Forum In-Christ.Net
Welcome, Guest. Please login or register.
March 28, 2024, 02:23:11 PM

Login with username, password and session length
Search:     Advanced search
Dear In-Christ.Netters, pengkategorian forum ICN mulai Juni 2015 telah dirombak. Beberapa board kini telah disatukan untuk meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam menjelajahi dan berpartisipasi di forum ini.

Silakan berikan masukan/saran bagi kemajuan forum ini di http://www.in-christ.net/forum/index.php/board,3.0.html
2910 Posts in 832 Topics by 4096 Members
Latest Member: JeorgeSmith
* Home Help Search Login Register
+  Forum In-Christ.Net
|-+  Teologi
| |-+  Teologi (Moderators: ayub, amidya)
| | |-+  FRASA "ALLAH MENYESAL" DALAM KEJADIAN 6:6
0 Members and 1 Guest are viewing this topic. « previous next »
Pages: [1] Go Down Print
Author Topic: FRASA "ALLAH MENYESAL" DALAM KEJADIAN 6:6  (Read 4552 times)
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« on: February 19, 2014, 08:48:57 PM »

Dalam Kejadian 6:6, dikatakan bahwa Allah telah "menyesal" sebab Ia telah menjadikan manusia yang ternyata memilukan hati-Nya. Apakah makna Allah menyesal dalam hal ini? Sedangkan Allah sendiri yang menciptakan manusia, ciptaan-Nya yang sempurna dan paling berharga?

Mari berdiskusi Cheesy
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #1 on: February 20, 2014, 09:44:48 PM »

Dalam Kejadian 6:6, dikatakan bahwa Allah telah "menyesal" sebab Ia telah menjadikan manusia yang ternyata memilukan hati-Nya. Apakah makna Allah menyesal dalam hal ini? Sedangkan Allah sendiri yang menciptakan manusia, ciptaan-Nya yang sempurna dan paling berharga?

Mari berdiskusi Cheesy
Menyesal dalam ayat itu berkonotasi : Kecewa,
karena Allah telah memberikan kebebasan kpd manusia, tapi apa yg dilakukan manusia tdk sesuai dgn harapan Allah yg menciptakannya.
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
shadowing
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 4


View Profile
« Reply #2 on: February 22, 2014, 10:50:48 AM »

Kalo kita lebih jauh lagi :

(11) Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.

(12) Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Kita tahu bahwa jaman itu, bahwa "jarak" antara manusia dan Allah begitu dekat sehingga dialog manusia dan Allah layaknya antara dua orang yg sedang berbicara. Buktinya, kain yang sudah membunuh habel pun masih bisa "tawar-menawar" dengan Allah. BTT, Pada ayat 11, dinyatakan bahwa bumi itu telah "rusak" di hadapan Allah. Coba bayangkan, Allah yg nature-Nya adalah Segala Yang Maha menyatakan bahwa bumi telah rusak (ayat 11) & sungguhlah rusak benar (ayat 12), kira-kira "seberapa parahkah level kerusakannya"? Tidak terbayangkan oleh otak manusia sebab semua manusia saat itu menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Jadi wajar & pantaskah Allah menyesal? Sangat amat teramat wajar dan pantas.
Logged
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« Reply #3 on: February 23, 2014, 09:31:11 PM »

Apa yang melatar belakangi frasa ini?
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
wan gouw
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 31


View Profile
« Reply #4 on: February 24, 2014, 08:28:39 PM »

Frase Allah menyesal dalam Kej 6:6

JIka kita menganggap Allah berperasaan seperti halnya manusia, maka kata "menyesal" seperti halnya kita menyesal berarti :
1. Menyesal berarti kita tidak tahu apa yang akan terjadi didepannya. Sehingga apabila kita melakukan perbuatan tersebut dan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan maka kita akan menyesal.
2. Menyesal berarti kita tahu akan apa yang akan terjadi ( berdasarkan pengalaman pribadi ) tetapi membiarkan sesuatu itu bergerak kearah kehancuran tanpa kita melakukan segala sesuatu untuk mencegahnya.

