Jemaat Bersaksi Kepada Malaikat

Sword of Spirit's picture

Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat (I Pet.1:10-12).

Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Ef.3:8-11).

Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat (I Kor.11:10).

YANG BERHIKMAT PATUT MERASA INGIN TAHU
Jika pembaca sungguh-sungguh mencintai kebenaran, pasti akan tertegun, atau setidaknya bertanya-tanya tentang isi ayat-ayat Alkitab tersebut. Di dalam surat Petrus dinyatakan bahwa malaikat di Sorga pun sangat ingin tahu tentang isi Injil yang masa kini kita dengar dan yang menyelamatkan kita. Para nabi zaman Perjanjian Lama sangat ingin tahu sesungguhnya pada zaman manakah Sang Mesias yang mereka nubuatkan itu akan datang? Mereka diberitahu bahwa Mesias tidak akan lahir pada masa mereka, sehingga mereka meneliti saat kedatangan Mesias. Dan malaikat-malaikat pun sangat ingin tahu misteri illahi yang sedemikian agung itu.

Dan sesungguhnya agunglah rahasia (misteri) ibadah kita: "Dia (Allah), yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan" (I Tim.3:16)

Rupanya malaikat adalah makhluk yang sama dengan manusia dalam arti diberi akal budi dan kehendak bebas. Hanya malaikat tidak diberi kesempatan untuk bertobat karena mereka berdosa dalam kesempurnaan di Sorga. Namun malaikat memiliki rasa kagum dan rasa ingin tahu yang besar sebagaimana manusia. Mereka sangat ingin tahu cara Allah yang maha kuasa namun juga yang maha adil dan maha suci menyelamatkan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.

Mungkinkah ada sebuah cara untuk menyelamatkan manusia yang tidak bertentangan dengan sifat Allah? Ketahuilah bahwa Allah sanggup melakukan apapun kecuali satu hal, yaitu menyangkal diriNya (II Tim.2:13).

Sebagai makhluk yang memiliki rasa ingin tahu, tentu mereka sangat ingin tahu cara Allah yang maha suci dan maha adil menyelesaikan urusan dosa manusia.

BERKHOTBAH KEPADA MALAIKAT
Sejalan dengan itu, dalam Efesus pasal tiga sebagaimana telah dikutip, Rasul Paulus menyatakan bahwa segala ragam hikmat Allah telah dinyatakan kepada Jemaat, tentu maksudnya telah dituliskan di dalam Alkitab, dan oleh jemaat ragam hikmat itu diberitakan kepada pemerintah-pemerintah di dunia, dan juga kepada penguasa-penguasa di Sorga. Berarti termasuk Mikhael, penghulu malaikat, turut memperhatikan khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah di mimbar jemaat yang alkitabiah.

Kalau malaikat di Sorga saja memperhatikan khotbah yang disampaikan oleh jemaat yang alkitabiah, apalagi pemerintah-pemerintah di dunia ini. Itulah sebabnya bangsa yang memperhatikan khotbah yang alkitabiah akan rapi, santun, makmur, dan teratur masyarakatnya, sementara bangsa yang tidak memperhatikan khotbah alkitabiah apalagi yang menolak Alkitab sama sekali, keputusan-keputusan pemerintahannya terkesan sangat tidak bijaksana. Ada banyak undang-undang, peraturan pemerintah yang saling bertentangan, bahkan yang sifatnya menentang akal sehat manusia.

Mereka bahkan tidak sanggup membedakan antara demonstran dengan perusuh. Seharusnya ada undang-undang yang mengatur, bahwa demonstrasi itu tidak merusak barang, yaitu hanya menyerukan tuntutan. Tetapi kalau sudah mulai melempar batu, maka itu perusuh, bukan demonstran. Demonstrasi sepatutnya dilakukan siang hari, sedangkan yang malam hari itu kerusuhan.

