Ketulusan

Ketulusan (Matius 7:21-23)

Yesus sering membuat pernyataan
yang sensasional. Pernyataan yang menimbulkan reaksi pada kalangan atau
kelompok tertentu. Tetapi pernyataan Yesus bukanlah pernyataan yang
tanpa dasar atau pun fakta. Terbukti hingga Herodes & Pilatus pun
tidak menemukan sedikit kesalahan yang dituduhkan kepada-Nya.

Dalam
bacaan di atas, kita mendapatkan bagaimana seseorang yang menurut kita
sudah sangat rohani, yakni menginjil, menyembuhkan orang sakit, mengusir
setan, melakukan banyak mukjizat, dan mungkin juga dalam setiap
percakapannya dia selalu menyebut Tuhan, tetapi faktanya, orang tersebut
tidak diterima masuk sorga. Bagaimana mungkin? Apa yang salah pada
orang itu?

Yesus mengatakan hanya orang yang melakukan kehendak
Bapa yang bisa masuk sorga. Bukankah orang tadi sudah melakukan kehendak
Bapa? Kehendak yang mana lagi yang belum dilakukannya? Jika orang
seperti itu tidak masuk sorga, bagaimana kita yang tidak atau belum
melakukan apa2? Apa tolak ukurnya?

Ternyata jawabannya terletak
pada ketulusan. Orang tersebut melakukan semua perbuatan di atas untuk
maksud lain. Bisa jadi dia melakukan hal itu untuk kemuliaan namanya.
Dia melakukannya agar dia menjadi terkenal. Dia menjadi idola di
mana-mana. Bisa jadi orang itu juga mendirikan banyak yayasan
penginjilan, tetapi sekali lagi, bukan untuk kemuliaan nama Tuhan,
melainkan semata untuk kepentingan pribadinya.

Yesus tidak suka
sikap kemunafikan. Sikap yang superficial atau bersifat luar saja. Yesus
ingin kita luar dan dalam sama. Jika kita melakukan sesuatu, lakukan
dengan tulus. Jangan menggerutu, jangan dengan berat hati, jangan
terpaksa. Lebih baik tidak melakukan sesuatu daripada melakukannya tidak
dalam ketulusan. Lalu bagaimana kita bisa mempunyai ketulusan?
Ketulusan hanya dapat kita miliki jika kita mengetahui betapa mahalnya
diri kita telah ditebus dan bagaimana diri kita sudah terdaftar dalam
warga negara sorga. Ketulusan hanya dapat kita miliki jika kita
mengetahui betapa menderitanya kita jika kita masuk dalam kehidupan
kekal di neraka. Ketulusan hanya dimiliki oleh orang-orang yang rendah
hatinya karena ingin meneladani kerendahan hati Yesus yang walaupun
memiliki kuasa atas dunia dan isinya, tetapi tetap memilih palungan
sebagai tempat dia lahir ke dunia.

Jadi janganlah tertipu akan
slogan dari setan bahwa begitu kita menerima Yesus, kita pasti masuk
sorga. Maaf, tanpa ketulusan kita dalam berbuat, kita adalah calon
penghuni neraka. Waspadalah akan slogan2 yang menyesatkan. Jadilah tulus
dalam segala hal.

Salam kasih, Deny S Pamudji

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Kategori: Bahan Renungan Alkitab

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: berat hati, Neraka, penebusan, Rohani, sorga, tulus