Di Indonesia baru dilanda kegemaran film china yang baru yaitu Forbidden Kingdom.
Mengapa sangat menarik film ini? Karena untuk pertama kali dua aktor
laga china yang sangat terkenal disatukan di dalam satu frame, yaitu
Jet li dan Jackie chan.
Tapi bukan itu yang saya ingin bagikan.
Judul sub-title dari film ini yang menarik, yaitu bertuliskan " The
battle for eternity is the fantasy of lifetime". Saya sangat tertarik
untuk hal ini. Kemudian saya memikirkan
apa bener kata itu. Tetapi di dalam kehidupan saya sebagai seorang
kristen, saya merasa kurang baik pernyataan diatas. Bagi orang yang
mengerti, pasti tahu bahwa pertarungan untuk kekekalan bukan sebuah
fantasi tapi adalah sebuah kenyataan yang harus dihadapi setiap hari
selama kita hidup.
Petarungan kekekalan tersebut dimulai dari
Zaman adam dan hawa di taman eden, tepatnya pada kejadian pasal ke-3,
dimana iblis menjatuhkan manusia pada dosa dengan mengodanya sehingga
manusia ragu akan Firman Tuhan. Alangkah indahnya dunia ini jika hanya
pada Kejadian 1 dan 2, kalau di alkitab saya adalah merupakan satu
kertas pertama, kemudian kertas ke-2 mulai dengan Kejadian 3.Sejak saat
itu, terjadilah peperangan segala Zaman yaitu perang antara iblis dan
Tuhan juga manusia terlibat didalamnya, dan yang jelas, peperangan itu
belum berakhir hingga sekarang kita hidup. Tiap hari kita masih
berperang untuk kekekalan, yaitu melawan hawa nafsu, keinginan kita,
sehingga peperangan ini adalah real/nyata, bukan sebuah fantasi.
Apakah kita bisa menang? Tentu bisa, Allah telah menyediakan jalan keluar sejak peristiwa di Taman Eden terjadi,
Siapakah
keturunan perempuan tersebut? Dialah Kristus, yang merupakan yang lahir
bukan dari hawa nafsu laki2 dan perempuan. Jalan keluar yaitu
mempercayai Yesus yang adalah Tuhan dan bersandar kepadaNya. Itulah
yang harus kita lakukan tiap-tiap hari. Mengingat akan penderitaan
Kristus yang juga pernah dicobai oleh keinginanNya tapi Dia menang
(Ibrani 4:15)
Yang lucu adalah Iblis selalu memakai cara yang
sama sejak dari taman eden hingga sekarang dalam menipu manusia. Di
taman eden, iblis mengatakan pada hawa supaya ia meragukan Firman
bahkan mengatakan pada hawa bahwa dia bisa jadi Tuhan. Inilah dasarnya
manusia melakukan dosa, karena NIKMAT dan tidak menyadari lagi bahwa
itu semua yang dia lakukan bertentangan dengan Firman. Dalam perjuangan
untuk kekekalan mungkin di tengah jalan terjadi halangan yang membuat
kita menyerah karena kita merasa comfort sehingga
kita berhenti dalam pertarungan itu. Tapai ingatlah, Yesus mengasihi
Anda dan Dia ingin anda menang dalam setiap cobaan, mungkin anda merasa
tak mampu, tapi Dia juga ingin anda bersandar kepadaNya sehingga
menyadari bahwa anda tidak sendiri dalam perjuangan tersebut!
Selamat berjuang!!!
Comments
Setuju Chanworks
Sat, 26/07/2008 - 09:21 — dianpraHalo chan ....
Pas sekali, baru-baru ini saya membaca sekilas buku yang membahas masalah peperangan ini, biasanya kita sebut dengan nama spiritual warfare.
Dan benar, peperangan ini memang sudah dimulai sejak dulu, dan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang Kristen adalah memeranginya, bahkan firman Tuhan dalam Efesus 6:12 jelas mengatakan: "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
Kalau Anda pernah nonton film Constantine, Anda pasti tahu senjata-senjata yang dipakai pembasmi iblisnya, salah satu favoritku adalah "peluru salib", haha ... tapi itu fiksi ...
Yang nyata adalah sebenarnya kita pun punya senjata itu, senjata yang diberikan Allah kepada kita untuk dapat kita gunakan dalam peperangan melawan Iblis, di antaranya adalah firman Tuhan. Jadi berpeganglah pada firman Tuhan dalam berperang melawan Iblis dan pasukan-pasukannya.
Have a good fight of faith!
Yup..dianpra
Fri, 24/10/2008 - 09:59 — aldoYoi bro...mari kita kalahkan iblis dan sekutu-sekutunya dengan Darah Anak Domba itulah darah Tuhan Yesus Kristus yang tertumpah di kayu salib dibukit golgota, karena darah Tuhan Yesus Kristus dilimpahkan dalam segala Hikmat dan Pengertian.