Apakah Seseorang Yg Sudah Diselamatkan Dapat Meninggalkan Iman dan Terhilang (3-ending)

Sword of Spirit's picture

8. Perikop-Perikop Lain Dijelaskan
Jadi, bagaimana dengan semua ayat-ayat yang katanya mengajarkan bahwa seseorang yang telah diselamatkan tidak dapat meninggalkan iman? Rupanya, setelah penyelidikan yang mendalam, saya dapatkan bahwa tidak ada ayat yang menyatakan bahwa seorang yang sudah selamat tidak dapat meninggalkan imannya. Ayat-ayat yang biasanya dipakai untuk mengajarkan hal ini hanya dapat dipakai demikian jika dibaca dengan asumsi dan pemikiran theologis tertentu. Nah, berikut ini beberapa ayat yang disalahgunakan:


ù "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa." Yohanes 10:27-29.


Ayat ini sama sekali tidak menyulitkan posisi saya, bahkan adalah perikop yang begitu menguatkan saya. Karena ayat seperti inilah saya dapat memiliki kepastian keselamatan. Saya ada dalam tangan Yesus, dan juga dalam tangan Bapa, dan tidak ada seorangpun, atau suatu kuasapun yang dapat merebut saya keluar.
Amin!!


Namun, perhatikan, bahwa ayat ini sama sekali tidak berkata bahwa kalau saya sendiri mau keluar, maka saya tidak bisa. Argumen yang sering diajukan adalah seperti ini: "Akankah Allah membiarkan seorang yang telah diselamatkan untuk keluar? Jika anda memiliki seorang anak yang anda kasihi, akankah anda melepaskan dia dari genggaman tangan anda?" Argumen seperti ini kedengarannya indah dan menggugah perasaan, tetapi sama sekali tidak memiliki dasar Alkitab. Firman Tuhan di bagian lain membuat sangat jelas bahwa saya dapat meninggalkan iman jika saya memilih untuk melakukannya, seperti dalam 1 Timotius 4:1. Allah tidak pernah memaksa seseorangpun untuk menerima Dia, dan Allah juga tidak memaksa seseorangpun untuk tetap beriman.


Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, yang berarti manusia dapat benar-benar memilih Allah atau memilih untuk tidak taat. Karena Allah jugalah yang menciptakan manusia dengan kehendak bebas itu, Ia akan konsisten pada rencanaNya untuk membiarkan manusia membuat keputusan. Tentunya ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang, tetapi pada akhirnya, keputusan yang ia ambil adalah keputusan atas kehendak bebasnya. Demikian juga dalam hal keselamatan. Allah tidak melanggar kehendak bebas yang Ia berikan pada manusia, dan tidak memaksa siapapun untuk diselamatkan.


Kalau demikian, Allah juga tidak akan menghilangkan kehendak bebas manusia setelah dia diselamatkan, dan memaksa dia untuk tetap percaya pada Kristus.
Lalu bagaimana dengan kasih Kristus? Bagaimana mungkin Allah, yang mengasihi orang percaya, membiarkan mereka meninggalkan iman? Sekali lagi, ini argumen yang emosional, dan bukan Alkitabiah.


Dalam Alkitab, kasih Allah adalah kasih yang tidak memaksa siapapun. Kasih tidak dapat dipaksakan. Yohanes 3:16, misalnya, mendeklarasikan bahwa Allah mengasihi seluruh dunia, sedemikan kasihNya, sehingga Ia mengirim Kristus untuk mati bagi dunia. Namun, faktanya adalah sebagian besar dunia, yang toh dikasihi Allah itu, akan binasa selama-lamanya, karena mereka menolak kasih Allah itu dan tidak mau percaya. Kalau demikian adanya, mengapa sulit bagi kita untuk melihat bahwa walaupun Allah mengasihi kita sedemikian rupa sebagai orang percaya, tetapi jika kita tidak beriman lagi pada AnakNya, maka kita akan binasa?


Perhatikan juga, dalam perikop ini, siapakah yang aman di tangan Yesus? Adalah domba-dombaNya. Siapa yang tidak dapat direbut? Domba-domba. Kepada siapakah Yesus sedang berikan hidup yang kekal? Domba-domba. Siapa domba? Apa kriteria domba? Menurut Yoh. 10:26, domba adalah mereka yang percaya! Jadi, yang aman dalam tangan Yesus, adalah yang merupakan domba, yaitu mereka yang percaya!


Mereka yang tidak percaya, bukan domba, dan janji keamanan ini tentu bukan untuk mereka. Mungkin argumen lain yang terkadang muncul adalah: mengapakah ada orang yang sudah sungguh selamat mau meninggalkan iman lagi? Sejujurnya, saya juga tidak tahu dan tidak mengerti mengapa ada orang yang sudah selamat ada yang mau meninggalkan iman. Namun, saya tidak boleh membiarkan perasaan saya untuk mendikte doktrin saya, karena Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa kemurtadan akan terjadi, dan orang akan meninggalkan iman. Dalam hal ini saya juga teringat, bahwa Adam dan Hawa, saat di taman Eden, waktu itu belum memiliki sifat dosa, tetapi toh dapat juga memilih perkataan Iblis daripada perkataan Tuhan.


