Hidup Dalam Roh

Hidup Dalam Roh (Gal 5:16-26)

Salah satu penyebab saya tidak tertarik menjadi kristen ialah karena saya melihat orang2 kristen itu munafik. Bicara kasih, tetapi tidak pernah ringan tangan dalam menolong. Bicara kasih, tetapi saling sikut bahkan di dalam gereja.

Kalau saja bukan Kuasa Tuhan Yesus, saya tidak akan pernah menjadi kristen. Sebab agama yang saya anut sebelumnya mempunyai ajaran yang sama seperti yang diajarkan Yesus, yakni kasih atau tidak membalas seseorang atas perbuatan jahat yang dilakukannya, melainkan menuangkan cinta kasih pada orang2 yang membenci atau menganiaya.

Tetapi sekarang saya mengerti bahwa kristen terbagi dua besar, yakni kristen yang masih menuruti daging dan kristen yang sudah dalam roh. Nyata benar beda keduanya karena walaupun masing2 mengakui pengikut Yesus, cuman hanya kristen yang dalam roh saja yang bisa membuahkan yang baik dan patut menjadi duta2 besar kerajaan Allah.

Sudahkah kita hidup di dalam roh?

Deny S Pamudji

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: daging, duta besar, kristen, kuasa, Roh

Comments

"kristen kristen" brengsek

dear Deny..

berapa banyak pendeta yg "brengsek" di dalam dunia kekeristenan / bukan kah banyak sekali..

berapa banyak orang kristen 'berengsek'...? banyak sekali..
berapa banyak orang yg ngaku dipenuhi roh kudus tapi prilaku dan cara bicara mereka sama sekali tidak mencerminkan apa yg mereka katakan mereka percaya..

berapa banyak orang yg bahasa roh tapi jadi 'maling' di gereja? banyak sekali..
berapa banyak pendeta2 menyalahgunakan wewenang dgn mengambil keuntungan atas jemaat / banyak sekali...

waktu saya menuliskan hal hal di atas itu bukan dari kata orang..tapi lihat langsung di 'lapangan'
yang menjadi pertanyaan saya..

apakah hanya karena 'kristen2' brengsek itu membuat seluruh kekristenan menjadi buruk dan brengsek juga ..? tentu tidak..

kekristenan sejati tdk ditentukan oleh yg 'brengsek'2 itu itu Deny...

kekristenan sejati menurut versiku adalah perjumpaan pribadi manusia dengan juru selamat mereka Yesus Kristus..dan juga berbicara ttg hubungan pribadi dengan sang juru selamat..
saya tdk berhak "menghakimi" mereka ..itu urusan Big Boss..

terus kalo ada orang yg 'kritis' banget dengan 'kebrengsekan' para pendeta atau hamba Tuhan yg lain.. mencerca dan memfitnah mereka habis-habisan..
jawaban saya sederhana... karena mereka sudah mencapai taraf kesempurnaan yg tiada banding..sampai sampai mereka tidak ingat siapa dulu mereka dan sampai sekarang mereka telah mecapai level kristen yg luar biasa.. itu sebabnya mereka bisa duduk di 'kursi' Tuhan dan nge judge..

hehe yang itu pendeta maling uang jemaat
lho...

yg itu pencuri lho...

kalo tidak mencuri dari mana uang untuk beli pesawat dan rumah serta mobil mewah

 

kalo kita sih mungkin termasuk orang kristen yg 'tidak benar benar' amat.. tetapi
mereka adalah orang kristen yg 'benar benar' amat sehingga hati mereka sudah begitu murni saat nge judge orang lain ...sesat..pembuall.. pencuri.. penipu

jika iblis mengingatkan kamu akan kegagalan masa lalumu, ingatkan dia selalu akan masa depannya 

Jawaban Atas Tanggapan ACC

Shalom Ang Che Chen, Terima kasih atas tanggapan Sdr. Dari semula Sdr menulis komentar atas tulisan saya, saya sudah merasakan persamaan yang Sdr miliki dengan saya. Entah, apakah Sdr berasal dari latar belakang yang sama dengan saya. Tetapi, yang saya ketahui, Sdr menerima Kristus karena mengalami sesuatu. Dan keadaan itu pula yang membuat saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya. Kalau melihat orang2 kristen, saya tidak mungkin menerima Kristus. Karena menurut pandangan saya dulu, mereka tidak masuk dalam hitungan berprilaku yang benar. Sekarang saya telah menjadi kristen. Belum kristen yang sempurna. Masih banyak lobang di sana sini. Tapi, saya tetap mau belajar dan mendengarkan Dia. Mudah2an melalui tulisan saya yang berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, banyak orang mendapat berkat. Salam kasih, Deny S Pamudji http://jakartaberdoa.blogspot.com

candle's picture

Kristen KTP??

Sedih juga ketika melihat banyak orang Kristen yang hanya menjadi Kristen di atas kertas. Namun yang terpenting jangan sampai kita menjadi salah satu dari mereka. Menjadi orang Kristen yang sejati merupakan suatu proses yang panjang dan kita akan mampu menjalani proses itu dan memperoleh predikat itu dengan baik jika kita tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya tinggal di dalam kita. Teruslah maju dan biarlah terang kita bercahaya senantiasa bagi dunia.

Deny S Pamudji, Hidup Dalam Roh?

Deny S Pamudji Menulis: Tetapi sekarang saya mengerti bahwa kristen terbagi dua besar, yakni kristen yang masih menuruti daging dan kristen yang sudah dalam roh. Nyata benar beda keduanya karena walaupun masing2 mengakui pengikut Yesus, cuman hanya kristen yang dalam roh saja yang bisa membuahkan yang baik dan patut menjadi duta2 besar kerajaan Allah. Sudahkah kita hidup di dalam roh?

Saudara Deny S Pamudji, maukah anda menjelaskan kepada saya, apa arti “hidup di dalam roh?” Maukan anda juga menjelaskan kepada saya arti hidup di dalam daging?

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

de light's picture

Oleh sebab itu, siapa saja

Oleh sebab itu, siapa saja dari antara kita yang mau untuk ‘mengikuti Domba itu kemanapun dia pergi’(Wahyu 14:4), dan berpegang teguh pada Alkitab dan Alkitab saja sebagai peraturan iman yang tak tergoyahkan, kita tidak punya pilihan lain selain menyembah Dia dalam roh dan kebenaran di rumah rumah kita pribadi, jauh dari gereja yang telah jatuh dan sesat, yang secara kolektif membangun suatu tempat ibadah bagi Setan. Dalam buku Wahyu Tuhan menyebut persekutuan seperti itu sebagai”Babilon”; mereka berlaku sebagai pusat kekacuan dan penipuan. Bapa kita yang sangat penuh kasih, Allah, lebih lanjut memerintahkan umatNya untuk keluar dari persekutuan seperti itu, sebelum Dia mencurahkan malapetaka-malapetaka ke atas Babilon, , ‘sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allh telah mengingat segala kejahatannya.’ Wahyu 18:1-5.