Forum In-Christ.Net
Welcome, Guest. Please login or register.
March 29, 2024, 12:57:59 AM

Login with username, password and session length
Search:     Advanced search
Dear In-Christ.Netters, pengkategorian forum ICN mulai Juni 2015 telah dirombak. Beberapa board kini telah disatukan untuk meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam menjelajahi dan berpartisipasi di forum ini.

Silakan berikan masukan/saran bagi kemajuan forum ini di http://www.in-christ.net/forum/index.php/board,3.0.html
2910 Posts in 832 Topics by 4096 Members
Latest Member: JeorgeSmith
* Home Help Search Login Register
+  Forum In-Christ.Net
|-+  Pelayanan
| |-+  Konseling (Moderator: setya)
| | |-+  Mohon pendapatnya, saya berdosa dengan pacar saya
0 Members and 1 Guest are viewing this topic. « previous next »
Pages: [1] Go Down Print
Author Topic: Mohon pendapatnya, saya berdosa dengan pacar saya  (Read 14538 times)
Boy_S
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 1


View Profile
« on: September 19, 2012, 01:06:30 AM »

Terus terang saya lagi dalam masalah.

Saya pacaran dengan teman saya selama kurang lebih 5 tahun.
Pacaran kami kurang mendapat restu dari orangtua saya.
Keluarga menganggap pacar saya kurang bisa mendekatkan diri dengan keluarga, hanya peduli kepada saya saja.
Ada benarnya juga, tapi tidak seluruhnya..karena kesempatan utk bertemu dengan mereka memang sedikit. Pacar saya bertemu dengan orangtua saya baru 1X saja (orangtua saya diluar kota).
Yang di jakarta adalah kelaurga besar saya saja, dan saya tidak pernah lagi mengajak pacar saya ke acara keluarga saya.
Pacar saya adalah sahabat saya, baik dan selalu mendukung saya, selalu percaya dan mencintai saya, tidak ada yg salah dengan pacar saya, hanya kurang dekat dengan keluarga saja.
Sejak akhir tahun lalu keluarga sudah menyuruh saya memutuskan pacar saya, tapi saya tidak melakukannya. Jadi selama 7 bulan ini kita backstreet.
** Pacar saya tidak tahu kalau keluarga saya tidak menyukainya, saya simpan sendiri..sehingga dia shock ketika saya mengatakan hal tersebut.


Dan tidak tahu kenapa akhir2 ini perasaan saya berubah pada pasangan saya, rasa sayang saya berubah menjadi rasa biasa saja.
Apa karena komunikasi kami 6 bulan terakhir ini berkurang karena kesibukan saya, atau karena kita sudah lama berhubungan sehingga perasaan cinta yang dulu menggebu-gebu menjadi terasa biasa (bosan), atau karena ketertarikan saya dengan wanita lain.

Akhirnya saya memutuskan hubungan dengan ceweq saya tersebut.
Masalahnya, saya sudah beberapa kali tidur bersama dengan dia (tanpa sepengetahuan orangtua saya).
Pacar saya sedih sekali, hatiny hancur..karena pada dasarnya dia sangat mencintai saya.
Saya memutuskannya karena saya tidak yakin akan hubungan saya ke depannya, karena orangtua tidak merestui hubungan kami, dan perasaan saya berubah pada pacar saya, menjadi perasaan seorang teman saja.
Pacar saya mau saya putuskan karena dia sangat mencintai saya, dan ingin saya mendapatkan yang terbaik dalam hidup saya, percaya pada saya bahwa saya adalah pria baik-baik yang akan bertanggungjawab pada dirinya, dan hingga saat ini masih mencintai saya.. dan terus berdoa untuk saya.
Saat ini dia pasti bingung, sedih, tiadak tahu apa yang harus dilakukan dengan orangtuanya, apakah memberitahukan mereka atau tidak.
Dia masih mengharapkan saya kembali padanya.
Apakah tindakan saya salah dengan memutuskan dirinya??

