Forum In-Christ.Net
Welcome, Guest. Please login or register.
March 29, 2024, 12:58:33 AM

Login with username, password and session length
Search:     Advanced search
Dear In-Christ.Netters, pengkategorian forum ICN mulai Juni 2015 telah dirombak. Beberapa board kini telah disatukan untuk meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam menjelajahi dan berpartisipasi di forum ini.

Silakan berikan masukan/saran bagi kemajuan forum ini di http://www.in-christ.net/forum/index.php/board,3.0.html
2910 Posts in 832 Topics by 4096 Members
Latest Member: JeorgeSmith
* Home Help Search Login Register
+  Forum In-Christ.Net
|-+  Teologi
| |-+  Teologi (Moderators: ayub, amidya)
| | |-+  POLIGAMI DALAM PERJANJIAN LAMA
0 Members and 1 Guest are viewing this topic. « previous next »
Pages: [1] Go Down Print
Author Topic: POLIGAMI DALAM PERJANJIAN LAMA  (Read 5590 times)
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« on: February 12, 2014, 02:05:56 AM »

Dalam Perjanjian Lama, kita mengetahui beberapa tokoh yang melakukan poligami. Siapa saja mereka?
Apa saja yang melatarbelakangi poligami dalam Perjanjian Lama?
Seperti apakah pernikahan yang Allah kehendaki?

Mari berdiskusi....  Cheesy
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
tama
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 346


View Profile
« Reply #1 on: February 12, 2014, 02:55:24 AM »

Wah, yang aku tahu Salomo. Dia istrinya banyak.

Pernikahan yang Allah kehendaki adalah pernikahan yang monogami. Pernikahan itu sakral dan tidak boleh terceraikan apalagi menikah lagi ... jangan sampai donk.
Cuman membingunkan juga ya ... kalau Allah menghendaki pernikahan yang monogami, tetapi pada kenyataannya di Alkitab ada peristiwa poligami ... kan jadi kayak kontra ... hehehe.
Logged
shadowing
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 4


View Profile
« Reply #2 on: February 16, 2014, 08:46:42 PM »

Mengapa Allah mengizinkan poligami / bigami dalam Alkitab? (COPAS)

Jawaban: Pertanyaan poligami adalah pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari poligami / bigami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa orang terkenal dalam Perjanjian Lama adalah poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab: 1) Mengapa Allah mengizinkan poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dalam dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan.

Jadi, tampaknya Allah mengizinkan poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.

2) Bagaimana Allah memandang poligami sekarang ini? Bahkan saat poligami diizinkan, Alkitab mengajukan monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).

Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.

Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat modern, poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa modern menyatakan poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang poligami harus ditegakkan.

Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.

Sumber : ada di sini
« Last Edit: February 16, 2014, 08:51:37 PM by shadowing » Logged
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« Reply #3 on: February 17, 2014, 08:11:14 PM »

Shalom Shadowing,,

Ulasan yang panjang ya mengenai poligami. Bagaimana menurut Anda sendiri memandang Poligami dalam PL?
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
wan gouw
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 31


View Profile
« Reply #4 on: February 19, 2014, 08:01:12 PM »

test...new member
Logged
shadowing
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 4


View Profile
« Reply #5 on: February 21, 2014, 07:25:16 AM »

IMHO,

Dari mulanya, Tuhan sudah "menetapkan" monogami untuk manusia dengan menjadikan hawa sbg pasangan tunggal adam. Ane berasumsi jika adam & hawa tidak memakan buah terlarang itu maka sampai "selama-lamanya" adam hanya beristrikan hawa seorang.

Ini kemudian diperkuat kej 2:24 "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."

Ketentuan ini kemudian terus berlanjut sampai lamekh bin metusael, yg pada kej 4:19, kemudian "melanggar" ketentuan ini dengan beristrikan ada dan zilla. Kalo misalkan ada yg menganggap lamekh tidak tau "ketentuan" ini dengan berasumsi bhw mungkin ayahnya tidak pernah memberitahukan atau mengajarkan ketentuan tentang monogami (lamekh tidak tahu ketentuan monogami) maka ada dua hal yg bisa dipakai untuk membantah anggapan tersebut. Pertama adalah umur manusia pada jaman itu yg bisa mencapai ratusan tahun sehingga MUNGKIN adam & hawa bisa saja masih hidup pada jaman lamekh atau mulai dari adam-kain-henokh-irad-mehuyael-metusael, semuanya bermonogami tetapi lamekhlah yg pertama kali "melanggar" ketentuan ini. Kedua, lamekh tahu janji Tuhan kepada kain, sehingga bisa diasumsikan dia pun tahu ketentuan monogami.

Yang menarik dari lamekh bin metusael ini adalah :
1. Dia adalah keturunan kain yang membunuh adiknya, habel.
2. Dia pun membunuh seorang pemuda.
3. Dia tahu janji Tuhan kepada kain kemudian "mengatasnamakan" janji tersebut untuk melindungi dirinya karena telah membunuh (like fore-father like descendant).

