Menjadi Penulis, Apa Gunanya

Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi penulis, kira-kira apa yang menjadi alasannya? Bisa jadi karena uang, ketenaran, hobby, atau mungkin saja tidak ada hal lain lagi yang bisa dilakukan. Bisa saja. Tapi saya pikir ini juga menjadi satu alasan mengapa orang menulis, yaitu untuk Kristus. Dan alasan ini yang saya pilih sebagai motivasi dalam menulis. Apa kedengarannya naif?

Tulisan sangat efektif untuk mempengaruhi orang yang membacanya. Saya sendiri seringkali menjadi korbannya. Waktu saya baca sebuah buku yang berisi kisah sedih, saya bisa ikut menangis. Kalau saya baca humor, saya bisa ketawa sendiri. Coba kalau yang saya baca adalah hal-hal tentang kebenaran-Nya. Pasti beda lagi dampaknya.

Saya pikir kekuatan tulisan cukup menjadi alasan saya untuk meraih mimpi menjadi seorang penulis. Meskipun saat ini saya baru berjalan ke arah sana tapi saya akan mengusahakannya. Karena saya tahu apa yang bisa saya lakukan untuk Tuhan dengan menulis. Saya tahu gunanya menjadi penulis. Tidak hanya mendatangkan uang, membuatku tenar, yang paling penting adalah melalui apa yang saya tulis seseorang akan datang kepada-Nya.

Apa Anda juga ingin bergabung bersama saya?

 

Kategori: Literatur Kristen

Topic Blog: Misi

Keywords Blog: literatur, motivasi, penulis, tujuan

Comments

Alasanku Menulis

Gara-gara habis baca Stephen King on Writing, aku dapet banyak pencerahan soal tulis-menulis. Itu buku bagus yang kusarankan dibaca nggak cuma penggemar dia--aku sendiri nggak pernah baca novel si raja horor itu, t-i-d-a-k sekalipun--tapi juga semua orang yang mau nulis fiksi. Meski dia kaya karena hasil tulisannya meledak di pasaran, di toh nggak bilang kalau uang adalah alasan dia menulis.

Kukira uang memang nggak bisa jadi alasanmu untuk menulis. Yah, aku jujur saja, kadang-kadang aku mengharapkan dapet honor juga sih dari nulis. Tapi surat pengembalian naskah itu buatku sesuatu yang sangat berharga.

Mengenai hal ini, hari ini aku baru baca satu tulisan bagus dari blog AEIOU. Dalam tulisannya itu, Sidik Nugroho, si penulis bilang begini.

"Yang penting (belajar dan) menulis, kalah (atau tak dimuat) ya tidak apa-apa!"

Bagiku, menulis itu kulakukan karena ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa dibagikan, entah itu dalam bentuk fiksi, entah itu nonfiksi. Jadi, lagi-lagi buatku, menjadi penulis berarti menjadi macem-macem: menjadi penghibur, menjadi pembawa damai, menjadi motivator, menjadi demonstran, tergantung jenis tulisan yang dibikin.

Nambah Lagi

Mau nambahin lagi. Baru-baru ini aku baca buku karya Orson Scott Card yang lumayan asyik. (Errr ... jujur saja, dulunya ini jenis buku yang aku nggak gitu suka baca, tapi pas baca buku ini ternyata asyik juga.) Judulnya Mencipta Sosok Fiktif yang Memikat dan Dipercaya Pembaca. Pada bab kedua, ia menuliskan berikut ini.

"Tujuan kita sebagai pencerita dan penulis bukanlah untuk menghasilkan uang--ada banyak cara yang lebih cepat dan lebih mudah untuk melakukan itu. Tujuan kita adalah mengubah manusia, dengan menyisipkan cerita kita di dalam ingatan mereka; membuat dunia lebih baik dengan cara menghadapkan orang lain pada realitas atau memberi mereka visi tentang harapan, atau dalam bentuk apa pun kita menceritakan kebenaran. ..., bukan uang yang membuat pekerjaan ini layak untuk dilakukan; terlalu banyak penulis yang menghasilkan terlalu sedikit uang sehingga tak mungkin uanglah yang menjadi motif penggerak kita."

Kayaknya ini memang lebih mengarah ke motivasi menulis. Tapi kukira dari situ bisa diraba-raba tentang apa gunanya menjadi penulis.