Jika Allah Maha Tahu maka Ia tahu apa yang akan terjadi pada masa depan dan mampu mencegah hal itu agar tidak terjadi. Tetapi karena sifat maha Tahu Allah, Ia tidak boleh menciptakan segala sesuatu yang akan rusak. Allah menciptakan segala sesuatu untuk berkembang dan menjadi sempurna menurut rencanaNya.

Apabila kita melihat Kata “menyesal” dalam ayat 6, diterjemahkan dari kata Ibrani wayyinakhem dengan stem Niphal imperatif, yang secara gramatikal dikatakan bahwa Allah menyakiti atau menyedihkan hati-Nya atau perasaan seseorang yang sedang berdukacita. Allah menderita di bawah dosa dan kesakitan atau kesedihan itu disebabkan dosa manusia yang memburukkan dan merusakkan ciptaan-Nya (band. Yes 43:24b).
Menderitanya Allah ( menyesalnya Allah ) ini adalah sebagai bentuk kasih Allah yang mendalam kepada manusia karena manusia menyimpang dari segala rencanaNya.

Logged
amidya
Moderator
Anak Tuhan
*****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Female
Posts: 121



View Profile
« Reply #5 on: February 25, 2014, 07:56:08 PM »

Shalom Wan gouw,

Ya, benar sekali frasa kata "menyesal" dalam bahasa Ibrani memang dituliskan demikian "wayyinakhem". Apakah keadaan manusia pada waktu itu sangat mendukakan hati Allah? Lantas, mengapa dalam ayat selanjutnya dituliskan bahwa Allah ingin memusnahkan semua yang telah Allah ciptakan?

Salam,
Amidya
Logged

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13)
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #6 on: February 25, 2014, 08:03:15 PM »

Shalom Wan gouw,

Ya, benar sekali frasa kata "menyesal" dalam bahasa Ibrani memang dituliskan demikian "wayyinakhem". Apakah keadaan manusia pada waktu itu sangat mendukakan hati Allah? Lantas, mengapa dalam ayat selanjutnya dituliskan bahwa Allah ingin memusnahkan semua yang telah Allah ciptakan?

Salam,
Amidya
Tidak semua ada manusia yg masih bisa diharapkan > keluarga Nuh
Allah menginginkan manusia2 kelak belajar dari ketaatan Nuh
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
wan gouw
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 31


View Profile
« Reply #7 on: February 27, 2014, 08:29:42 PM »

Ya, benar sekali frasa kata "menyesal" dalam bahasa Ibrani memang dituliskan demikian "wayyinakhem". Apakah keadaan manusia pada waktu itu sangat mendukakan hati Allah? Lantas, mengapa dalam ayat selanjutnya dituliskan bahwa Allah ingin memusnahkan semua yang telah Allah ciptakan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika kita melihat baik dari kitab kejadian maupun kitab pseudigrafh seperti kitab henokh, kitab yobel dll disana kita menemukan kenapa keadaan manusia itu sangat mendukakan hati Allah.
1. Manusia sudah berdosa karena meleset dari rencana Agung Allah yaitu menjadikan manusia sebagai keluarganya. Dengan memilih caranya sendiri yaitu memakan pohon pengetahuan baik dan buruk.
   Jika kita ibaratkan semua pohon-pohon di taman eden adalah sistem yang ditawarkan kepada manusia maka dapat kita gambarkan sbb;
   a. pohon pengetahuan baik dan jahat adalah sistem untuk menjadi keluarga Allah tetapi dengan mengandalkan kemampuannya sendiri untuk memilih yang baik dan yang jahat
   b. pohon kehidupan adalah sistem untuk menjadi keluarga Allah tetapi bergantung pada Allah sebagai sumber kehidupan itu sendiri dimana semua orang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus sebagai
      sumber kehidupannya.
2. Karena manusia memilih sistem "a" maka seluruh pemikirannya berpusat pada kebenaran diri sendiri ( apa yang menurut manusia itu benar ). Dan itulah yang melatarbelakangi semua huru-hara
   kejahatan sebelum air bah sehingga semua itu mendukakan hati ( Nakham ) hati Allah.
   Dan membuat Allah ingin memusnahkan manusia dalam arti membuat ulang agar manusia mengikuti sistem yang diberikan oleh Allah.
Logged
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #8 on: February 28, 2014, 08:06:46 PM »

