STT Setia Diserang Massa

STT Setia di Serang Massa

Sekolah Tinggi Theolagia Arastamar Jakarta, Sabtu, 26 Juli 2008, jam 11 malam diserang ribuan massa bersenjata tajam, terjadi bentrokan pisik, dan ada yang mengalami luka-luka. Massa yang berjumlah ribuan itu sebagian besar berasal dari luar kampung Pulo, bukan warga setempat.

Penyerangan itu telah direncanakan, karena sebagian penyerang yang berasal dari luar kampung itu telah menginap dirumah-rumah penduduk, sebelum penyerangan. Polisi lagi-lagi tak mampu bertindak tegas, apalagi mengantisipasinya. Sebagian mahasiswa telah dievakuasi, dan pada hari minggu tanggal 27 malam ini, 500 mahasiswa yang masih berada di asrama akan di evakuasi oleh aparat kepolisian.

Bukan hanya itu, warga Kristen yang berdomisili dekat kampus tersebut juga ikut mengungsi kerumah-kerumah sudara, kenalan mereka yang berada di luar kampung itu. Suasana mencekam masih dirasakan hingga kini.

Menurut cerita penduduk setempat, penyerangan itu dilatar belakangi oleh persoalan "sepele". Seorang mahasiswa baru mengalami kesulitan untuk kembali ke kampus. Saat itu adalah masa orientasi sekolah. Mahasiswa tersebut ingin bertanya mengenai jalan pulang pada warga, kebetulan pada waktu itu ada pengajian di sebuah rumah warga. Beberapa orang meneriakkan mahasiswa itu maling, dan jadilah ia bulan-bulanan amuk massa, dan kemudian dibawa ke kantor polisi.

Peristiwa itu kemudian diumumkan di Mesjid di sekitar Kampung Pulo, tempat sekolah itu berada, "Telah tertangkap seorang mahasiswa STT Setia yang kedapatan Mencuri, dan telah diserahkan ke kantor polisi". Setelah kejadian itu, ratusan orang berdatangan ke kampung Pulo, dan tinggal dirumah penduduk.

Sekitar 70-an orang setiap hari, sebelum kejadian itu, berlalu lalang membawa senjata tajam di jalan-jalan dekat kampus STT Setia. Puncaknya dua hari kemudian, tanggal 26/7/2008 jam sebelas malam terjadilah penyerangan terhadap STT Setia. Mahasiswa melawan, yang berasal dari Irian, menggunakan panah melawan penyerang. Beberapa kali bom molotop dilemparkan ke areal kampus, namun selalu berhasil dipadamkan. kepolisian tampaknya kewalahan menghadapi hal tersebut, dan berusaha mengevakuasi mahasiswa yang ada. Kemarin malam mahasiswa yang berada di RT 4 dan RT 2, khususnya mahasiswa putri telah di evakuasi. Sisanya kira-kira sejumlah 500 orang akan di evakuasi malam ini, 27/8/2008.

Kalau saja polisi tanggap, peristiwa tersebut tidak perlu terjadi, karena sebelum penyerangan sekitar 70 orang setiap hari berlalu lalang membawa senjata tajam di depam kampus STT Setia. Peristiwa penyerangan terhadap STT Setia sekali lagi merupakan kegagalan pemerintah untuk melindungi warganya. Sampai saat ini tak ada bukti bahwa mahasiswa STT Setia yang dipukuli warga tersebut kedapatan mencuri. Namun, jika pun ada bukti, penyerangan terhadap STT tetap saja tak dapat dibenarkan.

Tahun lalu, salah satu asrama STT ini dibakar massa FPI, dan itu sebenarnya itu bisa menjadi alasan bahwa polisi semestinya mewaspadai kejadian itu. Lebih mengherankan lagi, Bin juga tak mampu mendeteksi serangan yang sebenarnya kasat mata itu.

