NELSON MANDELA

Nelson Mandela adalah seorang negarawan yang begitu pasti diingat oleh
warga dunia. Dia menjadi ikon bagi Afrika selatan dan tetap terkenal
walaupun sekarang dia sudah bukan presiden dan pensiun. Mengapa saya
menulis tentang beliau? Karena, tepat hari ini, adalah hari dimana
beliau dilahirkan 90 tahun yang lalu.

Afrika Selatan tidaklah sebebas sekarang. Dulu, disini terjadi politik apartheid, dimana bangsa kulit
putih membedakan dirinya dengan orang asli yang berkulit hitam. Bangsa
belanda yang menjajah mereka mempratekkan politik tersebutdan
meperlakukan hukum dan undang yang begitu memberatkan yang menyebabkan
bangsa kulit hitam tersisih . Nelson adalah salah satu orang yang
menantang politik apartheid. Karena itu, dia dijatuhi hukuman seumur
hidup pada tahun 1963 dan ditaruh di penjara di pulan Robben, sebelah
selatan Afrika Selatan. Dia mengatakan sebelum masuk penjara, beliau
adalah orang yang begitu keras kepala, emosional, dan mudah
tersinggung. Namum, setelah lepas dari sana, dia menjadi seorang yang
berimbang, disiplin, dan dewasa. Setelah di penjara selama 27 tahun
lebih, pada 11 Fevruari 1990, Nelson dilepaskan. empat tahun
berikutnya, Mandela menjadi presiden Afrika Selatan pertama yang
berkulit hitam. Dia hanya menjabat 1 kali peroode. Pada tahun 1999,
beliau menyerahkan tonggak kepemimpinanya pada Thabo Mbeki. Ini
membuktikan bahwa beliau mempunyai jiwa besar. Selanjutnya, Mandela
berkecimpung pada Yayasan sosial untuk memerangi berbagai masalah di
Afrika Selatan. Hingga sekarang, suara Mandela tetap ditunggu oleh
dunia.

Salah satu yang membuat saya kagum pada Mandela adalah
sikap memaafkan. Ada satu cerita yang begitu indah. Selama Mandela
dipenjara selama hampir 28 tahun, dia sering mendapat siksaan. Oleh
sipirnya, dia selalu dihina, diejek, tak jarang diperlakukan kasar
secara fisik. Tak lama, setelah menjadi presiden, Mandela kembali
mengunjungi tempat penjara dimana dia pernah ditahan. Sipir- sipir yang
dahulu memperlakukan kasar pada mandela begitu ketakutan ketika mereka
berhadapan dengan Mandela. Lalu, Mandela berbicara dengan mereka,
"Wah,
kamu dahulu yang pernah menyiksa aku, yah? Aku masih mengingatnya dan
tak mungkin aku lupakan. Di keningku, mataku, pipiku, badanku,
punggungku, kakiku, kamu pernah menghajarnya(sambil menunjuk
tempat-tempat tersebut)."
Sipir-sipir tersebut makin ketakutan.
Kemudian, Mandela menepuk pundak mereka sambil tertawa dan berkata, "
Tetapi aku sudah meaafkannya dan tidak akan membalasnya."

Yup,
Mandela adalaha seorang pemimpin yang melaksanakan idenya dengan tidak
menggunakan kekerasan sama seperti Mahatma Gandhi. Seumur hidup ketika
dia memerintah, tidak ada balas dendam terhadap bangsa kulit putih. Dia
menyerukannya dan juga melakukannya. Bahkan, Indonesia sudah kalah.
Karena, tahun 2010 Piala dunia akan dilaksanakan disana.

Mari
kita mencontoh hidup Mandela yang begitu luar biasa. 27 tahun bukanlah
tahun yang sebentar. Namum Mandela dapat memaafkan seterunya. Apakah
kita sudah memaafkan lawan kita?

"Am I not destroying my enemies when I make friends of them?"- Abraham Lincoln

Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Matius 5:46
 

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: Tokoh

Comments

indahnya memaafkan

Nelson Mandela memang tokoh yang dikenal seluruh dunia. Saya pun diberkati oleh profile-nya yang begitu baik hatinya. Pada masa pemerintahannya sekitar tahun 94-96, saya dan segenap sekolah SD saya di Inggris menyanyikan lagu untuk Nelson Mandela, lagu itu ada dalam bahasa Afrika dan merupakan lagu orang Afrika, kalau saya tidak salah. Nah, waktu itu, sesekolah belajar lagu itu sampai cara menyebutkan kata per kata, rasanya suatu kehormatan bagi kita semua untuk bisa bernyanyi bagi Nelson Mandela. Saya masih ingat, waktu itu, kami sudah sampai merekam lagunya dan memutarnya kembali. Ketika saya mendengarkan semua termasuk saya bernyanyi dan mendengarkan rekaman yang telah kami buat, rasanya hati kami begitu dekat dengan Afrika dan kami begitu dekat dengan Mandela dan kebaikan hatinya kepada semua orang. Sekolah saya yang mengirimkan lagu itu untuk Nelson Mandela. Kalau tidak salah kami merekam tiga lagu untuknya.