Ya, benar sekali frasa kata "menyesal" dalam bahasa Ibrani memang dituliskan demikian "wayyinakhem". Apakah keadaan manusia pada waktu itu sangat mendukakan hati Allah? Lantas, mengapa dalam ayat selanjutnya dituliskan bahwa Allah ingin memusnahkan semua yang telah Allah ciptakan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika kita melihat baik dari kitab kejadian maupun kitab pseudigrafh seperti kitab henokh, kitab yobel dll disana kita menemukan kenapa keadaan manusia itu sangat mendukakan hati Allah.
1. Manusia sudah berdosa karena meleset dari rencana Agung Allah yaitu menjadikan manusia sebagai keluarganya. Dengan memilih caranya sendiri yaitu memakan pohon pengetahuan baik dan buruk.
   Jika kita ibaratkan semua pohon-pohon di taman eden adalah sistem yang ditawarkan kepada manusia maka dapat kita gambarkan sbb;
   a. pohon pengetahuan baik dan jahat adalah sistem untuk menjadi keluarga Allah tetapi dengan mengandalkan kemampuannya sendiri untuk memilih yang baik dan yang jahat
   b. pohon kehidupan adalah sistem untuk menjadi keluarga Allah tetapi bergantung pada Allah sebagai sumber kehidupan itu sendiri dimana semua orang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus sebagai
      sumber kehidupannya.
2. Karena manusia memilih sistem "a" maka seluruh pemikirannya berpusat pada kebenaran diri sendiri ( apa yang menurut manusia itu benar ). Dan itulah yang melatarbelakangi semua huru-hara
   kejahatan sebelum air bah sehingga semua itu mendukakan hati ( Nakham ) hati Allah.
   Dan membuat Allah ingin memusnahkan manusia dalam arti membuat ulang agar manusia mengikuti sistem yang diberikan oleh Allah.

Tuhan tdk pernah menyesal menciptakan manusia,
karena Dia telah menciptakannya serupa & segambar dgn Allah sendiri, begitu sempurna

Jadi tdk mungkin Allah ingin mengulang penciptaan manusia, krn kalau dilakukan membuktikan Allah bisa & telah gagal
Padahal kita tahu dan yakin bahwa Allah tdk pernah gagal.
Frasa mneysall dalm ayat tsb lbh berarti kecewa dgn manusia ciptaan-Nya yg berdosa,
namun Allah melihat tetap ada yg menyukakan hatinya yaitu Nuh dan keluarga
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
wan gouw
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 31


View Profile
« Reply #9 on: March 01, 2014, 12:56:07 AM »

sangat benar  sdr Pa ul,

Bahwa Allah ingin membuat ulang manusia agar mengikuti sistemNya itu terbukti dengan dipilihnya Nuh sebagai keturunan yang benar dibanding orang-orang sejamannya ataupun Nephilim
yang hidup bersamanya sebagai keturunan yang rusak. Dan bukannya membuat kembali sebuah bentuk manusia ataupun yang menyerupai manusia.
Dan dipilihnya Nuh adalah karena kasih karunia Allah bukan karena perbuatan baik dari Nuh ( kej 6: 8-9). Mungkin Nuh inilah yang tidak tercemar baik secara DNA?? Grin
Logged
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #10 on: March 01, 2014, 02:39:03 AM »

sangat benar  sdr Pa ul,

Bahwa Allah ingin membuat ulang manusia agar mengikuti sistemNya itu terbukti dengan dipilihnya Nuh sebagai keturunan yang benar dibanding orang-orang sejamannya ataupun Nephilim
yang hidup bersamanya sebagai keturunan yang rusak. Dan bukannya membuat kembali sebuah bentuk manusia ataupun yang menyerupai manusia.
Dan dipilihnya Nuh adalah karena kasih karunia Allah bukan karena perbuatan baik dari Nuh ( kej 6: 8-9). Mungkin Nuh inilah yang tidak tercemar baik secara DNA?? Grin

