Sejarah PL. dan Keselamatan

Old Testament[?] Hal-hal menarik apa yang dapat dipelajari dalam sejarah PL.; khususnya ketika jaman nabi-nabi berpindah ke jaman kerajaan, juga ketika jaman kerajaan menjadi terpecah-pecah? Apa hubungan sejarah PL ini dengan keseluruhan sejarah keselamatan manusia?

A. Sejarah PL Secara Periodik

(1). Dari penciptaan sampai pemanggilan Abram.
(2). Dari Abram sampai Musa.
(3). Dari Musa sampai Yosua.
(4). Aturan kehidupan dan Ibadah orang Ibrani.
(5). Dari Yosua sampai Saul.
(6). Pemerintahan Saul, Daud dan Salomo.
(7). Kerajaan Israel dan Yehuda.
(8). Masa pembuangan dan pemulangan.
(9). Intertestamental - Masa antara PL-PB.

Sejarah PL secara periodik ini harus dipelajari kasus per kasus. sebab, dalam setiap periode Allah bekerja berdasarkan konteksnya. Masing-masing konteks, secara tehknis akan berbeda dengan konteks yang lain. Meskipun dalam pola-pola kerja, 'mainstream' atau 'benang merahnya' dapat dideteksi dengan mudah. Yang harus dipahami dalam periodik ini adalah, bahwa Allah bekerja dengan cara yang ‘unik’ dan ‘khusus’ untuk tujuan yang kekal di dalam sejarah umat-Nya.

B. Sejarah PL Secara Teologis

Di bagian ini sejarah PL dilihat secara menyeluruh dalam hubungannya dengan rencana kekal Allah. PL sebagai sejarah Allah dan sejarah keselamatan. Cerita-cerita di PL merupakan mata rantai sejarah Alkitab yang panjang. PL adalah sejarah yang hidup.

(1). PL. Sebagai Sejarah Pekerjaan Allah

Alkitab adalah sejarah pekerjaan Allah dalam kehidupan Israel dengan satu tujuan tertentu. Jika melihat lebih dalam tentang sejarah Alkitab, dan membacanya dengan iman, akan terlihat kesabaran Allah sepanjang masa. Segala macam kejadian menyatakan kebaikan-Nya, murka-Nya, pengasihan-Nya, hukuman-Nya, dan rahmat-Nya.

(2). PL. Sebagai Sejarah Keselamatan.

Kehadiran Allah dalam sejarah itu sudah direncanakan dan untuk keselamatan dunia. Tuhan berkuasa atas semua ciptaan-Nya. la menjadikan manusia menurut gambar dan rupa-Nya; dan menempatkannya di atas segala ciptaan-Nya. Allah berharap agar manusia dengan senang hati atas kemauannya sendiri taat kepada-Nya. Tetapi, manusia tidak taat. Manusia terputus hubungannya dari Allah. Timbullah kekacauan dan setiap bagian kehidupan manusia menjadi rusak; inilah dosa. Dosa itu menurun.

Untuk tujuan penyelamatan, Allah memanggil Abram untuk menjadi bapa bangsa pilihan. Dan keturunannya adalah ahli-ahli waris dari suatu perjanjian. Kemudian, kuasa Allah membebaskan keturunan Yakub dari perbudakan di Mesir, dan membawa mereka melalui padang gurun ke tanah yang telah dijanjikan-Nya.

Di Gunung Sinai, Allah dan umat-Nya membuat suatu perjanjian.

Setelah sampai di Palestina, orang-orang Israel meninggalkan panggilan mereka dan melupakan perjanjian mereka dengan Allah. Imam-imam membiarkan ibadat menjadi rutinitas. Beberapa raja mementingkan kemewahan dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan yang dibenci Allah. Nabi-nabi palsu menyesatkan bangsa Israel.

