Perlukah Undang-Undang Anti Pornografi dan Porno Aksi?

Perlukah UU Antipornografi dan Pornoaksi?

Oleh Binsar Hutabarat

PERDEBATAN seputar Rancangan Undang- Undang RUU Pornografi dan Pornoaksi yang sedang digodok di DPR saat ini menjadi isu "panas". Kalau tidak salah, isu ini mulai mencuat (lagi) ketika Rhoma Irama menuding goyangan "ngebor" Inul Daratista sebagai salah satu jenis pornoaksi.

Inul sendiri membantah tuduhan Si Raja Dangdut itu sebagai sesuatu yang ber- lebihan dan tidak mempunyai dasar. Pertengkaran mereka sempat mereda, namun dengan adanya pembahasan RUU Antipornografi dan Pornoaksi, perselisihan kedua artis kondang tersebut kembali menjadi pemberitaan hangat.

Tingginya desakan dari sekelompok masyarakat agar RUU Pornografi dan Pornoaksi disahkan, pun tidak terlepas dari rencana terbitnya Majalah Playboy versi Indonesia. Bahkan, nyaris setiap hari ada demo besar untuk menolak Playboy khas Indonesia ini. Padahal kalau mau jujur, selama ini sudah sejak lama beredar majalah yang mungkin lebih "parah" dari Playboy yang bakal diterbitkan itu, namun tidak pernah ter-lalu diributkan.

Bahkan, VCD-VCD porno (blue film) juga bertebaran di mana-mana tanpa ada yang mau peduli. Mungkin karena tekanan terhadap pornografi sedang menguat, banyak pula kasus lama yang dinilai berbau pornografi, kini mulai ditangani. Anjasmara, yang dituding melecehkan Nabi Adam, akhir-akhir ini kasusnya mencuat lagi ke permukaan.

Masalah pornoaksi dan pornografi memang rumit. Jadi, bagaimana membuat UU-nya juga jelas bukan masalah sederhana.

Adalah fakta bahwa banyak pihak yang menginginkan adanya UU Antipornografi, namun sebaliknya tidak sedikit orang yang menolaknya. Sehingga, jika RUU Antipornografi disahkan karena dorongan kelompok tertentu, pastilah UU tersebut akan menimbulkan diskriminasi. Padahal UU seharusnya dibuat untuk memberikan kebahagiaan bersama sebagai sesama warga bangsa.

Definisi

Pro-kontra yang mengitari RUU Antipornografi dan Pornoaksi berawal dari belum adanya definisi "pornografi" yang dapat diterima secara bersama oleh semua kalangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pornografi diartikan sebagai: (1) penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi, serta (2) bahan bacaan yang dengan sengaja semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks.

Persoalannya, setiap orang punya batas sendiri tentang mana tingkah laku erotis yang membangkitkan birahi, dan mana yang termasuk dalam unsur seni-bukan usaha untuk membangkitkan birahi seks. Pornografi juga melahirkan definisi yang beragam berdasarkan pengaruh pandangan suku, budaya, dan agama. Akibatnya tidak mudah untuk menarik nilai-nilai bersama yang akan dituangkan dalam UU Antipornografi tersebut.

UU Antipornografi dan Pornoaksi yang bisa menjadi sintesa nilai-nilai bersama semua suku, budaya, dan agama dapat saja diperlukan. Namun, itu terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang belum dewasa untuk menilai mana yang baik atau tidak menyangkut pornografi. Yang bahaya adalah jika UU tersebut dipergunakan oleh kelompok tertentu untuk melindungi keutuhannya, tanpa peduli kelompok lain.

Tindakan demikian adalah tindakan warga bangsa yang belum dewasa, sebab UU tersebut dapat diibaratkan sebagai larangan orang tua terhadap anaknya yang belum dewasa. Sehingga, tidaklah mengherankan jika belum lama ini Dr Boyke Dian Nugraha, pakar seksologi, di hadapan anggota legislatif yang tengah merancang RUU tersebut, mengatakan bahwa UU Antipornografi substansinya cenderung mencampuri urusan pribadi.