Jumlah mahasiswa STT Setia kira-kira 1300 mahasiswa, saat ini mereka berada dalam kesulitan. Ketua STT Setia bersedia pindah dari tempat itu, asal saja pemerintah mau membayar asset STT setia yang ada.Setelah evakuasi terakhir, kita tidak tahu sampai kapan tempat itu dapat digunakan kembali. Bayangkanlah apa jadinya dengan nasib ribuan mahasiswa itu.

Binsar Hutabarat

Topic Blog: Yayasan

Keywords Blog: Berita, STT Setia

Comments

Kapolresnya Dipecat Saja

Kejadian seperti ini selalu terjadi di negri ini.Dan tetap saja polisi tidak bisa tegas dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu harapan saya kepada bapak kapolri untuk menindak kapolres yang bertanggung jawab.
POLISI TELAH DIBAYAR UNTUK MELAKSANAKAN TUGASNYA...
BILA POLISI TIDAK MELAKUKAN TUGASNYA BERARTI POLISI ITU HARUS DI COPOT..

anonymous

tampaknya itu sudah rekayasa, dan ada pejabat di wali kota mengatakan demikian, Kristen sebagai minoritas harus turut dengan mayoritas, khan keblinger itu namanya. Mohon terus didoakan saya baru mengunjungi mereka di pengungsian, kasihan, banyak yang trauma.

sudah takdir..

coba baca yohanes 16 : 1 - 4...

 

smua kejadian tuh, jwbn na d ayat itu..

yohanna's picture

main hakim sendiri

sedih sekali mendengar berita ini, kenapa sekarang semakin banyak masyarakat yang suka main hakim sendiri dan menyukai tindakan anarkisme?

Tadi pagi mendengarkan berita di sebuah stasiun televisi yang memberitakan berita ini dan saya sangat kecewa karena kesannya mereka memihak salah satu pihak dan tidak bisa bertindak netral sebagai sarana informasi.

Stasiun televisi tersebut hanya memberitakan tentang tuduhan pencurian motor dan panah beracun yang ditembakkan. Seharusnya mereka juga menceritakan apakah tuduhan yang dilemparkan warga itu benar adanya atau tidak dan juga menelusuri kenapa sampai ada panah beracun yang ditembakkan.

Satu lagi wujud kekecawaan saya terhadap pers Indonesia, sebuah bentuk penyesalan saya mengambil jurusan komunikasi dulu.

untuk yohana

kalaupun memang kedapatan ada yang mencuri, it tidak bisa menjadi alasan untuk menghancurkan STT Setia. Apalagi berita terbaru yang saya tahu adalah mahaiswa itu melempar tikus dengan alasa kaki, dan alas kakinya jatuh didepan rumah warga, kemudian waktu ingin ambil sepatu ia diteriaki maling.

yohanna's picture

sekali lagi main hakim sendiri

ya, saya sangat mengerti tentang tidak boleh main hakim sendiri itu. Jika memang ada mahasiswa yg mencuri seharusnya ada tindakan hukum dan bukan main hakim sendiri, ini negara hukum bukan hutan rimba. Hanya karena sebuah tuduhan (yg belum tentu benar) banyak mahasiswa lain menjadi korban, kalau pun tuduhan itu benar adanya apakah perlu tindakan main hakim sendiri seperti ini?

Dan hal lain yang mengecewakan saya adalah pers yang terkesan berat sebelah. Di kala keadaan Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda perpecahan, pers malah seolah menjadikan ini sebagai ladang pemberitaan yang menguntungkan. Seharusnya mereka bisa menyajikan berita yang bersifat netral dari kedua belah pihak tanpa perlu membuat suasana menjadi semakin panas. Apakah pers Indonesia sekarang lupa bahwa mereka memiliki kekuatan untuk membangun opini masyarakat?

ari_thok's picture

Fitnah "Kutu Kupret"

Waktu lihat berita kemaren, sempat terpengaruh dengan berita miring di ANTeve, yang sekilas kutangkap adalah salah dari mahasiswa STT. Duh, berita yang tidak berimbang, memang harus dibandingkan dengan berita dari televisi lain. Salah satu "muslim" waktu diwawancarai mengatakan, "Kami tidak anti dengan kristen, cuma keberadaan sekolah itu tidak tepat, kami mayoritas di sini." Begitulah kira-kira inti dari perkataannya. Padahal aku dengar dari dosen yang merupakan blogger tetangga, itu sekolah sudah ada sebelum perkampungan itu berkembang seramai sekarang. Jelas ada beberapa fitnah dalam kasus ini. Semoga saja polisi bisa tegas dan adil, tidak memihak massa / mayoritas.