PERHATIKAN, No. 2&3, terjadi SETELAH dia berpoligami. Ane tidak bermaksud mengatakan semuanya terjadi KARENA poligami tetapi sangat jelas SETELAH berpoligami. Artinya poligami tidak membuat lamekh menjadi lebih baik. Sesuatu yg tidak terjadi pada ayah, kakek dan moyang-moyangnya. Original sin effects?

Sebenarnya ane juga heran, kenapa Tuhan tidak menetapkan sebuah perintah hurufiah yg mengharuskan orang-orang yg percaya kepada-Nya tidak boleh berpoligami atau berpoliandri kecuali karena kematian. Tetapi inilah bukti bahwa Tuhan sangat-sangat menghargai kehendak bebas manusia sekalipun Dia sudah menunjukkan mana yg terbaik buat manusia. Walaupun di sisi lain Tuhan juga memperlihatkan bagaimana pengaruh tidak baik poligami terhadap kehidupan manusia seperti yg terjadi pada lamekh, abraham, yakub, daud dan salomo.
Logged
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #6 on: March 01, 2014, 03:12:29 AM »

Dalam Perjanjian Lama, kita mengetahui beberapa tokoh yang melakukan poligami. Siapa saja mereka?
Apa saja yang melatarbelakangi poligami dalam Perjanjian Lama?
Seperti apakah pernikahan yang Allah kehendaki?

Mari berdiskusi....  Cheesy
Sejak awal Allah tdk mengijinkan polygami,
itu sebabnya Allah hanya menjadikan Hawa seorg menjadi istri Adam,
tdk mungkin Allah mencabuti tulang rusuk Adam untuk menjadi wanita2 pendampingnya,
karena tentunya akan sangat melemahkan Adam, bukannya menolong Adam
Hidup polygami itu ibarat mencabuti tulang rusuk pria utk dijadikan istri,
hal itu tentunya akan membuat pria semakin lemah, bkn menjadi semakin kuat
contoh2 sdh terlalu banyak baik dlm PL maupun dlm kehidupan sehari2.
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
wan gouw
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 31


View Profile
« Reply #7 on: March 02, 2014, 10:51:59 PM »

setuju dengan semua...

Bahwa poligami adalah kondisi perkawinan yang tidak ideal menurut rencana Allah. Dalam perkawinan monogami aja masih sering muncul permasalahan apalagi dalam perkawinan poligami  ( baik poliandri maupun poligini? ).
Sifat manusia itu sendiri yang membuat perkawinan poligami itu ada.
Logged
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« Reply #8 on: March 05, 2014, 12:31:15 AM »

Dear All,
Adakah hukuman khusus atau hukuman langsung yang Allah berikan kepada bangsa Israel, pada saat mereka melakukan poligami?
Bagaimana sikap gereja terhadap hal-hal kasuistik semacam ini?
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #9 on: March 05, 2014, 03:07:54 AM »

Dear All,
Adakah hukuman khusus atau hukuman langsung yang Allah berikan kepada bangsa Israel, pada saat mereka melakukan poligami?
Bagaimana sikap gereja terhadap hal-hal kasuistik semacam ini?
Tidak ada hukuman khusus atau langsung dari Tuhan,
dampak dari poligami itu saja yg akan merupakan efek buruknya secara langsung
Itu bisa dilihat sejak Abraham, yg dampaknya masih terasa sampai sekarang
Juga pertumpahan darah di keluarga Daud akibat poligami.
Tuhan mau spy kita belajar dan berkaca pd apa yg sdh terjadi pada tokoh2 Alkitab tsb, dan tdk mencoba utk melakukannya
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« Reply #10 on: March 06, 2014, 08:13:28 PM »

Shalom Pak Paul,

Ya Bapak, saya juga memiliki pendapat demikian. Secara jelas memang tidak terasa hukumannya, akan tetapi ada akibat yang dihasilkan dari tindakan berpoligami itu. Saya ingin bertanya Pak, orang-orang Israel dalam masa PL melakukan poligami. Bagaimana dengan orang Israel saat ini, apakah mereka juga melakukan poligami atau monogami Pak?

Terima kasih,
Amidya
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #11 on: March 06, 2014, 08:25:18 PM »

Shalom Pak Paul,

Ya Bapak, saya juga memiliki pendapat demikian. Secara jelas memang tidak terasa hukumannya, akan tetapi ada akibat yang dihasilkan dari tindakan berpoligami itu. Saya ingin bertanya Pak, orang-orang Israel dalam masa PL melakukan poligami. Bagaimana dengan orang Israel saat ini, apakah mereka juga melakukan poligami atau monogami Pak?

Terima kasih,
Amidya
Seperti juga para tokoh di Alkitab, hanya sebagian kecil saja mereka yg hidup poligami
Itu juga tentunya dilakukan org2 Israel pd saat ini, mereka yg dpt pelajaran dari pahitnya poligami tentunya tdk akan melakukan hal yg sama.
Poligami tentunya bisa dilakukan oleh siapa saja oleh bangsa manapun di dunia ini.
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
Pages: [1] Go Up Print 
« previous next »
Jump to:  

Powered by MySQL Powered by PHP Powered by SMF 1.1.8 | SMF © 2006-2008, Simple Machines LLC Valid XHTML 1.0! Valid CSS!
Page created in 0.062 seconds with 19 queries.