Kasih

Kasih (Roma 13:1-13)

Menarik sekali cara Paulus & Sostenes membahas tentang kasih. Kasih ternyata di atas dari :

  • Kemampuan berbahasa (baik bahasa dunia, maupun bahasa roh)
  • Kemampuan menginjil
  • Iman yang besar (digambarkan sebagai iman memindahkan gunung)
  • Hikmat (mengerti segala sesuatu)
  • Sedekah (pemberian berupa harta benda)
  • Martir (mengorbankan jiwa)

Lalu apa itu Kasih? Kasih dideskripsikan sebagai :

  1. Sabar
  2. Baik hati
  3. Tidak cemburu/irihati
  4. Tidak membual
  5. Tidak sombong/tinggi hati
  6. Tidak angkuh
  7. Tidak kasar
  8. Tidak memaksa kehendak
  9. Tidak cepat tersinggung
  10. Tidak mendendam (atau tidak memperhitungkan kesalahan orang lain)
  11. Tidak suka pada ketidakadilan
  12. Tahan menghadapi sesuatu
  13. Mau percaya yang terbaik pada orang lain
  14. Tidak hilang harapan

Kasih ternyata tidak akan luntur, sementara kemampuan berbahasa, bernubuat, akan ditiadakan suatu saat.

Bagaimana berbagi kasih? Sederhana. Mulai dari mengasihi diri sendiri. Apa artinya? Belajar bagaimana mensyukuri semua berkat yang ada pada diri kita. Tuhan menjadikan kita unik, sehingga tidak akan ada orang lain yang persis sama dengan kita luar dan dalam.

Jika kita sudah bisa mengasihi diri kita (menerima diri kita sebagai apa adanya), maka kita akan dapat mengasihi orang lain. Bukankah firman Tuhan mengatakan "Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri."

Deny S Pamudji

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: Bahasa Roh, berbagi, Harapan, iman, kasih, sabar, tahan, tidakadil

Comments

kasih

teorinya barangkali sangat mudah kita pahami maupun kita hafalkan tetapi pada hakekatnya hal ini sangat sulit kita lakukan mengingat ini menyangkut harga diri maupun jati diri kita seutuhnya. contohnya apakah kita tetap bersabar ketika dalam suasana pesta makan malam, hidangan dimeja tinggal untuk 1orang dan ada 2 orang yang belum makan, kondisi kita bertepatan juga lapar. apakah kita ambil makanan itu ataukah kita mempersilahkan orang lain untuk makan? barangkali ini contoh kecil dalam keseharian hidup kita dan masih banyak hal-hal yang besar yang terjadi dalam hidup kita. melakukan hidup yang mengasihi memang sangat sulit, tetapi marilah kita tetap belajar untuk saling mengasihi seperti yang Tuhan Yesus ajarkan dalam hidup kita sebagai contoh dan teladan bagi orang yang belum percaya kepada Tuhan. belajarlah hidup yang saling mengasihi satu sama lain sehingga tercipta keindahan dalam hidup bermasyarakat.

 

tetap belajar

Shalom Dessrei,

Saya sependapat dengan Dessrei bahwa marilah kita tetap belajar. Ya, belajar dan terus berusaha. Karena kedagingan dengan hawa nafsu dan keinginan harus disalibkan agar kita tetap layak dihadapan Allah pada hari H kelak. (Gal 5:24)

Tuhan Yesus memberkati.

Salam kasih, Deny

(http://jakartaberdoa.blogspot.com)