Ia berpendapat bahwa untuk mengatasi dampak pornografi, pendidikan seks lebih penting dibanding sebuah UU. Ia juga mengatakan bahwa ketika pendidikan seks dibe-rikan secara tepat, maka ancaman pornografi bukanlah sesuatu yang menakutkan. Proteksi yang terlalu berlebihan dalam pemilihan yang bersifat pribadi, merupakan cara pendidikan yang hanya berlaku untuk anak-anak.

Memang, setiap individu mempunyai hak yang melekat dalam dirinya, dan kebebasan untuk menikmati haknya dibatasi oleh penghormatan terhadap hak-hak orang lain. Jadi, pornografi yang mengganggu ketertiban umum, sebagai sesuatu hal yang bersifat asusila tidak dapat diizinkan.

Dan, kewajiban negara untuk menjaga hubungan bersama tersebut tanpa harus merampas hak-hak individu. Belum adanya UU Antipornografi tidak berarti tidak ada sanksi hukum terhadap pelanggar hukum berkenaan dengan tindakan yang mengganggu ketertiban umum. Karena hal tersebut sudah ada hukumnya.

Buktinya, Anjasmara-yang aksi "seni"-nya dinilai meresahkan kelompok ter-tentu, menghadapi proses hukum. Jadi, perangkat hukum terhadap pelanggaran susila (pornografi) telah ada sehingga tidak perlu merampas hak kebebasan individu.

Perdebatan

Adanya perdebatan dalam penyusunan RUU Antipornografi mengindikasikan bahwa dalam masyarakat Indonesia belum ada kesepakatan nilai-nilai bersama. Masyarakat Indonesia belum menyatu, sebab masih berupa kumpulan masyarakat. Walaupun Indonesia telah merdeka cukup lama (61 tahun), namun masyarakat yang Pancasilais belum juga terwujud.

Bahkan, di sana-sini timbul konflik. Rasa keindonesiaan belum tertanam kuat. Akibatnya, dalam transformasi Pancasila ke dalam hukum dan perundang-undangan, sering menimbulkan diskriminasi terhadap sesama warga bangsa. Karena individu, kelompok yang ada sering tidak berusaha untuk menghormati kebebasan orang lain. Sebaliknya, setiap individu dan kelompok selalu berusaha untuk memaksakan kehendaknya. Transformasi Pancasila ke dalam UU seringkali tidak dijiwai oleh semangat Pancasila yaitu bhineka tunggal ika.

Dapat dipahami apabila RUU Antipornografi tetap ingin diusahakan untuk diundangkan maka berarti masyarakat Indonesia belum de- wasa, nyatanya, karena individu atau kelompok diizinkan untuk memaksakan nilai-nilainya yang partikular menjadi sesuatu yang universal. Dan, ketidakdewasaan tersebut juga nyata dari tindakan yang tidak menghargai perbedaan. Terlebih lagi, karena tentang definisi pornografi belum ada kata sepakat, maka tidak boleh ada suatu kelompok pun yang bisa memaksakan nilai-nilai partikular agama dan kepercayaannya melalui UU.

Untuk mengatasi tindakan yang tidak bertanggung jawab dari oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dari usaha yang haram, merusak moralitas manusia dengan memperdagangkan hal-hal yang bersifat pornografi, jalan terbaik adalah menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk mengatasi dampak negatif dari pornografi dan pornoaksi.

Pada bagian ini, peran keluarga dan agama menjadi sesuatu yang penting. Moralitas keluarga yang terjaga dengan baik, melalui teladan orang tua, merupakan kekuatan yang mampu menahan semua usaha yang mau menghancurkan moralitas bangsa.

Demikian juga agama-agama seharusnya semakin menyadari bahwa ia bukan hanya merupakan suatu sistematisasi kepercayaan, tetapi juga harus mewujud dalam kehidupan umatnya. Apabila penegakan hukum dan UU yang telah ada berjalan dengan baik, hal tersebut cukup untuk membawa Indonesia ke dalam kehidupan moral yang lebih baik.

