Tanpa Dia Kita Bisa?


Dua malam yang lalu Hilda bermimpi dia mengikuti sebuah perlombaan yang diadakan di sebuah ladang sawah. Tugasnya adalah untuk mencoba melangkah di atas pulau-pulau kecil di sawah yang berair itu tanpa jatuh dan basah setengah badan karena akan didiskualifikasi jika itu terjadi. Semua orang sebelum Hilda telah gagal ketika berusaha mencoba melewati rintangan itu, tidak ada yang dapat kembali dengan tetap kering atau basah hanya pada pergelangan kaki saja. Lalu Hilda datang dan langsung mencobanya. Dia melangkah dan terhuyung-huyung karena sepertinya lebih sulit dari yang diperkirakan. Pulau-pulau kecil yang hanya berukuran sekitar 40x40cm itu tidak sepenuhnya tertancap teguh sampai di dasar sawah jadi seperti pelampung di atas air. Dia terus mencoba untuk menjaga keseimbangannya dan sampai di garis akhir. Senangnya dia menang dan saat itu juga dia bertemu dengan teman lamanya yang ternyata adalah panitia perlombaan itu, "kalau aku menang beneran, dia neh saksiku" batin Hilda.

Dalam perlombaan ini, seorang pemenang yang sampai di garis FINISH harus dibuktikan kebenaran identitasnya, ya siapa tahu dia membohongi peserta dengan berdandan menjadi orang yang bukan dia. Mereka menggunakan alat yang seperti pipa kecil yang panjang dan terbuat dari kaca bening dengan glitter pink muda di dalamnya. Jika nama peserta yang menang itu bernama Hilda, kalau pipa itu ditaruh di atas kepalanya, akan muncul nama dengan huruf besar di ujung pipa itu, HILDA. Dia pertama tidak terima diadakannya pembuktian yang tidak berguna itu.


Apa boleh buat? peraturan ya peraturan. Hilda hanya bisa berdiri di pinggir sawah itu dan menunggu. Ketika tongkat pipa itu disentuhkan di atas kepala Hilda. Hilda merasa seperti dinobatkan menjadi seorang ratu. "Aku menang!" Itu yang terus ada di dalam hatinya yang penuh excitement.

Semuanya berubah menjadi lebih baik ketika panitia cewek itu mengatakan, "Ini bukan HILDA tetapi JOY" Lau dia tunjukkan pipa dengan tulisan JOY yang berwarna hitam.
"Coba lagi!" seru Hilda.
"JOY!"
Bagaimana bisa? "Saya bukan JOY, saya HILDA"
"Tetapi tongkat ini tidak pernah salah."
Teman Hilda pun tidak dapat membelanya. Dia mejadi saksi yang tidak bersaksi. Ketika Hilda mengharapkan pembelaan darinya. Teman Hilda ini tidak keluar sepatah katapun.

Hilda pulang dengan kecewa dan ketika bangun pagi dan mimpinya usai, dia tetap membawa perasaan kecewa. "Kok ga menang sih? Mimpi aneh" serunya di dalam hati.

Ketika dia sedang sendiri,
"biasanya kan mimpi kamu ada artinya."
"oh iya yah, apa artinya mimpi ini Tuhan? Apa hubungannya antara sawah, tongkat pink tulisan JOY, atau orang yang namanya JOY dan teman lamaku? Joy sawah joy sawah, beritahu aku Tuhan apa artinya."
Tuhan singkapkan sesuatu yang menjadi teguran dan rhema dari Tuhan.

Inilah dia:
1. Sawah dan semua rintangan itu identik dengan hidup kita dengan semua jatuh bangun persoalan dan kemenangan kita bersama Yesus.

2. Tongkat itu dengan tulisan joy itu menunjukkan bahwa yang menang adalah JOY. Siapa sumber sukacita kita? Tuhan Yesus. Maka yang membuat Hilda menang adalah Tuhan Yesus yang ada di dalam hidup kita. Dengan beriman dan percaya, dan berpikir positif, Tuhan yang memberi kita kemenangan dan sukacita jadi bukan karena usaha Hilda, bukan karena usaha kita tetapi karena Tuhan, So Tanpa Dia Kita Bisa? NO! Tanpa Dia Kita TIDAK BISA, So, Dengan Dia Kita Dimampukan!

 


Melalui mimpi yang nyata ini, saya jadi disadarkan kembali untuk hati-hati supaya tidak jatuh, supaya tidak mengandalkan diri saya sendiri karena Tuhan yang mempampukan Saudara dan saya.


3. Oya, teman saya tidak bisa membela karena tidak ada seorang pun yang bisa membela, hanya Tuhan Pembela kita. Roh Tuhan yang memampukan kita dalam melakukan semua aktivitas kita apapun itu.

  • Saya tadi mengatakan "semuanya menjadi lebih baik ketika..." tidak "lebih buruk ketika" karena lebih baik Tuhan menegur dan aku bertobat, bagaimana kalo di bawah sadarku jatuh? Iblis yang senang, aku tidak mau itu.

Tuhan tidak pernah membiarkan anaknya jatuh sampai ter-ge-le-tak. sungguh.


Ams. 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.


Tuhan juga dapat menegur dengan berbagai cara yang lain selain melalui mimpi, so, peka!

Kategori: Bahan Renungan Alkitab

Topic Blog: Kesaksian, Misi

Keywords Blog: lomba, mimpi, Roh Kudus, Sukacita, teguran

Comments

Ams 3:5

Percayalah kepada Tuhan..
Langsung pikir ke lagu:
Percayalah kepada Tuhan
dengan segenap hatimu
Dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri
Berbahagia orang-orang
yg memperoleh hikmatNya
Lebih berharga dari emas perak
dan permata
Umur panjang di tangan kananmu
Kekayaan hormat di tangan kiri
Jalannya penuh damai sejahtera senantiasa
GBU
Mas Bule

terima kasih mas bule

terima kasih mas bule untuk komentarnya dan ayatnya yang sangat membangun dan merhema kembali.