Kuasa Firman Allah / Kuasa uang kontan

     Mengapa dikatakan demikian? Cara untuk membaca Alkitab disebut kacamata membaca Alkitab. Orang percaya memiliki kebebasan untuk mengenal Alkitab dan untuk percaya Yesus lebih baik, untuk menafsirkan Alkitab lebih baik. Menafsirkan dengan lebih baik bukan berarti menafsirkan sembarangan tetapi kita baca Alkitab lebih mendalam dan di dorong Roh Kudus. Maka setiap orang bisa memiliki firman yang lebih mendalam.

      Orang Kristen mempunyai hak untuk menafsirkan Alkitab. Kita memiliki kebebasan untuk belajar teologia dengan maksud untuk belajar Alkitab lebih dalam. Seperti orang Yahudi di kota Berea Kisah 17:10  mereka membaca Alkitab setiap hari dan memiliki hati yang seimbang(fairminded), menerima firman dengan kerendahan hati dan menyelidiki untuk mengetahui apakah benar demikian. Hati yang seimbang berbeda dengan orang yang baik hati. Hati yang seimbang akan mengatakan "Ya" jika benar dan "tidak" jika tidak benar sedangkan orang yang baik hati mengatakan"Ya' hanya didepan orang dan orang yang baik hati tidak bisa membela kebenaran.

    Orang Yahudi di kota Tesalonika menganiaya dan mengusir Paulus dan Silas, mereka keras kepala dan tidak menerima injil yang dibawa mereka. Orang Berea memiliki hati yang seimbang, mereka terima dulu firman yang dibawa oleh Paulus dan Silas baru disesuaikan dengan Alkitab. Apakah kita seperti orang yahudi dikota Tesalonika ataukah orang yahudi di kota Berea?

    Oleh sebab itu jika kita bertemu dengan seseorang yang menyampaikan firman kepada kita, apakah kita langsung mengatakan sesat atau menghakimi sedangkan kita belum mengujinya sesuai Alkitab, ataukah kita ingin seperti orang yahudi di kota Berea, mendengarkan dulu firman yang disampaikan dan selidiki dan baru menilai firman yang dibawa orang tersebut apakah selaras dengan alkitab.

     Mengapa kita membaca Alkitab? untuk memperoleh hidup kekal(Yohanes 6:54). Makan daging Yesus meksudnya kita makan firman karena tubuh Yesus adalah firman sedangkan minum darah Yesus maksudnya kita bertobat. Karena hidup kekal adalah mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Oleh karena itu kita harus baca Alkitab. 

     Baca Alkitab itu tidak boleh digaris bawah kalau demikian tidak bisa melampaui tingkat pengertian mengenai ayat itu, supaya ayat-ayat itu berkembang karena memiliki pengertian yang dalam dan luas sekali. Kalau digaris bawah kita akan mengikuti konsep jalan air. Air mengalir ke jalan yang sudah ada berarti sudah dipatok, maka pemahaman firman tidak akan berkembang. Tetapi firman itu harus membanjiri roh kita. Kita harus mengerti seluruh Alkitab kalau tidak maka kita memiliki konsep tertentu dan belum tentu cocok dengan gambar kehendak Allah yang utuh.

     Jika kita memilih-milih ayat Alkitab kemudian ayat tersebut sebagai iman disebut dengan doktrin. Jika kita ingin tahu Allah dengan cara manusia disebut dengan teologia. Allah memberi Alkitab/Roh Kudus yang lebih bagus dari teologia dan kita tidak boleh mengabaikannya, jangan kita mendekati Allah dengan cara atau sudut pandang manusia. Kita harus kembali ke Alkitab.

     Alkitab adalah firman dari Allah, Alkitab adalah buku yang tertulis firman Allah. Sewaktu kita baca Alkitab kita harus sadar bahwa Alkitab adalah firman dari Allah dan kita harus memberi wibawa pada Alkitab. Maksudnya kita menghadapi Alkitab seperti kita berhadapan dengan orang yang sangat kita hormati.

     Di dunia banyak buku-buku tapi Alkitab satu-satunya buku memuat  Allah, kita harus akui Alkitab adalah buku yang kudus.

   Mengapa firman Allah memiliki kuasa? Firman Allah disertai dengan kuasa. Jika kita tidak memberi wibawa pada Alkitab kita tidak punya kuasa. Oleh sebab itu jika kita mengakui firman yang ada di Alkitab kita akan disertai dengan kuasa.

      Menghadap firman Allah seperti kita menghadapi kepribadian Allah. Jika demikian pasti kita memberi wibawa pada Alkitab. Alkitab itu firman yang hidup, Jika akui firman maka kita akan rajin baca Alkitab. Jika kita bosan sama saja kita bosan dengan Allah.

     Alkitab adalah ladang-ladang yang berbatu yang menymbunyikan mutiara, kita harus memberi wibawa pada Alkitab dan baca firman terus dan berulang-ulang dan harus mengakui firman yang hidup dan firman itu sedang berlaku. Jika kita malas baca Alkitab kita tidak disertai dengan kuasa.

   Kuasa firman Allah itu seperti kuasa uang kontan. Firman Allah itu tidak melihat orang sekarang atau masa lalu tetapi siapa yang memiliki firman Allah maka firman itu tergenapi tidak pandang tua, muda, kecil.

  Firman Allah seperti uang kontan. Firman Allah janji diberi maka diberi, jika sembuh maka sembuh. Tergenapi pada orang yang memegang janji itu.

