Hubungan Pribadi

Hubungan2 Pribadi (Kolose 3:18-4:1)

Dalam bacaan di atas kita mendapat petunjuk bagaimana hendaknya seorang
isteri pada suami, seorang suami pada isteri, seorang anak terhadap orangtua,
orangtua terhadap anak, pelayan terhadap majikan, dan majikan terhadap pelayan. 
Suatu hubungan pribadi yang terdekat karena mereka berada dalam satu lingkungan
yang sama.

Isteri diharapkan tunduk pada suami karena suamilah kepala rumah tangga dan
wakil Kristus dalam rumah tangga.  Bagi sebagian isteri mungkin hal ini sulit
dilakukan karena bisa jadi si isteri merasa kedudukannya lebih tinggi dalam hal
pendidikan, penghasilan, kepandaian, dlsb.  Dan bisa jadi karena hal-hal
tertentu, si isterilah yang bekerja sedangkan si suami menjadi bapak rumah
tangga.  Jadi timbul superioritas dari sang isteri sehingga tidak menganggap
suami sebagai kepala melainkan telah mengambil posisi itu dan menjadikan sang
suami di bawahnya.

Suami diharapkan mengasihi isterinya dan tidak kasar terhadap isterinya. 
Jadi kedudukan suami sebagai kepala rumah tangga bukanlah tanpa kewajiban. 
Suami harus menyayangi isterinya.  Apa artinya?  Memperhatikan segala
kebutuhannya dari jasmani hingga rohaninya.  Membantu meringankan pekerjaan
isteri.  Jangan sebagai kepala rumah tangga, suami sama sekali tidak mau
menengok apa yang dikerjakan isterinya.  Seolah-olah sudah ada garis pembatas. 
Well, ini pekerjaan saya dan itu pekerjaan kamu.  Kamu kerjakan apa bagian kamu
dan aku kerjakan apa bagian aku.  Jika sudah ada sikap seperti itu, maka
perkataan mengasihi isteri hanya slogan saja.

Anak-anak diharapkan taat kepada orangtua.  Orangtua adalah wakil Tuhan. 
Bagaimana bisa kita sebagai anak taat kepada Tuhan jika kepada wakilnya saja
tidak taat.  Coba periksa diri kita sebagai anak, apakah kita sudah benar taat
kepada orangtua kita.  Jika tidak, pastilah ada firman Tuhan yang kita
abaikan. 

Orangtua (ditekankan di sini untuk kaum bapak) diharapkan tidak menyakiti
hati anaknya sehingga tidak membuat anaknya menjadi tawar hati.  Mengapa penting
kaum bapak yang diperhatikan?  Karena hubungan kekristenan adalah hubungan bapak
dengan anaknya.  Jika hubungan kita dengan bapak kita tidak harmonis, terkadang
sulit buat kita mengerti bagaimana kasih Bapa dan kasih Anak.  Jadi pernah ada
orang yang tidak bisa menerima Yesus karena dia menyimpan dendam terhadap
bapaknya.  Baru setelah didoakan dan diadakan pelepasan, dia bisa menerima Yesus
dan hubungan dia dengan bapaknya menjadi harmonis.

Pelayan diharapkan bisa bekerja dengan tanpa pengawasan.  Pelayan yang baik
tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyenangkan majikannya dengan
bekerja sesuai apa yang diharapkan majikannya.  Sebagai pelayan, kita pun
dituntut untuk mengerjakan segala sesuatu dengan tulus hati.  Kita lakukan itu
seolah bekerja untuk Tuhan dan tentunya Tuhan pun akan memberikan upah juga pada
kita.

Terakhir, majikan diharapkan berlaku adil dan jujur terhadap pelayannya
karena majikan masih mempunyai majikan di sorga. Adil ialah tidak
membeda-bedakan, memperlakukan semua sama.  Jujur ialah tidak berlaku curang,
memberikan apa yang menjadi hak pelayannya tanpa dikurangi sedikit pun,
memberikan penilaian sesuai dengan pekerjaannya.

Salam kasih, Deny S Pamudji

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Kategori: Bahan Renungan Alkitab