Selama sejarah PL, Allah menyatakan firman-Nya melalui para nabi. Mereka memanggil bangsa itu agar kembali kepada hukum perjanjian dan memperingatkan akan penghukuman, jika mereka masih tetap mencemarkan nama Allah. Hukuman atas bangsa Israel benar-benar terjadi dengan kejatuhan Yerusalem, penghancuran Bait Allah, dan pembuangan ke Babel. Allah menghukum supaya umat-Nya bertobat dan selamat.

Pengharapan akan keselamatan muncul kembali di hadapan orang-orang yang telah dipilih Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi pemberita firman-Nya; seperti imam Ezra. Tetapi generasi demi generasi melupakan panggilan Allah dan perkejaan-Nya. Bangsa Yahudi yang berjumlah kecil itu mengasingkan diri. Mereka bangga karena menjadi bangsa pilihan Allah dan lupa tujuan, untuk apa mereka dipilih. Demikianlah maksud Allah itu dihalang-halangi sampai pada akhir sejarah Perjanjian Lama. Pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan hanya dapat dilakukan dengan sempurna apabila Dia sendiri datang di dalam pribadi Anak-Nya, untuk memproklamirkan kepada umat manusia kabar kesukaan tentang pengampunan-Nya dan kerajaan Nya. Tetapi, itu bukan PL lagi. Itu adalah cerita tentang Yesus di PB.

Ide tentang Mesias sebagai Raja adalah inti PL, yaitu Kristus adalah Mesias. Istilah Mesias menunjuk kepada seseorang yang dipisahkan untuk suatu maksud yang suci dengan jalan mengurapinya. Raja-raja di Israel disebut "yang diurapi". Yerusalem adalah kota suci dan Bait Allah merupakan tempat suci para raja. Mesias sebagai seorang saleh, hamba atau nabi. Orang akan memperlakukan Mesias itu dengan sewenang-wenang. Memang Ia hanya akan dapat melakukan pekerjaan-Nya, kalau Ia menderita dan mati karena manusia (Yes. 50:4-7; 53:1-9). Setelah itu Ia akan dipermuliakan selama-lamanya.

Harus diingat: (1). Pada jaman Yesus, orang Yahudi tidak pernah memikirkan mengenai Juruselamat yang harus menderita dan mati (Yes. 53). (2). PL itu sama seperti fajar di pagi hari yang baru; matahari hampir terbit, tetapi belum terbit. Kedatangan Kristus itu seperti terbitnya matahari (Mal. 4:2; Luk. 1:78).

Catatan:

(1). Kitab-kitab PL itu berisikan sejarah keselamatan. Tetapi sejarah itu tidak lengkap. Akhir dari rencana Allah bagi keselamatan manusia tidak terdapat di dalam kehidupan masyarakat Yahudi setelah masa pembuangan. Sejarah itu mengungkapkan harapan akan mesa depan.

(2). Bila hendak mempelajari PL, ingat yang berikut. Pertama, tidak boleh mengambil cerita itu secara terpisah-pisah. Kedua, cerita-cerita itu menjadi pelajaran-pelajaran yang berharga hanya apabila diterima di dalam hubungannya dengan sejarah keselamatan Allah bagi umat-Nya dan bagi dunia ini. Ketiga, tidak boleh menganggap sejarah Perjanjian Lama itu sebagai sesuatu yang sudah lengkap.

Demikian.

Kontributor:

Arie - Benny Sitorus - Berneta Barrang Pakondo - Debora Rahmeinda - Deddy P. Widjaja - Didik Triyanto - Djuniaidi Pramono - Esra Hasugian – Henrijanto – Indriatmo - Johannes Tendean - Meky Tikoalu - Melce Yonathan Lomi - Naomi Harmini - Roditus Mangunsaputro - Sri Endarti - T. Budiman - Vonny Thay

Sola Gratia,
Riwon Alfrey

Kategori: Teologi

Keywords Artikel: keselamatan, PL.

Topic Artikel: Teologi dan Alkitab