Anda berhenti pada ayat 8 spt para pengkhotbah di gereja pd umumnya, Coba baca ayat ke 9:
Kejadian 6:9 Maka inilah anak buah Nuh. Maka Nuh itu seorang yang benar dan tulus hatinya di antara orang zamannya, dan Nuh itu hidup dengan Allah.
Jadi menurut ayat 9 Nuh itu org yg bnear dihadapan Allah, tulus hatinya, dan hidup dgn Allah.
Alalh itu pasti tdk pandang bulu spt Firman-Nya, tdk mungkin memilih Nuh saja karena Dia semata2 suka kpdnya.

Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
wan gouw
Lahir baru
*

Karma: 0
Offline Offline

Posts: 31


View Profile
« Reply #11 on: March 02, 2014, 10:48:45 PM »


Point yang ingin ditekankan adalah Allah menyesal dan ingin membentuk ulang ( starting point ) manusia agar sesuai dengan tujuanNya yang semula.
Nuh adalah bagian yang pertama dipilih Allah untuk mengerjakan hal itu. Dan berdasarkan kasih karunia Nuh mendapat bagian tersebut.
Memang Nuh adalah orang yang benar dan hidup dengan Tuhan itu adalah kesaksian Alkitab. Tetapi kasih karunia Allah lah yang membuat Allah melakukan starting point dalam pembentukan
generasi setelah bah melalui Nuh dan keluarganya.
Apakah semua keluarga Nuh adalah orang benar atau hanya Nuh yang benar dalam keluarga itu alkitab tidak mencatatnya. Tetapi keluarga tersebut mendapatkan kasih karunia dari Allah.
Seperti halnya keselamatan yang kita peroleh hanya berdasarkan kasih karunia Allah bukan perbuatan baik.
Dengan kasih karunia Allah kita diselamatkan dan memulai kembali kehidupan kita yang dahulu membuat Allah "menyesal".
Logged
pa_ul
Hamba Tuhan
****

Karma: 0
Offline Offline

Gender: Male
Posts: 368



View Profile
« Reply #12 on: March 03, 2014, 02:00:40 AM »


Point yang ingin ditekankan adalah Allah menyesal dan ingin membentuk ulang ( starting point ) manusia agar sesuai dengan tujuanNya yang semula.
Nuh adalah bagian yang pertama dipilih Allah untuk mengerjakan hal itu. Dan berdasarkan kasih karunia Nuh mendapat bagian tersebut.
Memang Nuh adalah orang yang benar dan hidup dengan Tuhan itu adalah kesaksian Alkitab. Tetapi kasih karunia Allah lah yang membuat Allah melakukan starting point dalam pembentukan
generasi setelah bah melalui Nuh dan keluarganya.
Apakah semua keluarga Nuh adalah orang benar atau hanya Nuh yang benar dalam keluarga itu alkitab tidak mencatatnya. Tetapi keluarga tersebut mendapatkan kasih karunia dari Allah.
Seperti halnya keselamatan yang kita peroleh hanya berdasarkan kasih karunia Allah bukan perbuatan baik.
Dengan kasih karunia Allah kita diselamatkan dan memulai kembali kehidupan kita yang dahulu membuat Allah "menyesal".
Allah tdk pernah enyesal utk apa yg Dia telah ciptakan,
kalau Allah menyesal dan mau ciptakan ulang, maka Dia akan hapus Adam & Hawa sesaat setelah jatuh dlm dosa, tdk perlu tunggu sampai Nuh
Allah katakan sendiri setiap hari didlmnya Dia telah mencipta adalah BAIK, silakan baca lagi kitab Kejadian
Logged

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya  40:31
Pages: [1] Go Up Print 
« previous next »
Jump to:  

Powered by MySQL Powered by PHP Powered by SMF 1.1.8 | SMF © 2006-2008, Simple Machines LLC Valid XHTML 1.0! Valid CSS!
Page created in 0.058 seconds with 18 queries.