Cerdik Seperti Merpati, Tulus Seperti Ular

Pak Binsar, ketika ada 70 orang melakukan patroli dengan senjata tajam, apa yang dilakukan oleh manajeman SETIA? Ketika ada pemberitaan di mas media yang tidak benar, apa yang dilakukan oleh manajeman Setia? Setelah diserbu, dan suasana damai kembali, apa yang akan dilakukan oleh para manajemen SETIA?

Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf, namun nampaknya mereka akan melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. PURA-PURA bahwa peristiwa demikian TIDAK pernah terjadi. Dan ketika terjadi lagi saling berdoa dan menghibur bahwa itulah salib yang harus di pikul.

Pak Binsar, saya bukan mahasiswa SETIA, juga bukan salah satu dosen di sana atau pengurus yayasannya. Namun, menurut saya SETIA harus MENUNTUT semua perlakuan tidak adil itu di pengadilan. Di samping itu SETIA juga harus menuntut semua organisasi untuk memberikan pendapat atas kejadian itu. Di mana suara PGI? Di mana suara Sinode Gereja? Di mana suara Klasis Gereja? Di Mana suara Gereja? Di Mana suara partai politik yang mengaku partai nasional yang berasaskan ajaran Kristen? Bila di tanya, semuanya mengaku tunduk BERDOA! Hal itu benar-benar membuat saya MUAK!

Berikan kepada Raja apa yang menjadi milik raja berikan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah dan saya menambahkannya, berikan kepada preman apa yang menjadi milik preman. Dalam kasus SETIA, milik Allah adalah DOA, milik RAJA atau NEGARA adalah menegakkan keadilan lewat pengadilan, milik preman adalah BERTARUNG untuk mempertahankan hidup, bila diperlukan, MEMBUNUH untuk bertahan hidup.

Pak Binsar, Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, saya orang Tionghua, dalam kerusuhan Mey 1998, kami dianiaya bahkan berusaha dimusnahkan. Pada saat itu, di perumahan kami, orang-orang Tionghua Kristenlah yang paling PENGECUT dengan alasan KASIH dan BERSERAH. Pada saat itu, saya berdiri dengan semua senjata yang saya miliki, siap mati untuk mempertahankan hidup saya istri dan adik saya yang tinggal dengan kami saat itu. Saya siap mati untuk mempertahankan keyakinan atas negara ini, "Ketika polisi tidak melakukan tugasnya, maka warga negara BERHAK dan WAJIB berlaku sebagai polisi." Itulah ajaran WAWASAN nusantara kita.

Pak Binsar, sudah saatnya umat Kristen bangun dari tidurnya dan mulai membangun negara ini. Membiarkan ketidak adilan terjadi sama  dengan mendukung ketidak adilan itu terjadi. Kita tidak perlu melakukannya dengan membentuk laskar, namun kita bisa memperjuangkannnya secara HUKUM. Beranikah SETIA menggunakan kesempatan ini, menuntut Pemerintah, Menuntut Kapolri serta menuntut semua mas media yang menyajikan berita yang tidak SEIMBANG? 

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

iah iah bunuh-membunuh (sungguh extreme)

iah iah, cerita anda di bulan mei cukup menggelitik saya dan membuat saya bertanya-tanya. Adakah Yeshua pernah menyatakan untuk ngejihad? bertarung dengan semua senjata anda bahkan halal untuk membunuh betul!? Adakah ajaran Yeshua menyatakannya? bukankah peperangan kita bukan melawan DARAH dan DAGING? oo..mungkin dasar anda dalam keabsahan PERANG adalah Wawasan Nusantara. Jika ada ribuan orang seperti anda..mungkin perang berdarah-darah sudah tidak terelakan lagi

Tapi bisa jadi; mungkin saya belum paham maksud anda.
Mohon petunjuk mas

-pen0nt0n-

mungkin

Halo pen0nt0n, kita ketemuan di komentar ni sekarang, setelah biasanya di shoutbox.

mungkin maksud iah iah bukan begitu, apa yang dilakukan iah iah dalam ceritanya hanyalah pembelaan diri, membunuh yang bersifat defensif, bukan ofensif.

