Wah, keduluan nih sama setya

Kalau boleh saya mau nambahin dikit:
1. katanya kalo ga bisa bahasa roh itu ga dapet karunia Tuhan yah?
Kalau menurut saya "IYA". Dalam artian "IYA tidak memperoleh salah satu karunia roh", yaitu bahasa roh.
Yang namanya "karunia" itu merupakan sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma, tergantung kerelaan hati yang memberi
dalam KBBI (lihat
http://kamus.sabda.org/kamus/karunia/),
ka·ru·nia n 1 kasih; belas kasih: dng -- Allah aku dapat menyelesaikan pekerjaan ini; 2 pemberian atau anugerah dr yg lebih tinggi kedudukannya kpd yg lebih rendah: ia mendapat -- dr raja;
Seperti apa yang setya bilang, tiap-tiap orang memperoleh karunia yang berbeda-beda, jadi tidak ada keharusan bahwa setiap orang harus bisa berbahasa roh, mengingat itu tergantung Tuhan yang memberi karunia. Juga dalam
Roma 12:6 disebutkan
Roma 12:6: Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Karunia-karunia ini Tuhan berikan berbeda-beda untuk setiap orang, sehingga tubuh Kristus dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain, dengan masing-masing menjalankan fungsinya masing-masing pula. Yang penting adalah kita melakukannya sesuai dengan iman kita, seperti yang ada tertulis dalam
Roma 12:6 tadi.

2. buat saya bahasa roh itu masih aneh banget, karena saya baru tau nya juga blakangan ini... tolong yakini saya yah teman2 kalo emank bahasa roh itu penting banget.. dan gimana cara mendapatkannya?
Jawaban nomor ini secara umum saya setuju dengan setya, cuman saya mau menggarisbawahi kata "bukan yang paling penting". Saya tekankan disini maksudnya adalah semua karunia roh itu penting, jadi kita tidak bisa mengatakan kalo yang ini "lebih penting", sementara yang itu "kurang penting" dan yang itu "paling penting". Tetapi semua karunia ini memiliki fungsi yang spesifik dan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.
1 Korintus 12:10: Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ada beberapa orang yang menggabungkan karunia-karunia Roh menjadi beberapa:
1. Berkata-kata dengan hikmat.
2. Berkata-kata dengan Pengetahuan.
3. Karunia untuk Menyembuhkan.
4. Karunia Iman.
5. Karunia Mengadakan Mujizat.
6. Karunia bernubuat.
7. Karunia untuk Membedakan Roh.
8. Karunia Bahasa Roh.
9. Karunia untuk mengartikan Bahasa Roh.
tetapi yang paling bukanlah itu semua:
1 Korintus 12
27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
1 Korintus 13
1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
...
8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Seluruh karunia itu tidak ada artinya tanpa kasih.

Untuk lebih jelas lagi, baca
1 Korintus 14 ya
