Pernikahan bahagia??

Bjohansyah's picture

Pernikahan bahagia.

Apa yang orang harapkan dari pernikahan? Tentu saja rumah tangga yang bahagia, bukan! Sebagian pernikahan diawali oleh cinta tetapi sering berakhir di dalam kebencian, sebagian yang lain diawali oleh keterpaksaan (perjodohan) tetapi juga ada yang langgeng dalam kebahagiaan meskipun tak sedikit pula yang berjalan dalam kehampaan.

Sebagian orang berpikir bahwa kalau Tuhan yang menjodohkan, pasti segala sesuatunya akan berjalan lancar sehingga ketika percekcokan mulai menghiasi rumah tangga, dia berpikir: “jangan-jangan, aku salah pilih jodoh”, dan perceraian mulai jadi pilihan logis untuk menghindari masalah. Pernikahan tidak lagi dipandang sebagai hal yang sakral dan kudus tetapi jadi ajang seleksi untuk cari jodoh yang tepat dan cara aman untuk menghindari perzinahan (umum). Apalagi kawin cerai sudah jadi komoditi entertaiment yang laris manis yang mendongkrak popularitas para pejabat dan artis di negeri ini yang celakanya sering jadi panutan masyarakat penggemar sinetron.

Pada mulanya waktu Tuhan menciptakan Adam, Tuhan berkata: “bahwa tidak baik bila manusia itu seorang diri saja maka Aku akan menciptakan seorang penolong yang sepadan dengannya”. Tetapi anehnya Tuhan tidak segera menciptakan Hawa baginya tapi Tuhan menciptakan bintang-binatang dan membawa Adam menemui hewan-hewan itu untuk memberikan nama bagi mereka. Dan dikatakan bahwa Adam tidak menjumpai penolong yang sepadan dengannya. Apa artinya? Artinya, sebenarnya Tuhan memberi kebebasan untuk manusia memilih dan mencari sendiri pasangan hidupnya dengan hikmat dan akal budi yang ada padanya untuk mencari yang sepadan (sesuai).

Coba, andaikata meskipun Adam tidak menjumpai manusia yang sepadan tetapi dia berpikir: “ yah sudahlah, ambil saja yang ada. Yang penting betina “. Tentu saja manusia sekarang, boleh jadi merupakan keturunan monyet, orang hutan atau anjing seperti cerita legenda Sangkuriang dari jawa barat

Jodoh itu seperti sebuah gambar magic puzzle yang besar terdiri dari ribuan potongan gambar kecil-kecil, dan ketika kita mau menyusunnya maka kita harus mulai dari potongan gambar yang biasanya terletak di tepi yang menyisakan sedikit gambar yang sesuai dengan beberapa potongan gambar yang ada. Dan itu sebuah Pernikahan.

 Jadi Pernikahan merupakan blueprint dari Allah sendiri untuk mewujudkan gereja-NYA di bumi ini (Efesus 5:23-33). Alkitab berkata bahwa tidak ada laki-laki atau perempuan yang tidak berasal dari Allah. Hal yang tidak Alkitabiah jika ada orang apalagi hamba Tuhan yang berani mengatakan bahwa kalau bukan jodohnya maka boleh bercerai.

Tujuan utama dari Pernikahan adalah mewujudkan rencana Allah yang besar bagi gereja-NYA yaitu Kerajaan Allah di bumi ini bila  setiap rumah tangga Kristen dapat menjadi garam dan terang bagi masyarakatnya. Pernikahan Kristen bukan didasarkan oleh cinta meskipun cinta adalah komponen/ potongan gambar terpenting tetapi dasar utama dari pernikahan adalah Kristus sendiri artinya Pernikahan hanya dapat diwujudkan apabila pria dan wanita mengikatkan diri dalam sebuah Komitmen untuk meletakkan kebenaran Firman Allah sebagai acuan atau nara sumber di dalam segala masalah yang timbul dalam pernikahan.

Pernikahan tidak akan langgeng bila ada pihak ke tiga turut campur di dalamnya, bahkan orang tua/ keluarga sekalipun. Hanya jika kita ijinkan Tuhan saja  yang dapat menjadi pihak ke tiga dalam sebuah pernikahan yang dapat menyempurnakan ikatan kasih suami dan isteri, ketika dalam kerendahan hati kita mau melaksanakan Firman Tuhan untuk saling mengasihi, melayani, mengampuni dan saling mendahului untuk memberikan penghormatan kepada masing pasangan.

Entah saudara sudah menikah atau belum, tetapi renungkanlah benar-benar dengan renungan yang saudara telah baca saat ini. Pernikahan adalah sebuah Komitmen untuk berjalan dan hidup sesuai rencana-Nya. Jangan takut untuk menikah dan jangan ambil keputusan untuk tidak menikah karena melihat contoh gagal dalam pernikahan, karena itupun berarti bahwa saudara tidak bertanggung jawab dengan hidupmu dan satu-satunya alasan untuk tidak menikah adalah karena kita mau benar-benar menyerahkan diri kita hanya untuk melayani – Nya. Terimakasih dan selamat menikah.

Kategori: Konseling Kristen

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: pernikahan

Comments

tentang pernikahan bahagia?

apakah ada istilah berpura pura"cinta" terhadap pasangannya setelah menikah 13 tahun dan dikaruniai 2 orang anak.Berpura pura karena kepergok selingkuh dengan orang lain,dan kemudian malahan bersikeras sakit hati lantaran putus cinta dengan selingkuhannya.Perceraian merupakan solusi akhir yang terlontar skibat peristiwa ini dengan alasan salahsatu pasangan tidak lagi bisa mencintai pasangannya.Dan bahkan berani mengatakan bahwa selama pernikahan itu hanya karena terpaksa dan berpura pura cinta.Apakah ini pernikahan yang disatukan oleh TUHAN?