Saya setuju dengan argumen Anda, mungkin benar bahwa jika ada ribuan orang yang seperti iah iah, dunia ini mungkin akan perang terus, tapi bukankah itu lebih baik daripada semua orang KRISTEN mati karena diam saja saat akan dibantai ...? Dan kalau sudah seperti itu (diam saja dan mati dibunuh), gimana Amanat Agung dapat terpenuhi?

peace,

kip

Penonton dan Lankip - Kristen Sejati

Penonton dan lanskip, apabila saya mati ketika menghadapi para perusuh pada bulan Mey 1998, apakah saya akan mati sebagai martir? Yang saya tahu, bila saya mati saat itu, maka saya akan mati sebagai sorang lelaki, seorang suami, seorang anggota masyarakat, seorang warganegara dan seorang Kristen.

Sebagai lelaki saya harus menjaga diri sendiri, sebagai suami saya harus menjaga keselamatan istri, sebagai anggota masyarakat saya harus menjaga lingkungan kami sebagai warga negara saya harus menjaga kedaulatan Indonesia sebagai orang Kristen saya harus menjalankan semua kawajiban saya sebagai manusia.

Awalnya saya sendirian. Tetangga saya memandang menganggap saya sombong, mereka yang Kristen menganggap saya tidak memiliki kasih. Saya tidak peduli. Sebatang bambu runcing melekat di sepeda, sebatang golok panjang dan dua batang arit bergagang panjang ketiganya berwarna hitam tergantung dipunggung. Sepasang doble stick teergantung di pinggang, sebatang belati nongol dari sela-sela jaket saya. Sementara itu sebuah ketapel dengan sekantong klereng serta berbagai senjata lempar berbentuk bintang ada di dalam keranjang sepedaku. Berpakaian hitam-hitam dengan sebuah blangkon hitam lusuh dikepala dan sepatu hitam pantofel, dengan tubuh bersih habis mandi dan harum karena minyak wangi saya mendayung sepeda mengelilingi perumahan kami, saya lebih suka menyebutnya kampung kami. menentang semua mata tetangga yang memandang serta menantang tatapan orang-orang asing yang berjalan keliling.

Cerdik seperti merpati dan tulus seperti ular. Itulah yang saya lakukan saat itu. Memprovokasi para tetangga untuk bangkit berjuang dan mengancam para penyerang ingin coba-coba menjarah. Perlahan namun pasti, para lelaki kampungku mulai keluar rumah, lalu mereka mulai mempersenjatai diri dan membentuk kelompok sementara orang-orang asing yang berkeliaran semakin berkurang akhirnya lenyap sama sekali.

Penonton dan lanskip, semoga anda dapat memahami kisah ini.

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

Self Defense

Terima Kasih iah iah, saya coba memahami peran dan tanggung jawab anda. Seni Bertahan hidup yang anda tekankan, bukan menyerang. Dan juga bukan mati konyol.Smile

 

-pen0nt0n-

 

Perlu yg seperti Iah-iah

Salam semua,

 

Numpang berkomentar ya...

Setelah membaca komentar-komentar di atas, rasanya saya malah berpendapat bahwa orang-orang yang seperti Iah-iah memang diperlukan keberadaannya di dalam masyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini , sungguh jarang ditemukan orang yang berani berdiri dengan lantang di depan publik umum membela keyakinannya.

Masalah benar atau salah bisa dinilai dalam ber-argumen dan perdebatan.Jika merasa benar, silahkan bersuara dalam perdebatan, jika tidak setuju, silahkan kemukakan bukti-bukti untuk menyanggah, dan jika menemukan kesalahan, silahkan mengemukakan pembenaran juga dengan buktinya sekalian.