Apa saya harus bertanggungjawab dan memperjuangkan hubungan kami yang tidak mendapat restu orangtua??
Jadi apa yang harus saya lakukan sekarang? padahal saya mulai tertarik dengan calon lain yg diberikan oleh keluarga saya, dan terus terang saya lagi dalam tahap pendekatan dengannya.
Dulu ketika berhubungan badan pertama kali, pacar saya menangis karena saya mengambil keperawanannya, jadi saya meminta maaf dan mengatakan apapun yang terjadi akan kami hadapi bersama.
Tuhan masih baik pada kami, pacar saya tidak hamil. Sekarang saya mengingkari janji saya karena tidak dapat restu orangtua dan perasaan saya yang sudah berubah terhadapnya..
Saya bingung mau bagaimana Sad

Logged
setya
Moderator
Hamba Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 371


View Profile
« Reply #1 on: September 27, 2012, 12:42:54 AM »

Saudara Boy_S,

Permasalahan Anda memang bisa dikatakan cukup pelik dan rumit, namun setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tinggal bagaimana usaha kita untuk menemukannya.
Jika saya boleh memberikan pendapat, buktikan bahwa Anda adalah pria yang bertanggung-jawab. Apalagi, Anda sudah pernah tidur dengan pacar Anda dan mengambil keperawanannya. Jika Anda memutuskannya dan berpaling dengan wanita lain, itu berarti Anda tidak bertanggung jawab, dan Anda berdosa kepada Tuhan dan kepada "pasangan" yang akan menikahinya atau menikah dengan Anda. Mengapa? Karena Anda telah mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak Anda. Hubungan suami istri seharusnya tidak dilakukan saat berpacaran, itu sangat tidak diperkenankan oleh Tuhan.

Untuk itu, datanglah kepada Tuhan dan mohon ampun kepada-Nya. Akuilah segala khilaf dan dosa Anda berdua. Lalu, ceritakan sejujurnya kepada orang tua Anda berdua bahwa Anda berdua ingin menikah. Jangan menggunakan alasan untuk memenuhi keinginan orang tua, lantas Anda bisa seenaknya sendiri meninggalkan pacar Anda. Ingatlah, bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.

Masalah orang tua setuju atau tidak.. saat kita bisa mengutarakan niat baik kita dan menjalin komunikasi yang lebih baik, niscaya orang tua bisa luluh juga. Jika saat ini perasaan Anda sudah berubah, apakah berarti pada dasarnya Anda tidak mengasihi pacar Anda? Hmm... mungkin. Hanya Anda dan Tuhan yang tahu. Mengasihi itu bukan perasaan tetapi tindakan, jika Anda mengasihi seseorang seharusnya Anda tidak mengambil keuntungan atas orang itu. Sebaliknya, Anda akan menjaganya dengan baik.

Demikian sedikit pendapat dari saya, jika ada kata2 yang kurang berkenan, saya tdk bermaksud untuk menyakiti Anda. Semoga, Anda menjadi pria yang bertangggung jawab dan berintegritas.  Wink

Logged

found by Christ

mariafra
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 9


View Profile
« Reply #2 on: October 23, 2012, 04:32:15 AM »

Dear Boy S,

Saya sebagai perempuan pasti berharap pcar saya bertanggung jawab. Buat saya sepelik apapun masalah dalam hubungan atau restu orang tua asal berjalan di jalan yang benar ya harusnya ada jalan. Tuhan pasti juga tidak mengajarkan saudara boy S untuk lari dari tanggung jawab. walau kebanyakan di dunia laki2 tidak mengangap harus bertanggung jawab kecuali hamil. doa saja kepada Tuhan untuk diberikan petunjuk. God bless...
Logged
Berlin
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 11


View Profile
« Reply #3 on: October 24, 2012, 12:32:17 AM »

