Kenapa Tidak Main Judi ?

BathiQoY's picture

Perjudian menurut Wikipedia adalah permainan
di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan diantara beberapa
pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi
pemenang.

Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.

Judi sendiri dapat didefinisikan sebagai “mempertaruhkan uang dalam usaha
untuk melipatgandakan uang tsb untuk sesuatu yang kemungkinannya
kecil.”

~Hidup adalah Perjudian ?

Misalnya saja pada pasangan hidup; Memilih pasangan hidup adalah judi.. kita tidak akan tahu apakah kita cocok dengannya, apakah kita akan bisa hidup bersama dengannya sampai mata kita tertutup untuk selamanya.. apakah mereka akan berselingkuh.. apakah kita gak akan tertarik dengan orang lain.. apakah kita akan mencintainya selamanya.. itu adalah suatu bentuk judi terhadap pilihan kita bukan?

Judi memang lebih banyak sisi negatifnya secara sosial daripada
positifnya. Apalagi kalau judi utk masyarakat kelas menengah-bawah,
bisa menyebabkan mental pemalas, dan meningkatkan tindak kriminalitas
(memperoleh uang utk membayar hutang judi atau ikut taruhan lagi).

~ Judi dalam ALKITAB

Alkitab tidak secara khusus mencela perjudian,
pertaruhan atau lotto. Namun Alkitab memperingatkan kita untuk
menjauhkan diri dari cinta uang (1 Timotius 6:10; Ibrani 13:5). Alkitab
juga menasehati kita untuk menjauhkan diri dari usaha “mendapat
kekayaan dengan cepat” (Amsal 13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10). Judi
jelas sekali berfokus pada cinta uang dan menggoda orang dengan janji
untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah.

Apa masalahnya dengan judi? Judi adalah isu yang sulit karena kalau
dilakukan dengan tidak berlebihan dan hanya sesekali, itu adalah
menghamburkan uang, namun tidak berarti itu adalah sesuatu yang
“jahat.” Orang menghamburkan uang dalam berbagai macam aktifitas. Judi
tidak menghamburkan lebih banyak atau lebih sedikit uang dibanding
dengan menonton film (dalam banyak hal), makan makanan yang
mewah/mahal, membeli barang yang tidak perlu. Namun demikian, fakta
bahwa uang juga dihamburkan dalam hal-hal lain tidak lalu membenarkan
judi. Uang tidak seharusnya dihambur-hamburkan. Uang yang lebih
seharusnya ditabung untuk supaya nanti dapat diberikan untuk pekerjaan
Tuhan, bukan untuk dihabiskan dengan berjudi.

Walaupun Alkitab tidak secara eksplisit
mencantumkan judi, Alkitab ada menyebut permainan “untung-untungan.”
Contohnya, melempar undi digunakan dalam Imamat untuk memilih antara
domba yang akan dikorbankan dan domba yang akan dilepaskan. Yosua
membuang undi untuk membagi tanah kepada berbagai suku. Nehemia
membuang undi untuk menentukan siapa yang akan tinggal di Yerusalem dan
siapa yang tidak. Para rasul membuang undi untuk menentukan pengganti
Yudas.

~Anti Judi Sebagai Jawaban Meminimalisir Resiko
Judi adalah zero sum game. Dalam judi kemenangan satu pihak adalah
kekalahan pihak lain. Ini beda dengan hubungan bisnis yang sehat. Dalam
hubungan bisnis yang sehat maka dimungkinkan kedua belah pihak
sama-sama untung dan tidak ada pihak yang dirugikan. Kalau saya menang
judi bukankah itu berarti saya mengambil harta dari pihak yang kalah
judi? Mengambil harta orang lain bukankah itu mencuri?

Hmm..sebenarnya, tidak ada ayat yang berbicara secara khusus tentang masalah perjudian, jadi bagaimana kita dapat menarik kesimpulan bahwa perjudian adalah sesuatu yang dapat menjadi dosa dalam kehidupan seseorang? Pertama-tama, kita mendefinisi judi. Judi adalah sebuah kegiatan, yang berdasarkan pada kesempatan, di mana seseorang bertaruh untuk kehilangan sejumlah uang atau beberapa barang berharga yang lain agar memperoleh sebuah hadiah.