Jadi karakter Iah-iah memang diperlukan, untuk menjadi penyeimbang di masyarakat, yang sering cenderung bermental "Asal Bapak Senang" atau bermental "Bagai bebek digiring berbaris" yang selalu mengikuti apa kata orang lain.

Apa salahnya menjadi pribadi yang berkeyakinan?

Kalau dalam membela keyakinan sampai berujung dengan peperangan.....

Itu tandanya cara-cara halus sudah menemui jalan buntu, sehingga perang menjadi satu-satunya jalan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat.

Itulah dunia......!!!

 

* Buat Pen0nt0n: kok tumben jualan di sini, biasanya di PasarKlewer khan?

 

=(Mas Cen Tong)=

"Pendekar Bawel Bersaudara"

 

 

Mas Centong, Terima Kasih Dukungannya

Mas Centong, saya sering menuduh handai taulan Tionghua saya tidak berakar di negeri ini karena mereka tidak merasa bahwa negeri ini adalah warisan dari leluhurnya yang harus dibangun dan dipertahankan. Saya juga suka menuduh handai taulan Kristen saya pegnecut dan tidak berakar di negeri ini. Hanya bisa berkeluh kesah namun tidak melakukan apa-apa. Tidak berani berjuang membangun negeri ini.

Ketika saya kecil, pendeta di GKI yang saya kunjungi namanya Hary Siswoyo. Saya tahu dia masih di GKI namun tidak tahu dia di GKI mana. Saat itu dia berjuang dan membujuk guru-guru di kota kecil kami untuk mendirikan SMP dan SMA PGRI di kota kami yang kecil. Semua orang Kristen mentertawakan dia. Namun hingga saat ini SMP dan SMA PGRI itu masih berdiri dan tambah besar. Sudah mendidik ribua orang.

Adik saya bertahun-tahun menjadi satu-satunya orang Tionghua dan Kristen yang duduk di Dewan Kelurahan kampung kami. Atas tindakannya membangun kampung dan menghapus korupsi berkali kali nyawanya terancam. Namun dia tetap bertahan. Dan 2 tahun terakhir ini dia aktif di Dewan Kecamatan. Bukan karena dia ambisi, namun karena permintaan masyarakat dari kampung kampung lainnya agar dia bisa berbuat lebih banyak lagi.

Beberapa bulan yang lalu di kampung kami dan kampung-kampung tetangga diadakan pemilihan lurah. Lurah di kampung kami saat itu adalah yang kami dukung lima tahun yang lalu, namun kemudian dia lupa pada tugasnya dan korupsi. Keluarga kami mendukung lurah baru, seorang yang terkenal jujur dan rendah hati selama ini. Karena hal itu keluarga kami mendapat ancaman pembunuhan. Lurah itu selain menggunakan preman juga berusaha menggunakan isu ras dan agama untuk menghancurkan kami.

Dalam perjuangan demikian, kami tidak memakai uang dan deking sama sekali. Hanya hubungan baik kami dengan masyarakat. Hanya mengajak masyarakat untuk memperjuangkan hak dan bekerja keras demi kemakmuran.

Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia seperti gong yang nyaring bunyinya. Banyak orang yang menyangka negeri ini sudah rusak dan dipimpin oleh orang-orang bejad. Tidak, di negeri ini masih banyak orang-orang baiknya. Mari kita menemukan orang-orang demikian dan bergerak bersama-sama membangun negeri ini. Saya menyebutnya Indonesia Bergerak. bila waktunya tiba saya akan menghubungi anda untuk bergerak bersama saudara Centong.

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

Kristen yang Berbuat

Iah iah bilang:

"sudah saatnya umat Kristen bangun dari tidurnya dan mulai membangun
negara ini. Membiarkan ketidak adilan terjadi sama  dengan mendukung
ketidak adilan itu terjadi. Kita tidak perlu melakukannya dengan
membentuk laskar, namun kita bisa memperjuangkannnya secara HUKUM.
"

Setuju. Diam di ekstrim "Kristen cinta damai, dan berarti diam saja", bukanlah prinsip Alkitabiah sama sekali. Bukankah kita dipanggil untuk membela kaum yang tertindas?

