Lidah

Lidah (Yakobus 3:1-12)

Bagaimana mengendalikan kuda? Cukup memasang kekang pada mulutnya dan kita
dapat mengendalikan ke mana dia harus berjalan.  Bagaimana mengendalikan kapal
laut yang besar? Cukup dengan kemudi yang kecil.  Bagaimana mengendalikan
lidah? Nah, ini perlu kesadaran dan usaha.  Kesadaran bahwa dengan lidah kita
bisa membuat seseorang bahagia (dengan ucapan pujian), dengan lidah kita bisa
membuat seseorang menjadi sedih (dengan ucapan penghinaan), dengan lidah kita
bisa membuat seseorang menjadi marah (dengan ucapan kasar).  Secara singkat
dengan lidah (atau perkataan) kita bisa membangkitkan suatu perasaan
tertentu.

Dari lidah yang sama, kita bisa memuliakan Tuhan dan sekaligus kita bisa
mengumpat dan mengutuk orang lain. Lidah bagaikan api kecil di hutan yang
kering.  Walaupun kecil bisa membakar habis seluruh hutan.

Selain kesadaran bahwa lidah kita memegang peranan akan kehidupan kekal kita
dikemudian hari, kita juga harus berusaha mengendalikan lidah kita.  Jangan
sembarang bicara dan jangan sembarang mengeluarkan perkataan yang tidak
berarti.  Tidak heran ada pepatah Diam Itu Emas.  Maksudnya bukan kita tidak
boleh bicara, tetapi lebih baik diam jika apa yang kita bicarakan bisa
membangkitkan suatu perasaan negatif.

Tingkat rohani seseorang dapat kita ukur dari selarasnya perkataan dan
perbuatannya.  Boleh jadi perkataannya ramah dan sopan, tetapi perbuatannya
penuh kecurangan.  Apa yang dikatakannya tidak sama dengan apa yang
diperbuatnya. Seseorang itu bisa kita percaya jika perkataannya selalu dijaga
dan perbuatannya terkendali.

Seseorang yang rohani pasti menjaga perkataannya senantiasa.  Dia tidak ingin
menyakiti hati orang yang ditemuinya.  Dia selalu memikirkan perkataannya
sebelum diucapkan.  Perkataan yang keluar darinya merupakan perkataan yang
berguna, menyenangkan, menghibur, menguatkan, penuh syukur, dan pujian.  Tidak
heran jika banyak orang mempercayainya dan dia menjadi seorang yang dianggap
mempunyai jawaban atas persoalan yang dihadapinya.

Berbahagialah orang yang berusaha mengendalikan lidahnya dengan benar dan
hidup sesuai dengan perkataan yang diucapkannya.

Salam kasih, Deny S Pamudji

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Kategori: Bahan Renungan Alkitab