Melayani Anak dalam Keluarga yang Belum Percaya

evie's picture

Ditulis oleh: Davida 

Kegelisahan seharusnya ada dalam benak setiap pelayan anak saat
mengetahui bahwa anak didiknya hidup dalam lingkungan yang belum
mengenal Kristus, khususnya jika mereka mendapat perlawanan dalam
pertumbuhan iman mereka. Kekhawatiran tersebut kiranya dapat menjadi
motivasi untuk bergumul dan menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan
kekuatan rohani mereka di tengah-tengah keluarga yang belum mengenal
arti keselamatan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melayani anak-anak dan keluarga
dengan kasus tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Mengadakan pertemuan pribadi dan rutin.
    Seperti yang sudah kita ketahui, kelas sekolah minggu mungkin
    tidak cukup memberikan pengetahuan rohani dan kedewasaan iman
    kepada mereka. Sekolah minggu harus dapat memenuhi kebutuhan ini
    di luar jam sekolah minggu. Bisa dengan mengadakan kunjungan ke
    rumah mereka. Sebelumnya, "selidiki" dulu keluarganya, apakah
    keluarganya bisa terbuka dengan kedatangan kita. Selidiki juga
    tanggapan lingkungan sekitar terhadap kedatangan orang yang belum
    dikenal. Jika keluarga menanggapi dengan baik, program sekolah
    minggu bisa dilanjutkan.

    Jika keluarga ternyata kurang memberikan respon yang baik atau
    ternyata anak sembunyi-sembunyi datang ke sekolah minggu, bisa
    diatur pertemuan di luar rumah. Tempatnya bisa di gereja, di
    rumah guru, atau seusai ibadah sekolah minggu. Kasus seperti ini
    memerlukan pembicaraan khusus dengan gereja agar bisa dicari cara
    menghadapi respon negatif dari pihak keluarga.

  2. Memberikan tugas-tugas di rumah.
    Siapkan tugas-tugas khusus yang membuat anak menggali Alkitab.
    Tugas-tugas itu bisa berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi,
    laporan bacaan Alkitab, membuat tulisan kesaksian, dll.
  3. Meminjamkan buku-buku rohani untuk anak.
    Jika di gereja ada perpustakaan, doronglah anak-anak tersebut
    meminjam buku dan pilihkan buku yang baik sesuai dengan kebutuhan
    rohani mereka. Jika ada dana, belikan anak-anak tersebut buku
    renungan harian anak sebagai alat bantu untuk bersaat teduh.
  4. Mengadakan acara-acara khusus yang melibatkan keluarga.
    Sekolah minggu bisa mengadakan acara khusus yang melibatkan orang
    tua. Untuk keluarga yang terbuka kemungkinan mereka bersedia
    untuk menghadiri acara seperti ini. Di ajang ini mereka bisa
    melihat bagaimana anak mereka dalam kegiatan sekolah minggu.
    Jadi, mereka yakin bahwa keputusan untuk memperbolehkan anak
    mereka untuk terus datang beribadah tidaklah salah. Sementara
    itu, keluarga yang tertutup membutuhkan pendekatan yang lebih
    serius dan bertahap.
  5. Bekerja sama dengan gereja.
    Fokus sekolah minggu sebaiknya untuk melayani anak-anak,
    khususnya anak-anak dengan keluarga yang belum percaya. Tugas
    penginjilan untuk keluarga sebaiknya diserahkan kepada gereja.
    Tentu saja tidak berarti pihak sekolah minggu lepas tangan. Anak
    dan keluarganya tidak bisa dipisahkan. Artinya, harus ada program
    berkesinambungan antara pelayanan untuk anak dan penginjilan
    untuk keluarganya.
  6. Pergumulkan dan doakan masalah ini bersama-sama.
    Jangan bekerja sendiri-sendiri. Bergumul bersama dengan seluruh
    pelayan anak di gereja dan berdoa syafaat untuk setiap anak
    merupakan kekuatan utama untuk melayani mereka.

Kurangnya waktu dan perhatian guru terhadap masalah ini biasanya
menjadi hambatan utama untuk masalah ini. Saran-saran bisa
disampaikan, tetapi pelaksanaannya tergantung bagaimana guru melihat
betapa pentingnya jiwa setiap anak-anak yang dilayani. Kita patut
bersyukur untuk setiap anak yang mendapatkan pendidikan firman Tuhan
yang baik dalam keluarganya. Demikian pula untuk setiap anak yang
tidak mendapatkan hal tersebut, karena untuk itulah Anda dipanggil
dan dipakai-Nya untuk merangkul dan membawa mereka mengenal
Juruselamat yang sangat mengasihi mereka.

Dapat dilihat di situs PEPAK 

URL Artikel: http://pepak.sabda.org/pustaka/061192/ 

Kategori: Misi

Keywords Artikel: anak, penginjilan anak, sekolah minggu

Topic Artikel: Anak, Misi