Tulisan yang Menjadi Berkat

yohanna's picture

Saya menjanjikan sebuah tulisan pada seorang teman setelah kopi darat yang saya ikuti baru-baru ini. Sebenarnya ada sebuah topik yang sudah menari-nari di benak saya, tapi saya belum tahu bagaimana menulisnya. Sebuah draft sudah saya buat dan berkali-kali saya hapus, saya merasa belum menemukan "tali" yang tepat untuk menyambung pikiran antar paragraf.

Akhirnya setelah beberapa kali koreksi maka jadilah tulisan ini. Sebuah tulisan yang menceritakan tentang berkat yang saya rasakan ketika mengikuti acara kopi darat kemarin. Semoga bisa menjadi inspirasi dan membantu Anda untuk tetap menulis di internet.

***

Ketika saya menulis di internet, tidak banyak yang saya harapkan. Hanya melihat jumlah hits pada tulisan saya saja sudah membuat saya senang, itu artinya ada yang membaca tulisan saya. Menulis di internet memang berbeda jika dibandingkan dengan menulis di media massa/cetak, dimana hasil jerih payah kita dihargai dengan sejumlah uang. Di internet hasil jerih payah kita diapresiasikan dalam bentuk komentar terhadap tulisan kita.

Menulis di internet memang memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan media lain karena jaringannya luas sehingga pembacanya (seharusnya) jauh lebih banyak dan beragam. Tapi sampai kemarin saya hanya tersenyum kecut saat teman saya berkata,"Mungkin kamu tidak tahu, tapi tulisan kita ini jadi berkat lho buat banyak orang".

Kenapa saya hanya tersenyum kecut? karena menulis di internet juga memiliki kekurangan. Namanya saja di dunia maya, jadi saya tidak merasa berhadapan dengan manusia secara "real". Walau saya menyadari bahwa di luar sana, ada orang lain yang mengetik di keyboard, ada orang lain yang berpikir, ada orang lain yang membaca, tapi batin saya tidak puas jika tidak bertemu muka langsung dengan mereka. Sekedar meyakinkan bahwa apa yang dikatakan oleh teman saya selama ini adalah benar, saya memutuskan untuk mengikuti sebuah kopi darat kemarin.

Dalam acara kopi darat yang berlangsung beberapa jam itulah pendapat saya berubah dan boleh dikatakan semakin dikuatkan untuk terus menulis di internet. Melalui acara kopi darat tersebut saya melihat bagaimana tulisan seseorang bisa menjadi berkat bagi orang lain walau dia sendiri tidak menyadarinya. Ada seorang anggota yang datang jauh-jauh dari Salatiga hanya ingin bertemu dengan penulis blog yang selama ini memberkatinya. Mereka bertemu dalam suasana haru ketika dia menceritakan bagaimana tulisan tersebut telah menyentuh hidupnya dan mengingatkannya akan kasih Tuhan.

Saya hanya bisa melihat pertemuan mereka dari jauh, tapi saya pribadi ikut terharu. Inilah pertama kalinya bagi saya, dimana saya melihat sendiri sebuah kesaksian yang selama ini hanya bisa saya baca melalui buku dan internet. Sebuah kesaksian hidup dari sebuah tulisan yang panjangnya mungkin hanya beberapa paragraf, namun bisa mengubah hidup seseorang.

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib, ketika saya memutuskan untuk pulang. Badan yang lelah dan mata yang terasa berat tidak menyurutkan semangat baru di hati saya. Sebuah semangat untuk tetap menulis di internet, karena kini saya yakin bahwa ada seseorang yang diberkati oleh tulisan saya.

Kategori: Bahan Renungan Alkitab, Literatur Kristen

Topic Blog: Kesaksian, Misi

Keywords Blog: menulis

Comments

amin sejuta deh

aku senang membaca kesaksian ini dan itu juga menguatkan saya dalam melaksanakan apa pun yang menjadi tugas saya sebab melalui perbuatan pun, orang lain juga dapat diberkati. dan sungguh memang mungkin tulisan di dunia maya tidak terlihat dipehatikan seperti buku yang best seller namun sungguh banyak orang diluar sana yang mungkin saat ini pun sedang membaca blog ini, tidak memberikan komentar tetapi mereka memperoleh sesuatu yang baru tentang sesuatu yang berguna.. kita ga tahu apa itu...

oh iya, saya jadi teringat dengan kisah seorang pendeta yang terheran-heran bagaimana Tuhan sungguh dahsyat ketika ia bekerja mengubah hidup seseorang.

Suatu hari mereka pendeta itu beserta keluarganya itu pergi ke pantai.... lalu anak mereka yang masih kecil mugkin 4-5 tahun menghampiri seorang ibu dan berkata kepadanya, "Tuhan Yesus mengasihi Ibu" langsung Ibu itu menangis terharu dan Dia menerima Yesus dan bersukacita (saya agak lupa ceritanya tetapi yang jelas ibu itu tidak sedih lagi) Papanya anak itu menjadi bingung, "kok anakku bisa bilang gitu ya?"
Anda lihat?

Kata-kata anak kecil pun dapat menjadi obat bagi hati yang terluka dan itu adalah pekerjaan Tuhan...

Tuhan bisa pakai apa aja untuk menyatakan kasih-Nya dan Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menyatakan kasih-Nya yang ajaib...

 

Jbu