Persoalannya, seringkali hukum yang dibuat susah payah, justru ditelantarkan.

UU tentang Antipornografi tampaknya tidak akan memberikan kontribusi positif. Terlebih lagi, karena menimbulkan pro-kontra yang belum selesai. Dengan demikian sudah seharusnya jangan buru-buru disahkan.

Siapa yang berani menjamin UU Antipornografi tersebut dapat membuat Indonesia lebih bermoral? Kejahatan yang nyata-nyata di depan mata saja tidak pernah disentuh, apalagi hal-hal yang masih menimbulkan kontroversi. Sebagai negara terkorup di dunia dengan konflik antarsuku, budaya, dan agama yang sangat memprihatinkan, masihkah Indonesia merasa sebagai negara bermoral tinggi?

Bencana demi bencana melanda Indonesia, hanya sebagian kecil orang yang peduli, bahkan tidak jarang orang Indonesia yang tidak punya hati nurani, menyunat bantuan bagi orang-orang yang menderita. Apakah hukum Indonesia hanya cocok untuk orang kecil?

Bukankah hanya orang kecil yang kesulitan men- dapatkan bacaan-bacaan pornografi, sedang orang-orang beruang tetap mendapatkan akses untuk mengonsum- sinya? Mudah-mudahan bukan hanya pemerintah yang berusaha bertindak bijak, tetapi semua warga bangsa juga belajar untuk menjadi bijak. *

Penulis adalah seorang dosen

Kategori: Bahan Renungan Alkitab

Comments

Masyarakat kurang tau

dari sekian lama perdebatan ttg RUU-APP, saya merasa bingung. sebenarnya apa yg sedang di perdebatkan dan yg menjadi persoalan utama. sampai sekarang saya belum tau apa isi RUU-APP tersebut dan yg skarang telah di sahkan.
saya hanya berharap, mudah2an UU APP tersebut benar berjalan dgn baik tanpa ada yg di rugikan, baik itu golongan2/ kelompok2 masyarakat kecil.
zaman tetap berkembang, tp kita harus tetap berpegang pada pancasila dlm hal ini sila pertama "ketuhanan yg maha esa".
GBU

Siapa Saja Yang Baca Bacaan Ini!!!

No Coment ^^

hilangkah sosiokultural yang pluralistik ini?

perdebatan karena esensi atau substansinya itu, malah membuat kita lebih berpikir secara kritis kenapa RUU AntiPornografi. Apapun itu sepertinya yang perlu diperbaiki lagi adalah moralnya karena mengalami dekadensi. Atau berpikir bagaimana mengentaskan permasalahan kemiskinan, dan beberapa kejahatan korporasi. Dan semoga elegansi akan budaya, seni yang pluralis ini dapat tetap terjaga. Jangan sampai norma-norma yang sudah yang sudah menjadi sosiokultural ini hilang seakan penghilangan peradaban saja.