Dear Boy S,,

Saya seorang pria, tetapi ketika membaca kisa Anda, gambaran tentang kesedihan dan kehancuran yang dialami pacar Anda seolah dapat saya liat dengan jelas. Tanpa bermaksud menyudutkan Anda, tetapi menurut saya, sebagai pria saya tidak akan melakukan hal yang Anda lakukan (meninggalkan pacar). Dalam situasi Anda, saya akan berpikir bahwa saya telah berdosa, terutama kepada Allah, dan tidak seharusnya saya meninggalkan pasangan yang dengannya saya melakukan dosa. Itu seperti mengajak seseorang mandi lumpur, tetapi kemudian meninggalkannya dalam kubangan lumpur itu, sementara kita sendiri kekuar dari kubungan itu dan hendak membersihkan diri (maaf ini hanya gambaran saja, bukan maksud saya mengatakan bahwa Anda seorang yang demikian).  Dengan kesadaran ini, saya akan berusaha mengajak pasangan saya sama-sama keluar dari kubangan lumpur tadi.

Sepertinya, masalah utama hubungan Anda adalah ketidaksukaan ortu Anda kepada pacar Anda. Dari penjelasan Anda, pasangan Anda dianggap tidak dapat membaurkan/mendekatkan diri kepada keluarga Anda, yang sebenarnya dapat dimaklumi karena memang mereka jarang bertemu. Mungkin masalah ini dapat diselesaikan ketika frekuensi pertemuan mereka ditingkatkan. Memang tidak semudah mengatakannya, tetapi menurut saya seharusnya Anda berdua sama2 memperjuangkan hal itu. Ketidaksukaan ortu Anda inilah yang sedikit demi sedikit membuat Anda mempertimbangkan opsi lain, termasuk mengalihkan pandangan ke wanita lain.

Mengingat Anda sudah berpacaran selama 5 tahun, kemungkinan Anda benar2 mencintai pasangan Anda itu. Kalau sekarang Anda merasa "hanya seperti teman", mungkin itu karena sudah tidak ada keinginan di dalam diri Anda untuk "mengangkat pasangan Anda dari kubangan lumpur". Mungkin sebaiknya Anda menunjukkan cinta dan kesetiaan Anda dengan bersama2 menghadapi situasi yang ada dan terus mencoba solusi2 yang memungkinkan. Apalagi, Anda pernah berjanji bahwa APA PUN yang terjadi akan Anda hadapi bersama. Tentu saja kata "apa pun" di sini mencakup situasi yang Anda hadapi saat ini. Bagi saya, pria kalau sudah berjanji harus menepatinya. Firman tuhan mengatakan bahwa orang yang boleh tinggal di kemahTuhan salah satunya adalah orang yang menepati janji, meskipun tidak enak.

"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, .... yang berpegang pada sumpah,  walaupun rugi..." Mazmur 15:1-5

Anda sudah berjanji, sebaiknya Anda menepatinya meskipun mungkin hasil tidak mengenakkan Anda. Hasil tidak mengenakkan itu mungkin sebagai akibat "kesalahan" yang Anda lakukan bersama pasangan. Tetapi, semua orang pernah berbuat salah, bahkan Daud pernah bersalah karena memperistri Betsyeba...tetapi ketika Daud menyadari kesalahannya dan bertobat, Allah mengampuninya dan memberkatinya.

Semoga pendapat ini dapat menolong Anda. Maaf jika ada kata2 yang menyinggung Anda  Roll Eyes. Di atas semua pendapat saya tadi, teruslah berdoa memohon pertolongan Tuhan untuk situasi Anda. Semoga Anda segera mendapatkan solusi. Tuhan memberkati
Logged
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #4 on: April 06, 2013, 10:07:45 PM »

Terus terang saya lagi dalam masalah.