 

Yesaya

1:17 belajarlah
berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah
hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda

 

Keadilan dan Kasih

Seandainya saja para pemimpin bangsa kita mau mendengar Firman Tuhan...

Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini! (Yeremia 22:3)

Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu. (Imamat 19:33-34)

Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa. (Mazmur 82:8)

tanda akhir jaman

Penyerangan dimana-mana adalah tanda akhir jaman sudah dekat.. dulu saya kurang percaya akan ini namun saya meyakininya sebab tanda akhir jaman adalah banyaknya perang dan tidak ada kesatuan antara satu dengan yang lain.

kita perlu tetap berdoa dan menjadi garam dan terang dunia. melakukan sesuatu untuk menuntut mereka yang berbuat jahat kepada kita juga perlu dilakukan tetapi biarlah Tuhan yang menghukum mereka.

God bless 

STT Setia

Pemberitaan pers pada kasus STT setia tidak jujur. Bayangkalah bagaimana mungkin ribuan orang yang dikawal polisi dapt diserang. Lebih lucu lagi, mengapa stt setia yang adalah korban justru di evakuasi. bukannya penyerang yang ditangkap. Selalu saja terulang cara-cara yang sama untuk menutup lembaga/gereja. Menagkap korban, bukan menangkap pelaku tindak kriminal. Serukanlah di dalam berbagi tulisan anda tentang penolakan terhadap aksi brutal terhadap STT Setia. Mereka ada belasan yang terluka, terkena sabetan samurai, terkena siran air keras, terluka kena tumbak, dan senjata tajam lainnya. Perjuangan belum selesai, kita tidak boleh diam.

STT Setia

hari ini mereka akan demo di DPR, diharapkan seluruh indonesia merespons dengan memberikan pernyataan sikap penolakan terhadap segala tindak kekerasan atas nama agama. Yang salah harus dihukum, orang tidak terbukti bersalah dipukuli, sekarang jelas orang terbukti bersalah melakukan kekejaman dan kebringasan mestinya dihukum. Keadilan dan kebenaran pasti akan bersinar, meski itu mesti diperjuangkan.

yohanna's picture

demo???????

Maaf saudara binsar Anthony saya hanya
ingin sedikit menanggapi komentar Anda tentang demo di DPR. Terus
terang saya ko kurang setuju ya dengan penyelesaian yang dilakukan
dengan cara demo.

Maaf jika saya agak skeptis, jika memang benar STT Setia telah
memiliki ijin dan ada belasan mahasiswa yang terluka, terkena sabetan
samurai, terkena siraman air keras, tombak, dan senjata tajam lainnya,
kenapa tidak menempuh jalur hukum saja?

Apakah demo akan menyelesaikan masalah? saya akan menjawab tidak, saya yakin kejadian seperti ini pasti akan terulang lagi.

STT Setia

Jalur hukum itu sudah pasti dilakukan. Persoalannya tak pernah membuahkan hasil. Terlalu banyak bukti. Kasus doulos itu sampai korban meninggal dengan usus terburai, dan luka-luka mengerikan lain tetap tidak ada hasil.

jangan jadikan demo sebagai budaya

mari kita perjuangkan hak kita secara hukum dan penuh kebenaran Tuhan dan kasih Tuhan dan tidak ada kesan membalas...

 

demo bukanlah cara yang baik apalagi jaman sekarang kalau ada masalah pasti ujung-ujungnya ada yang demo, No!

carilah cara untuk bicara baik2 dan selesaikan ini semua, dan bila tidak bisa baru kita kerasi bukan dengan fisik tetapi dengan menyatakan kebenaran dan dengan seijin Tuhan tentunya,. ..

God bless.