    Roh-roh kotor/ roh-roh najis/ setan-setan mengakui wibawa firman Allah, jika dengan firman Allah dia gemetar. Yakobus 2:19 berkata:"Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! tetapi setan/roh najis/roh kotor juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."  Jika kita tidak gemetar terhadap firman Allah maka iman kita lebih rendah dari roh kotor/setan/roh najis.

   Jika kita beri wibawa pada firman kita disertai dengan kuasa/ tanda-tanda/tanda-tanda heran. Firman dari Alkitab adalah dari Allah yang hidup. Firman Allah sama seperti uang kontan, jika kita akui akan terjadi sesuai firman dan tidak ada yang mustahil .

         Firman dari Alkitab adalah Firman dari Allah yang hidup. Kita harus mengakui firman Allah seperti uang kontan. Firman dari Allah/Alkitab tidak ada yang mustahil. Maksudnya seperti uang kontan jika kita membawa uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan kita masuk ke sebuah toko untuk membeli barang dan kita membayar dengan uang tersebut maka kita mendapatkan barang dari toko tersebut. Apalagi dengan firman Allah, dengan uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia kita percaya apalagi dengan firman yang diberi oleh Allah.

     Mengapa tidak dijawab waktu kita berdoa? karena kita tidak tinggal didalam Yesus dan firmannya tidak tinggal didalam kita, Yohanes 15:7 berkata:"Firman Ku tinggal didalam kamu." Oleh sebab itu firman harus tinggal didalm roh jiwa kita. Artinya tergantung dari kita apakah kita memberi wibawa kepada firman dari Allah yang tertulis dalam alkitab.

     Cara kita mengenal Allah adalah tinggal didalam Allah dan firman tinggal di dalam kita. Jika kita tinggal di dalam Allah dan memberi wibawa pada firman Allah maka akan terjadi sesuatu menurut firman-Nya karena firman Allah adalah Roh. Firman itu berbeda dengan omongan manusia, firman Allah dinyatakan ke dunia berdasarkan wibawa dan kuasa dari Allah.

    Firman dari Allah adalah kehormatan dari Allah dan jaminan oleh Allah. Firman dari Allah adalah kemuliaan dari Allah (Bilangan 23:19-20)

    Berdoa dalam nama Yesus dan mengusir roh-roh kotor itu adalah hal yang wajar karena kita tinggal dalam firman.

    Orang lumpuh di kolam Betesda (Yohanes 5:1-18) hidup dan tinggal dalam keyakinannya. Keyakinan= kepercayaan yang muncul dari manusia. Iman= kepercayaan yang diberi oleh Allah. Tradisi yahudi: Orang yang masuk ke dalam air pertama kali bisa disembuhkan jika malaikat menggoncangkan air tersebut. orang lumpuh tadi percayakan/bersandar pada adat istiadat orang Yahudi dan ingin melaksanakannya. Orang Betesda tidak lemah keyakinannya tetapi tidak ada firman-Nya. tetapi sewaktu firman datang maka orang lumpuh sembuh.

   Di dunia ini banyak muncul keyakinan dari manusia. Keyakinan itu tidak ada jaminan. Keyakinan itu juga masuk akal dan menolong tubuh. Dengan keyakinan itu kita tidak bisa mengenal Allah. Bergaul dengan Allah menggunakan firman dan bersandar pada firman secara total, itu namanya tinggal didalam firman dan firman tinggal didalam kita.

   Di kolam itu semua orang sakit bisa disembuhkan bukan hanya orang yang lumpuh saja jika bersandar pada firman. Oleh sebab itu kita harus berpindah dari keyakinan kepada firman dari Allah.

    Firman yang kita baca itu seperti barang-barang dirumah yang berantakan, tidak ada kaitannya, ceritanya pendek-pendek oleh sebab itu firman harus dirangkai atau di tata secara urutan maka firman itu akan keluar dengan cara yang berurutan dan teratur.

     Hikmat, pengalaman, bisikan dan pengetahuan dari manusia harus disingkirkan dan firman Allah harus memenuhi kita dulu.

    Contoh: Petrus menjala ikan menurut pengalaman dan keyakinannya tetapi tidak ada jaminan akan dapat ikan, tergantung cuaca maka waktu ditanya oleh Yesus apakah dia dapat ikan, Bahasa aslinya: 'dulu juga walaupun dia seorang penjala dia tidak  berhasil juga' tempat, kondisi, jala semuanya sama. tetapi pada waktu dia bersandar pada firman dia dapat ikan 2 perahu penuh, karena ada firman Allah yang menunjang firman-Nya.

    Jadi kenapa kita lebih percaya uang kontan yang dijamin Bank Indonesia dari pada firman Allah.

   Allah kita tidak pernah omong kosong, firman dari Allah yang hidup bukan gurauan, tetapi kita harus memberi wibawa pada Alkitab.

     Musa juga sama, didepannya ada laut merah, pada waktu bersandar pada firman Allah maka laut itu terbelah.

    Orang kristen sesungguhnya adalah yang memberi wibawa pada firman Allah. Jangan kita datang ke gereja mengharap hal-hal yang aneh/gejala-gejala yang aneh. Jika orang tersebut mendapat hal-hal tersebut maka dia merasa hebat, jika dia melakukan hal itu namanya tahyul dan masuk ke dalam gereja dengan berhala.

   Kita harus hidup dalam firman dan mendekati, baca, hormati Alkitab dan hormat, kasih pada firman dari Alkitab. Kalau begitu firman dari Alkitab/Allah yang menyatakan kuasa pada orang yang kemarin maka kita juga akan dinyatakan kuasanya jika kita beri wibawa pada firman.

       

Keywords Artikel: Melihat Alkitab dari sudut pandang Allah

Topic Artikel: Pendidikan