Rasul Paulus sudah menuliskan, tentu oleh ilham dari Allah, bahwa dengan membaca Alkitab manusia akan bertambah hikmat. Itulah sebabnya gereja yang alkitabiah bukan hanya Gembalanya yang akan semakin berhikmat, bahkan anggota jemaatnya yang setiap minggu mendengarkan khotbah pun pasti akan semakin berhikmat. Sebaliknya orang-orang yang memusuhi Alkitab, adalah orang yang memusuhi SUMBER HIKMAT,tentu hasilnya adalah akan semakin bodoh.

Betapa besar peranan sebuah jemaat lokal yang alkitabiah. Ia dipakai oleh Tuhan untuk mengajar kepada malaikat tentang rahasia Allah dan berbagai ragam hikmat. Berarti dengan mempelajari Alkitab, tentu melalui konsep theologi yang benar, manusia akan semakin berhikmat. Bahkan sangat mungkin akan lebih berhikmat daripada para malaikat. Karena pengkhotbah di jemaat Alkitabiah mengkhotbahi para malaikat.

MEMBERI CONTOH PARA MALAIKAT
Kemudian dalam I Korintus pasal sebelas Rasul Paulus menyatakan bahwa perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat. Apa hubungannya antara tanda di kepala wanita dengan para malaikat?

Allah menaruh tanggung jawab kondisi moral dunia kepada para wanita. Jika Allah menciptakan pria dan wanita dengan sifat sama-sama menyerang (ofensif), maka kita akan sering menyaksikan orang bersetubuh di tepi jalan seperti anjing. Sebaliknya jika Allah menciptakan pria dan wanita dengan sifat sama bertahan (defensif), maka manusia akan segera punah. Allah yang penuh hikmat telah menciptakan manusia dengan sifat, yang pria menyerang dan yang wanita bertahan. Itulah sebabnya Allah membuatkan pria tombak sedangkan yang wanita diberikan perisai atau dipasangkan segel, dan tentu ada perintah agar segelnya dijaga sebaik-baiknya.

Tanggung jawab kondisi moral dunia Allah serahkan ke dalam tangan wanita. Kalau dunia semakin tidak bermoral, Allah akan tuntut tanggung jawabnya dari wanita. Itulah sebabnya wanita harus berpakaian sedemikian rupakarena bertanggungjawab untukmenjaga kondisi moral dunia.

Allah juga menciptakan pria dengan sifat akan terangsang melalui melihat (visual) dan wanita akan terangsang melalui sentuhan (touch). Jika seorang wanita memperlihatkan buah dadanya kepada seorang pria, maka rangsangan yang ditimbulkan oleh perbuatan wanita itu sama kadarnya dengan pria tersebut meraba wanita itu. Inilah alasannya mengapa di dalam Alkitab wanita diperintahkan untuk berpakaian sopan, yaitu menutupi bagian-bagian yang bisa menimbulkan rangsangan bagi pria.

Gereja-gereja Liberal di Eropa dan Amerika melepaskan kode etik berpakaian dan juga diikuti oleh gereja-gereja Injili, dengan argumentasi tidak ada hubungan antara pakaian dan iman, akhirnya menghasilkan para wanita yang berpakaian memalukan.

Sementara itu kaum pria mereka mengamati wanita Muslim yang berpakaian tertutup dan menjadi kagum serta menginginkan istri yang demikian. Padahal wanita Kristen harus memberi contoh berpakaian bukan saja kepada orang-orang duniawi bahkan kepada para malaikat.

WANITA YANG BERWIBAWA
Di dalam Alkitab jelas-jelas diperintahkan bahwa istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istri (Ef.5:22-25). Dan selaras dengan perintah ini adalah wanita tidak boleh memimpin laki-laki di dalam acara jemaat (I Tim.2:12, I Kor.14:34). Sementara itu gereja-gereja Liberal dan Injili menganggap ayat-ayat ini adalah ayat kuno, ayat yang disebabkan karena rasa sentimen Paulus kepada wanita dan berbagai alasan pembenaran manusiawi. Karena di gereja mereka wanita bahkan menjadi Gembala jemaat, memimpin acara jemaat, sehingga di rumah, mereka tentu tidak mau tunduk kepada suami melainkan menanduk suami.