Ketika Firman Tuhan tidak berbicara secara langsung tentang sesuatu, maka kita harus mencari prinsip alkitabiah yang dapat diterapkan untuk menentukan apakah hal itu benar atau salah. Akan tetapi, sebelum kita melakukan itu, penting untuk dimengerti mengapa Alkitab tidak memiliki sebuah ayat yang secara khusus mengizinkan atau melarang perjudian. Meskipun mungkin kita tidak dapat mengetahui semua alasan, salah satunya adalah sebagian besar dari segala sesuatu yang kita perbuat dalam hidup melibatkan “pertaruhan,” resiko yang diperhitungkan.

Marilah melihat kepada beberapa contoh umum tentang pertaruhan dalam hidup. Ketika seorang petani menanam tanaman secara dini untuk memperoleh keuntungan dari penjualan hasil panen yang dini, dia beresiko kehilangan investasinya dalam bencana hujan lebat di musim semi.

Ketika seseorang dalam bisnis “mempertaruhkan” uang dalam mengadakan kampanye, dia beresiko kehilangan investasinya. Ketika seorang Jenderal mengambil kesempatan di mana sebuah manuver dapat menghentikan langkah musuh, dia mempertaruhkan hidup tentara-tentara dalam misi itu.

Mengambil resiko adalah bagian kehidupan yang tidak dapat dipisahkan (Pengkhotbah 11:6).

Alasan lain bahwa berjudi tidak disinggung secara khusus dalam Alkitab adalah karena ada kalanya hal itu berbaur dalam hiburan dengan cara yang tidak merugikan atau berdosa. Semua orang pernah menonton film karena “iklannya terlihat bagus,” tetapi kemudian membencinya dan merasa menyesal karena dia mengeluarkan uang untuk menonton film itu, sudah mengalami jenis pertaruhan itu, atau mengambil resiko.

Jika seseorang memainkan sebuah permainan, dan mereka setuju bahwa “yang kalah mentraktir makan malam,” itu adalah perjudian, tetapi biasanya itu bukan dosa. Banyak hal yang tidak merugikan dalam beberapa keadaan, misalnya seperti makan, tidur, minum anggur atau alkohol, atau seks, tetapi di dalam keadaan yang lain, hal itu merugikan dan berdosa.

Tampaknya jelas dari kehidupan nyata bahwa judi kadangkala dapat berupa sebuah dosa dan kadangkala juga tidak. Oleh karena itu, kita harus menyelidiki Firman Tuhan untuk mendapatkan prinsip Alkitabiah yang menyinggung soal judi. Prinsip kehidupan yang paling penting adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan, dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.

Kesimpulan

Saya mengenal seorang teman yang terlilit hutang akibat berjudi, nyaris seluruh keluarga intinya main judi, bahkan judi sempat dianggap sebagai pekerjaan dan pendapatan pokok keluarga. Walau mampu menang banyak beberapa kali dan merasa puas sesaat. 

Suatu ketika teman saya ini kalah besar dan sampai hari ini ia masih terlilit hutang judinya, secara serempak mereka menjadi kompak TOBAT. Dalam judi kasta tertinggi dipegang oleh bandarpara penjudi bermain untuk menyambut potensi kerugian yang sangat pasti. Tidak pernah ada pemenang abadi dalam judi, dan tidak pernah ada jumlah pemenang lebih banyak dari yang kalah.

Hidup adalah MISTERI bukan judi, alasan bijak untuk tidak berjudi karena dampak resiko dari berjudi berbahaya baik secara mental maupun ekonomi. 

-Shalom El Shaddai-

Kategori: Bahan Renungan Alkitab

Topic Blog: Kesaksian, Teologi dan Alkitab

Keywords Blog: Alkitab, gambling, Judi