crx

The air jordan 2015 cheap barbour jackets ray ban new balance polo ralph lauren ralph lauren uk rolex watches oakley kate spade outlet Buddhist air max 90 michael kors outlet online nike air max northface burberry christian louboutin michael kors pandora uggs association star wars vans shoes ray ban hermes birkin christian louboutin shoes moncler jackets sale tory burch sale coach outlet store nike store louboutin shoes said eyeglasses frames hollister michael kors nike shoes for women true religion jeans outlet chanel handbags michael kors ray ban outlet longchamp outlet the burberry p90x workout schedule hilfiger outlet easton bats calvin klein underwear mizuno wave longchamp outlet polo ralph lauren outlet online michael kors outlet religion burberry hollisterco longchamp handbags adidas superstar baseball jerseys north face jackets abercrombie.com tommy hilfiger canada burberry outlet online would burberry omega north face canada hollister lululemon australia prada shoes converse outlet michael kors bags bottega veneta accept insanity workout calendar juicy couture outlet coach outlet online coach outlet store online reebok michael kors outlet online northface indoor soccer shoes ralph lauren outlet online charity coach outlet store tory burch sandals rayban bebe dresses beats by dr dre toms shoes outlet air huarache michael kors outlet online true religion outlet events mercurial superfly swarovski raybans.com ralph lauren australia adidas sneakers uggs outlet moncler women jackets nike outlet swarovski that oakley mac cosmetics converse sneakers nike store new balance maccosmetics.com uggs outlet longchamp true religion outlet use gucci handbags abercrombie and fitch tiffany and co jewelry michael kors outlet online new balance canada designer bags bcbg max abercrombie timberland outlet auctioning oakley outlet louis vuitton outlet puma baseball bats knockoff handbags pandora jewellery australia pandora uggs nike to clothing websites chanel outlet toms shoes outlet beats audio oakley sunglasses cheap michael kors outlet burberry adidas hollister canada gather michael kors abercrombie and fitch harrods london prom dresses oakley sunglasses cheap louis vuitton swarovski horloges gucci uk donations, abercrombie and fitch cheap jordan shoes tommy hilfiger ugg boots ray-ban sunglasses gucci swarovski uk jordan release rolex replica but northface thomas sabo polo ralph michael kors outlet online louis vuitton polo ralph pandora bracelet tommy hilfiger online oakley sunglasses cheap the woolrich jackets outlet swarovski canada replica watches supra shoes nike coach handbags factory barbour mens jackets ralph lauren uk juicy couture auctioning louboutin polo ralph lauren outlet nike air max nike air max hermes belt tommy hilfiger outlet stores jordans air max uhren of nike shoes michael kors outlet online sale michael kors canada rolex watches for sale coach bags wedding dresses uk beats by dr dre toms shoes outlet ralph lauren outlet privileged mcm bags tommy hilfiger outlet uggs outlet burberry tiffany and co burberry michael kors outlet online sale instyler ionic styler converse access uggs outlet abercrombie uggs jordans for sale tommy hilfiger online shop coach factory store nike air max 2014 prada shoes for men iphone 6 case to nike roshe prada outlet polo ralph lauren ralph lauren uk nike free hogan gucci outlet coach factory outlet store louis vuitton temples jordan retro 11 ray ban outlet p90x workout nike roshe run kate spade outlet louboutin shoes giuseppe zanotti new balance mcm handbags could glasses online ugg boots hermes birkin nike factory store ferragamo shoes christian louboutin salvatore ferragamo omega watches vans damage gucci outlet basketball shoes free run asics north face outlet store oakley sunglasses cheap kate spade adidas louis vuitton the coach factory longchamp handbags hollister lululemon prada replica watches lululemon michael kors outlet online sale chanel religion's tory burch sandals huarache gucci outlet burberry outlet online wholesale handbags ray ban michael kors outlet online polo ralph lauren outlet michael kors outlet online sale social ugg boots air jordan shoes gucci sale louis vuitton outlet online salomon ugg australia north face adidas timberland outlet image babyliss pro bcbg max azria adidas superstar chanel sunglasses louis vuitton outlet online lululemon canada gucci outlet prada outlet cheap boots of true religion jeans outlet mont blanc ferragamo cheap nfl jerseys nike new balance celine handbags tiffany michael kors being louboutin shoes oakley sunglasses cheap nike nike outlet store pandora ray ban nike running michael kors outlet online air max "tranquil nike roshe christian louboutin michael kors pandora tiffany and co hollister online vans marc jacobs handbags ed hardy and uggs outlet chi flat iron louis vuitton outlet online toms outlet tiffany ralph lauren outlet louis vuitton outlet online north face outlet tory burch sandals solemn".

nike roshe run swarovski crystals louis vuitton bags louis vuitton levis jeans north face outlet nike roshe air max thea nike free run 5.0 adidas online air jordan retro ray bans oakley michael kors handbags clearance air force michael kors oakley sunglasses roshe run straightener lululemon thomas sabo uk nike air max ray ban sunglasses jimmy choo shoes oakley canada nfl jerseys michael kors purses beats by dr dre c