STT Setia

Jika kita menyebut cara, maka harus ada dasar teoritisnya. Jika kita menyebut Alkitabiah, maka itu juga harus ada dasar Alkitabnya. Perlu diketahui, Alkitab itu bukan buku ensiklopedi, dan untuk dapat menggali kebenaran Allah, perlu kerja keras, dan iluminasi bukan inspirasi. Iluminasi artinya pencerahan, sedang inspirasi diberikan pada waktu Penulis Alkitab menuliskan pesan Allah. Jika kita membaca Alkitab maka kita harus meminta iluminasi namun tetap berjuang keras membaca dengan teliti, memahami metode yang benar dalammenafsirkan Alkitab.
Sekarang soal Demo. Saya ingin tanya, kenapa tidak boleh demo, karena demo tidak efektif?siapa yang bilang, sudah riset, dimana, kapan. Pernah tahu, bahwa Islam radikal sering menggunakan demo, karena demo efektif, coba lihat Hisbut Taher, FPI, Gerakan anti pemurtadan dll. Kenapa untuk Kristen tidak efektif, takut diserang seperti peristiwa Monas?
Negara ini mengijinkan demo, jika orang Kristen tidak menggunakannya, rugi sendiri. Pemimpin kita itu hampir tuli, kalau tidak ditekan, cuek aja. Orba jatuh karena demo, jadi jangan cepat-cepat demo tidak boleh.
Penyelesaian secara hukum itu apa,undang-undang mengijinkan demo boleh, tidak melanggar hukum. Maaf saya sudah menjumpai banyak peristiwa, saya pernah jadi salah seorang ketua Badan kerja sama antar gereja, saya pernah menjadi kelompok kerja untuk memikirkan bagaiman agar SKB tentang pembangunan rumah ibadah tidak dijadikan alat untuk menutup gereja, merusak gereja dll. Di Bekasi yang memimpin pembongkaran Gereja itu Camat. Pada peristiwa STT Setia, wali kota mengatakan umat Kristen minoritas harus tunduk pada Islam yang Mayoritas, itu sudah dituntut lewat jalur hukum, lewat media, dll, tolong baca koran. Di Doulos, sebelum diserang Wakapolsek sudah tahu yang akan menyerang, siapa pemimpinnya, sampai sekarang tak ada seorang pun yang dihukum. mau bukti lagi, terlalu banyak.
Saya mengerti ketakutan anda, tapi jangan katakan mereka yang berani itu salah. Perjuangan memang harus dilakukan tanpa henti, sampai Tuhan Yesus datang.
Binsar

yohanna's picture

Saya tidak melarang demo

Saya tidak melarang demo, saya hanya menyatakan pendapat saya. Maaf jika bertentangan dengan Anda, itu saja.

Saya tidak pernah mengatakan bahwa bukannya saya tidak memperbolahkan demo, saya hanya mengatakan kurang setuju dengan cara demo. Tapi klo mau demo silahkan, mau menggerakkan massa untuk melakukan people power juga tidak apa2 ko.

Ya, saya dapat melihat bahwa Anda adalah seorang aktivis dilihat dari tulisan2 Anda. Saya percaya jika Anda mengatakan bahwa Anda pernah menjadi ketua Badan kerja sama antar gereja dan menjadi kelompok kerja untuk memikirkan bagaimana agar SKB tentang pembangunan rumah ibadah tidak dijadikan alat untuk menutup gereja, merusak gereja dll. Dibandingkan dengan Anda, saya bukan apa2, wong gereja saja masih nomaden, dan saya juga tidak pernah melibatkan diri dengan kegiatan apapun, saya hanya ingin menyampaikan apa yang terlintas di pikiran saya, jika tidak berkenan saya mohon maaf.

Soal tafsir menafsir Alkitab, saya angkat tangan. Seperti yang saya katakan sebelumnya gereja saja saya belum punya, apa saya berani menafsir Alkitab? wah, bisa2 saya diusir dari gereja.

Saya setuju dengan Anda bahwa pemimpin jaman sekarang sudah tuli, oleh karena itu saya memilih menjadi golput.

Sekali lagi saya tidak melarang siapa pun berdemo, saya hanya mengutarakan pendapat, mohon dibaca lagi komentar saya. Toh saya hanya bisa mendukung dalam doa di depan televisi jika demo tersebut diberitakan.