Sementara itu kaum pria mereka di Eropa dan Amerika melihat wanita Muslim berpakaian sangat tertutup, dan mereka tunduk penuh kepada suami mereka, dan muncul rasa kagum dan menginginkan istri yang demikian. Mereka telah membuang harta pusaka mereka yang sangat mahal dan mulia, kemudian memandang pada barang orang lain dan menginginkannya.

Hal-hal inilah yang menjadi faktor pesatnya perkembangan Islam di Eropa dan Amerika. Bahkan Perancis sudah hampir menjadi negara Islam. Sementara menurut Frontline di London jumlah orang Islam sudah lebih banyak dari orang Metodis, padahal John Wesley mendirikan Metodis dari kota London.

Ketika orang Kristen berjemaat, seisi Sorga akan memperhatikan, bahkan iblis juga ikut memperhatikan, hanya iblis tentu dengan maksud negatif, dan orang-orang dunia sekeliling kita sudah pasti akan memperhatikan. Iblis melihat ada banyak wanita yang menjadi Gembala, dan sebagian memimpin kebaktian, tentu keadaan ini sangat mengagetkan para malaikat yang masih baik di Sorga. Iblis, yang adalah berasal dari malaikat, mendapat pembenaran atas sikapnya yang tidak mau tunduk dari sikap para wanita yang tidak mau tunduk kepada suami, terlebih yang mengkhotbahi para suami orang.

Itulah sebabnya Rasul Paulus menulis dalam I Kor.11:10 bahwa wanita harus memakai tanda wibawa di kepala oleh karena para malaikat. Tanda wibawa apa? Sesungguhnya itu adalah tanda tunduk, atau tanda sebagai wanita baik-baik, bukan wanita jalang, atau bukan wanita yang tidak takut kepada Tuhan.

Jadi, dengan memakai tanda khusus di kepala, wanita tersebut seolah-olah mengumumkan bahwa dirinya adalah wanita yang beribadah kepada Tuhan, wanita yang baik-baik, yang tunduk kepada suami. Mereka tidak memimpin suami mereka, dan juga tidak memimpin suami orang lain. Dengan perbuatan ini Tuhan mau agar para malaikat yang menyaksikan mendapatkan pelajaran tentang tunduk, tentang mempertahankan moral yang tinggi dari para wanita.

Pada zaman dulu, bahkan sebagian juga masih melakukannya sekarang, wanita-wanita Kristen selalu memakai penutup kepala dalam berjemaat. Ketika zaman semakin modern mereka memakai bukan sekedar penutup kepala melainkan sesuatu yang berfungsi memperindah, misalnya topi yang cantik. Bahkan akhirnya mereka hanya sekedar memakai penutup atau topi tanpa mengerti mengapa ia memakai topi atau penutup kepala sehingga sambil memakai tanda tunduk ia malah menanduk.

Akhirnya bisa kita simpulkan bahwa yang harus dipelihara adalah tunduk, bukan simbol dari tunduk. Tidak ada gunanya memakai simbol tunduk jika yang bersangkutan tidak bersikap tunduk.

GEREJA KEHILANGAN KESAKSIAN
Semakin hari gereja semakin kehilangan kesaksian. Secara doktrinal banyak gereja yang tidak memberitakan Injil yang sungguh-sungguh mampu menyelamatkan. Injil yang diberitakan di banyak gereja ternyata telah dikurangi dan ditambahi. Kalvinis mengurangi Injil dengan berkata bahwa manusia diselamatkan oleh pilihan Allah yang tanpa kondisi. Theologi ini jelas-jelas mengurangi seruan untuk bertobat karena kalau kita dipilih untuk masuk Sorga sebelum dunia dijadikan, apakah urgensinya untuk bertobat?