Saya pacaran dengan teman saya selama kurang lebih 5 tahun.
Pacaran kami kurang mendapat restu dari orangtua saya.
Keluarga menganggap pacar saya kurang bisa mendekatkan diri dengan keluarga, hanya peduli kepada saya saja.
Ada benarnya juga, tapi tidak seluruhnya..karena kesempatan utk bertemu dengan mereka memang sedikit. Pacar saya bertemu dengan orangtua saya baru 1X saja (orangtua saya diluar kota).
Yang di jakarta adalah kelaurga besar saya saja, dan saya tidak pernah lagi mengajak pacar saya ke acara keluarga saya.
Pacar saya adalah sahabat saya, baik dan selalu mendukung saya, selalu percaya dan mencintai saya, tidak ada yg salah dengan pacar saya, hanya kurang dekat dengan keluarga saja.
Sejak akhir tahun lalu keluarga sudah menyuruh saya memutuskan pacar saya, tapi saya tidak melakukannya. Jadi selama 7 bulan ini kita backstreet.
** Pacar saya tidak tahu kalau keluarga saya tidak menyukainya, saya simpan sendiri..sehingga dia shock ketika saya mengatakan hal tersebut.


Dan tidak tahu kenapa akhir2 ini perasaan saya berubah pada pasangan saya, rasa sayang saya berubah menjadi rasa biasa saja.
Apa karena komunikasi kami 6 bulan terakhir ini berkurang karena kesibukan saya, atau karena kita sudah lama berhubungan sehingga perasaan cinta yang dulu menggebu-gebu menjadi terasa biasa (bosan), atau karena ketertarikan saya dengan wanita lain.

Akhirnya saya memutuskan hubungan dengan ceweq saya tersebut.
Masalahnya, saya sudah beberapa kali tidur bersama dengan dia (tanpa sepengetahuan orangtua saya).
Pacar saya sedih sekali, hatiny hancur..karena pada dasarnya dia sangat mencintai saya.
Saya memutuskannya karena saya tidak yakin akan hubungan saya ke depannya, karena orangtua tidak merestui hubungan kami, dan perasaan saya berubah pada pacar saya, menjadi perasaan seorang teman saja.
Pacar saya mau saya putuskan karena dia sangat mencintai saya, dan ingin saya mendapatkan yang terbaik dalam hidup saya, percaya pada saya bahwa saya adalah pria baik-baik yang akan bertanggungjawab pada dirinya, dan hingga saat ini masih mencintai saya.. dan terus berdoa untuk saya.
Saat ini dia pasti bingung, sedih, tiadak tahu apa yang harus dilakukan dengan orangtuanya, apakah memberitahukan mereka atau tidak.
Dia masih mengharapkan saya kembali padanya.
Apakah tindakan saya salah dengan memutuskan dirinya??

Apa saya harus bertanggungjawab dan memperjuangkan hubungan kami yang tidak mendapat restu orangtua??
Jadi apa yang harus saya lakukan sekarang? padahal saya mulai tertarik dengan calon lain yg diberikan oleh keluarga saya, dan terus terang saya lagi dalam tahap pendekatan dengannya.
Dulu ketika berhubungan badan pertama kali, pacar saya menangis karena saya mengambil keperawanannya, jadi saya meminta maaf dan mengatakan apapun yang terjadi akan kami hadapi bersama.
Tuhan masih baik pada kami, pacar saya tidak hamil. Sekarang saya mengingkari janji saya karena tidak dapat restu orangtua dan perasaan saya yang sudah berubah terhadapnya..
Saya bingung mau bagaimana Sad
Anda terlihat sangat egois,
ketidak setujuan ortu malah kamu jadikan alibi
Sekarang kamu beralih ke wanita lain, betapa sungguh egoisnya kamu
Seharusnya sbg org percaya, apa yg sdh kamu lakukan itu harus dipertanggung jawabkan, walaupun ditengah2 tentangan ortu
Anda harus bertobat, dan sebaiknya teruskan hubungan dgn pacar pertama yg sdh kamu rusak masa depannya
GBU
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
Pages: [1] Go Up Print 
« previous next »
Jump to:  

Powered by MySQL Powered by PHP Powered by SMF 1.1.8 | SMF © 2006-2008, Simple Machines LLC Valid XHTML 1.0! Valid CSS!
Page created in 0.523 seconds with 18 queries.