Doa Bapa Kami

Doa Bapa Kami

Doa Bapa Kami (The Lord’s Prayer) barangkali merupakan doa yang paling sering dibacakan (dan dihafal) oleh umat Kristen.  Karenanya seringkali doa tersebut tidak mempunyai arti khusus selain sebagai rutinitas (kebiasaan di awal kelas atau di akhir kebaktian).  Padahal Doa Bapa Kami merupakan suatu  pola doa yang diajarkan Kristus atas permintaan murid-murid-Nya (Luk 11:1).  Sebagai pola, tentu Kristus tidak bermaksud agar kita mengikutinya secara kata demi kata (dihafal mati) melainkan secara makna demi makna (bandingkan dengan Mat 6:5-8).

Bapa Kami

Sebutan Bapa untuk Allah adalah suatu hak istimewa yang dimiliki umat Kristen berkat/melalui Kristus (Yoh 1:12,13; Gal 3:26).  Sebutan Bapa menunjukan suatu hubungan keluarga sehingga tidak ada lagi jarak antara kita dengan Allah karena jurang yang terjadi akibat dosa (Yes 59:1,2) telah dijembatani alias dihubungi kembali oleh Kristus (Kol 1:20; 1 Yoh 2:2, 4:10).

Sebutan Kami (dalam Bapa Kami) menunjukan suatu komunitas (kelompok masyarakat yang memiliki pola hidup yang sama) dan bukan suatu individu.  Hal ini menunjukan kekristenan bukanlah suatu individualistis yang hanya mementingkan diri sendiri tetapi suatu komunitas yang hidup seia-sekata, saling kasih dan hidup kudus (Fil 2:1-11)

Yang di Sorga

Ada banyak Bapa di dunia ini, tetapi hanya ada satu Bapa yang di sorga yakni khalik (pencipta) langit, bumi dan segala isinya.  Yang membahagiakan ialah bapa yang di dunia saja walaupun penjahat, tetap mengerti arti kasih pada anaknya, apalagi Bapa yang di sorga tentu mengerti lebih banyak akan kita (Mat 7:11)

Dikuduskanlah nama-Mu

Nama Tuhan seringkali menjadi terlalu murah bagi kita.  Seringkali kita mengucapkan secara sembarangan dan tidak memuliakan-Nya padahal Allah telah memperingatkan kita untuk tidak sembarangan menyebut nama-Nya (Kel 20:7; Mat 5:33-37).

Datanglah Kerajaan-Mu

Tanpa kita sadari bahwa kita hidup dalam tekanan kerajaan si Iblis, di mana Iblis dan egoisme kita masih menjajah kehidupan kita.  Namun dengan tetesan darah-Nya, Kristus telah membuat kita beralih dari kerajaan gelap menuju kerajaan terang (Ef 2:3; 1 Ptr 2:9; Why 1:5-7)

Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga

Segala sesuatu yang terjadi di bumi sebenarnya telah dirancang oleh Tuhan kita, tetapi seringkali kita tidak dapat menerima suatu keadaan yang negatif sebagai rancangan-Nya.  Malah seringkali kita menganggap semua itu hasil rancangan Iblis (Ayb 2:1-10; Yoh 9:1-7).  Padahal baik  positif maupun negatif merupakan rancangan Allah yang bertujuan membangun pribadi kita (Ayb 2:10; Yer 29:11-14a)

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Perkataan berikanlah bukanlah suatu kontradiksi dengan pernyataan Mat 6:8.  Pernyataan berikanlah menunjukan bahwa kita perlu memahami bahwa Allah-lah sumber persediaan satu-satunya dari segala sesuatu yang kita perlukan.

Perkataan hari ini menunjukan suatu konsep masa kini/sekarang.  Banyak sakit penyakit datang menghidapi manusia kini karena kekuatirannya akan masa depan.  Padahal Allah menjamin penyertaan-Nya (Mat 28:20) dan juga kehidupan kita (Mat 6:25-34)

Perkataan secukupnya menunjukan suatu hidup sederhana dengan tidak perlu terlalu ngotot.  Dengan cukup sehari demi sehari, maka akan tercipta sikap selalu bersandar pada Allah dan bukan pada akal budi (Ams 3:5,6).

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah pada kami

Perkataan kesalahan kami menunjukan peristiwa masa lalu.  Perkataan ampunilah seperti kami mengampuni merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.  Jangan berharap Saudara mendapat pengampunan apabila hingga kini Saudara masih menyimpan dendam pada seseorang (Mat 6:14,15; 1 Yoh 2:9 bandingkan Mat 18:21-35).

Meminta ampun hari demi hari adalah penting karena kita harus hidup kudus (Mat 5:48; 1 Yoh 1:5-7).

Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat

Pernyataan di atas menunjukan suatu masa yang akan datang dan tampak bertentangan dengan Yak 1:2.  Sesungguhnya Allah tidak mencobai (Yak 1:13), tetapi Dia ingin agar kita dapat diuji (Yak 1:3,4) dengan pencobaan-pencobaan yang dalam taraf kesanggupan kita (1 Kor 10:13) supaya dengan demikian Dia juga dapat membinasakan perbuatan Iblis (1 Yoh 3:8)

Karena Engkau-lah yang Empunya Kerajaan & Kuasa & Kemuliaan sampai selama-lamanya

Suatu pernyataan yang menunjukan suatu keabadian dalam Allah dan peringkat tertinggi dalam segala kerajaan, kuasa dan kemuliaan (Mzm 93; Ul 8:17,18).

Kristus datang ke bumi untuk mempermuliakan Allah (Yoh 17:4) supaya Dia (Kristus) dipermuliakan (Yoh 17:5) dan juga kita para pengikut-Nya menjadi mulia karena-Nya (Yoh 17:22-24; Ef 1:12).  Mempermuliakan Allah ialah dengan melakukan pekerjaan yang diberikan kepada kita (Yoh 17:4)

Amin

Dalam bahasa Yunani, amin berasal dari kata amen yang berarti sesungguhnya atau benar-benar.  Maria mengucapkan amin dengan arti jadilah padaku menurut perkataanmu itu (Luk 1:38).  Menyatakan amin pada akhir doa merupakan suatu penyerahan total pada Tuhan (2 Kor 1:19-20).  Jadi bukanlah suatu pemaksaan kehendak kita pada Allah yang nota bene seringkali tidak benar di mata Allah.

Salam kasih, Deny  S Pamudji

http://jakartaberdoa.net & http://jakartaberdoa.blogspot.com

 

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: ampuni, Bapa Kami, bersandar, kerajaan, rezeki