Memang seperti di gereja, tempat terbaik untuk saya adalah pojok belakang dimana tidak ada orang yang meyadari kehadiran saya. Hanya datang, duduk, menyanyi, kemudian pulang. Tanpa suara, hanya datang dan pergi, kemudian membiarkan semua berjalan seperti apa adanya.

Kembali ke Firman Tuhan....

Shalom...
Saya turut bersimpati atas apa yang terjadi pada STT Setia, saya mendoakan agar teman2 yang menjadi korban diberikan kekuatan, ketabahan dan penghiburan dari Tuhan Yesus Kristus dana juga jangan patah semangat dalam mengikut Kristus, amin.
Saya berharap kita selalu menyelesaikan setiap masalah sesuai dengan Prinsip Kerajaan Allah, Tuhan Yesus sudah tau semuanya yang bakal terjadi bagi bagi pengikut-Nya. Dan mungkin ada yang akan komentar atas komentar saya "sok rohani", tapi teman saya pikir hidup kita gak bisa dipisahkan dengan kehadiran Tuhan di setiap waktu yang terus berjalan. Kerena saya percaya segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita Tuhan tau, bahkan jauh sebelum terjadi, sebab rambut di kepala kita aja Tuhan tau jumlahnya berapa, bukan berarti kita mau mati konyol begitu saja. Mari kita beritakan Firman, jadi teladan, selalu mengasihi dan sebagainya yang menjadi Prinsip Kerajaan Allah. Namun Sekalipun kita sudah hidup sudah lebih benar dari orang lain tapi terkadang apa yang terjadi tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan (baca kisah ayub), yang pasti kehendak Tuhan kita menjadi Pengikut-Nya yang lebih dewasa bukan gampangan. Dan tetap kita ingat Tuhan tidak pernah lalai akan janji-Nya.
Julhan

STT

Lebih baik jangan lihat ke belakang tapi gimana caranya supaya ini tidak terjadi lagi. Dari sisi hukum, demo atau apapun itu caranya, asal cara yang benar. itu yang perlu diupayakan sekarang ini.Pokoknya ORA ET LABORA.

Peristiwa doulos dan setia

Peristiwa doulos dan setia menjadi warning bagi tentang pentingnya menjaga hubungan dg lingkungan masyarakat di sekitar kita. seperti banyak dari kita yg begitu PD dan merasa tidak perlu berhubungan baik dg tetangga. semestinya karena Setia sudah 17 th di sana tentu itu adalah waktu yg cukup untuk dapat berguna dan memiliki hubungan yg baik dg masyarakat. sudah tentu masyarakat sekitar akan dpt menjadi penjaga yg baik bagi Setia seandainya setia dapat menjadi sahabat masyarakat. Tentunya mereka akan menolak kedatanga orang asing atau pendatang yg berniat merusak Setia jika Setia memiliki kontribusi dan berguna bagi masyarakat sekitar. Ini tinjauan sosiologisnya. kita sering lupa hal yg sepele ini.

STT Setia

Mengenai peristiwa Doulos saya mesti meluruskan. Provokator nya adalah seorang yang menggerakan massa doulos bandung, coba lah lihat situasi Bandung pasti anda akan kaget. Kemudian pendemo pertama Doulos jakarta, di kecamatan itu 99 % orang luar. Anda tahu, lapangan bola yayasan Doulos itu dipakai masyarakat untuk bermain bola dengan jadwal yang ditetapkan RW. penyerang Doulos itu sudah diketahui oleh polsek, jauh sebelum penyerangan. Matori abdul jalil pernah berkunjung kesana, demikian juga haryanto Taslam, pernah kampanye di lapangan bola Doulos bersama masyarakat sekitar, waktu itu hampir 90 % PDIP menang di RW itu, bahkan kita mengadakan bakti sosial bersama NU, secara rutin. Menurut yang saya tahu, baik STT Doulos maupun STT Setia perannya lebih kepada komunitas khusus yang pasti polisi tahu.