Gerakan kharismatik bahkan tidak memberitakan Injil melainkan memberitakan “Dukun Yesus” yang bisa memberikan berkat lebih dari dukun di gunung Kawi.

Ada juga gereja yang menambahi Injil dengan mengajarkan bahwa jika tidak dibaptis sekalipun seseorang sudah bertobat dan percaya, ia tidak bisa masuk Sorga. Jadi, menambahi Injil dengan upacara baptisan.

Kebanyakan gereja tidak mempermasalahkan posisi dan peran wanita di dalam berjemaat. Apakah yang Tuhan senang wanita lakukan dalam berjemaat? Masalahnya bukan wanita itu bisa atau tidak, melainkan Tuhan senang atau tidak. Bahkan sudah banyak sekali wanita yang menjadi Gembala Jemaat. Mereka mengkhotbahkan Alkitab sambil melanggar ayat-ayat Alkitab.

Masalah peran wanita di dalam jemaat barulah salah satu ragam hikmat Allah, padahal menurut Rasul Paulus ada berbagai ragam hikmat Allah yang telah dinyatakan kepada jemaat dan oleh jemaat diharapkan dapat diberitakan kepada pemerintah-pemerintah di dunia dan penguasa-penguasa di Sorga.

Karena gereja kehilangan kesaksian, maka gereja-gereja di Eropa banyak yang telah berubah menjadi sarang pelacuran karena kondisi gedung yang besar namun gelap berhubung tidak ada jemaat sehingga tidak mampu membayar rekening listrik.

Keadaan gereja yang hancur di Eropa adalah hasil “pelayanan” para theolog Liberal yang mencari makan dari Alkitab namun tidak mempercayai ayat-ayat Alkitab. Angin ini bukan hanya menghembusi Eropa namun juga melanda Amerika, dan tentu Asia tidak akan diabaikannya.

Banyak pemimpin gereja membaca tulisan dari GRAPHE dan marah, serta berkata bahwa GRAPHE mau benar sendiri, atau menganggap hanya GRAPHE sendiri saja yang benar. Seluruh dunia hanya GRAPHE yang benar, dan berbagai pernyataan lain lagi yang sangat tidak intelek. Padahal GRAPHE tidak pernah mengatakan bahwahanya GRAPHE saja yang benar.

GRAPHE hanya menguraikan Alkitab sesuai dengan keyakinan GRAPHE. Siapapun orang Kristen, apalagi seorang theolog, yang mau bertheologi harus tahu bahwa Alkitab adalah dasar berpijak GRAPHE dan seharusnya menjadi dasar berpijak semua orang Kristen apalagi theolog. Pihak manapun yang tidak setuju dengan penafsiran GRAPHE dipersilakan melakukan counter yang juga didasarkan pada ayat-ayat Alkitab. Dan tiap-tiap orang yang berakal sehat seharusnya memegang teguh keyakinannya sebelum ada argumentasi counter yang mengungguli argumentasinya.

KESIMPULAN
Dari ayat-ayat terkutip di atas kita diberitahukan bahwa jemaat lokal yang alkitabiah sangat besar perannya. Melalui jemaat ini berbagai ragam hikmat Allah diberitakan kepada manusia di bumi dan juga malaikat di Sorga.

Masalah peran wanita di dalam jemaat selain merupakan salah satu ragam hikmat Allah yang gaungnya hingga ke Sorga, ia juga bisa menjadi salah satu faktor untuk menilai apakah kondisi sebuah jemaat lokal menyenangkan hati Tuhan atau sekedar memakai nama Tuhan namun sesungguhnya sangat menyebalkan hati Tuhan.***

Sumber: PEDANG ROH Edisi 46 Tahun XI Januari-Februari-Maret 2006

Kategori: Profil