TULIP: Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Kondisi)

Seturut dengan rasionalisasi yang telah dikemukakan di depan, bahwa jika seseorang percaya kejatuhan manusia yang total telah menyebabkan jiwa manusia seperti mayat yang tidak bisa memberi respon terhadap Injil maka kemungkinan sebagian manusia masuk Sorga hanya karena pilihan Allah. Dan jika kebobrokan manusia itu bersifat menyeluruh, artinya tidak ada satu manusia pun yang tidak berdosa, maka seharusnya jika Allah mampu dan penuh kasih, Ia akan memilih semua orang untuk masuk Sorga atau semua orang masuk Neraka.

TULIP: Total Depravity (Kehancuran Total)

Total Depravity (Kehancuran Total)

Setiap orang Kristen yang percaya dan setia kepada Alkitab mengaminkan bahwa manusia telah rusak bahkan hancur total secara rohani, secara moral, secara kejiwaan bahkan jasmaninya pun semakin hancur sehingga manusia semakin pendek umur. Tetapi kesalahan Calvinis yang terbesar ialah menafsirkan lebih lanjut bahwa Total Depravity itu sama dengan Total Inability. Padahal ini adalah dua hal yang berbeda sama sekali. Manusia telah berdosa sehingga tidak memiliki kemampuan untuk mencari Allah, serta tidak memiliki kemampuan untuk menghampiri Allah. Namun sama sekali tidak langsung berarti bahwa kematian rohani manusia itu sama seperti kematian jasmani dimana digotong untuk dikubur dan diapakan pun tidak bisa bereaksi lagi. Karena di dalam Alkitab banyak sekali ayat yang menunjukkan bahwa manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa masih bisa melakukan hal-hal yang positif maupun negative, bahkan masih bisa merespon terhadap Injil.

UNCONDITIONAL ELECTION (BAG. 2)

Kedaulatan Allah

Ini
adalah konsep Alkitab, karena memang Allah itu berdaulat penuh atas
apapun. Kedaulatan Allah juga harus dilihat dari sudut pandang Alkitab
karena konsep kedaulatan Kalvinis berbeda dengan konsep Alkitab dan
nalar logis manusia. Kalvinis terlalu menekankan kedaulatan tanpa
melihat sifat Allah yang lain (Mahakasih, Mahaadil, Mahabenar dan
Mahakudus). Bahkan di dalam Alkitab Kekudusan Allah dan Kasih Allah
lebih ditekankan daripada Kedaulatan Allah. Kalvinis sering memakai
analogi kedaulatan seorang raja yang berkuasa atas negaranya sendiri
secara otoriter seperti Saddam Husein atau Hitler. Tetapi harus
diingat, bahwa Saddam dan Hitler memakai kedaulatannya untuk hal-hal
yang jahat.