ù "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang" Roma 8:35-39


Ayat ini juga merupakan ayat yang sangat menghibur saya. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat memisahkan saya dari kasih Kristus, dan saya katakan Amin!! Tetapi, kita tidak dapat membangun doktrin hanya berdasarkan sebagian ayat-ayat Alkitab, kita harus melihat keseluruhan kesaksian Firman Tuhan.


Ayat-ayat lain dengan jelas menunjukkan bahwa keselamatan kita miliki dengan syarat iman/percaya, dan juga mengajarkan kemungkinan kita meninggalkan iman itu. Dan sambil saya mempelajari ayat ini, saya dapatkan bahwa yang disebut hanyalah kekuatan di luar diri saya sendiri, dan tidak ada dari mereka yang dapat menghalangi saya dari kasih Kristus. Tidak ada satu bagian pun dari ayat ini yang mengatakan bahwa saya tidak dapat menolak kasih itu. Kasih yang tidak dapat ditolak itu seperti konsep kacau tentang Kasih Karunia yang Tak Dapat diTolak (Irresistible Grace) milik Kalvinis. Jadi, tidak ada apapun, tidak orang, tidak benda, tidak kuasa manapun, yang dapat memisahkan saya dari kasih Kristus, tetapi saya harus tetap menerima kasih itu melalui iman. Hal ini sesuai dengan pengajaran Yudas 1:21: "Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal." tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, tetapi kita harus tinggal dalam kasih itu, melalui iman kepadaNya.


ù "Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir." 1 Petrus 1:5
Sungguh mengejutkan bahwa ada orang yang berani memakai ayat ini untuk mendukung posisi "sekali selamat tetap selamat" (SSTS). Kita dipelihara dalam kekuatan Allah! Amin! Saya tidak akan komplain apa-apa tentang ayat ini. Jika saya harus memelihara diri saya sendiri, saya tidak akan selamat bahkan untuk satu detik. Tetapi, itu tidak berarti saya tidak punya tanggung jawab. Tanggung jawab saya adalah untuk percaya pada Kristus, atau dengan kata lain, beriman. Ayat ini toh mengajarkan hal itu juga, "dipelihara...karena imanmu." Jadi, iman adalah syarat yang Allah berikan. Yang memelihara tetap Allah, dengan memakai kekuatanNya. Tidak bisa itu dilakukan dengan kekuatan Allah. Tetapi, Allah mengatakan bahwa saya harus percaya, barulah Ia mau memelihara saya.


ù "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan." Efesus 4:30.
Ayat ini sama sekali tidak mendukung doktrin "berbuat apapun tidak akan terhilang" jika kita sudah memiliki konsep yang Alkitabiah tentang keselamatan yang bersyarat pada iman. Yang diajarkan oleh ayat ini adalah bahwa Roh Kudus adalah jaminan kita, bahwa sebagai orang percaya kita akan diselamatkan. Roh Kudus adalah "uang muka," boleh dibilang, dari kemuliaan yang menanti kita. Roh Kudus adalah juga bukti dari iman kita (Ef. 1:13), dan kita menerima Roh Kudus saat kita percaya.
Ayat ini sama sekali tidak mengatakan bahwa seorang percaya tidak dapat meninggalkan iman. Tidak ada juga di ayat ini dikatakan bahwa Allah sendiri tidak dapat mencabut meterai itu, misalnya karena orang yang bersangkutan tidak memiliki iman, karena toh iman adalah syarat awal agar seseorang dimeteraikan.
Kita harus berhati-hati untuk tidak menyalahgunakan analogi dalam Alkitab. Ayat ini mengajarkan bahwa kita dimeteraikan. Di tempat lain, Ia mengajarkan bahwa kita harus tetap memegang iman, kalau tidak kepercayaan awal kita menjadi sia-sia (1 Kor. 15:2). Jadi, kita tidak boleh membuat kesimpulan yang manusiawi dan salah bahwa: "sekali dimeteraikan, tetap dimeteraikan." Hal itu tidak ada dalam Alkitab, tetapi diasumsikan begitu saja. Sebuah meterai efektif untuk melawan otoritas dari luar yang berusaha masuk. Tidak boleh ada orang yang tidak berotoritas membuka meterai itu. Tetapi, dia yang pada awalnya menaruh meterai itu, maka secara alami ia memiliki hak untuk membuka meterai itu jika memang ada alas an untuk melakukannya.


Mempelajari Galatia pasal 3 sungguh adalah pengalaman yang membukakan mata rohani saya. Galatia adalah surat yang spesial berhubungan dengan topik yang sedang kita bahas ini. Orang-orang Galatia sedang dalam bahaya meninggalkan iman mereka yang mula-mula, dan mengikuti suatu Injil palsu (menambahkan sunat). Paulus menyadari bahayanya kesesatan seperti itu, dan dengan cepat menulis surat ini untuk memperingatkan mereka. Dalam Galatia pasal 5, ia memperingatkan mereka, bahwa jika mereka percaya pada sunat, maka Kristus sama sekali tidak berguna bagi mereka. Untuk memperkuat peringatan ini, ia katakan bahwa mereka akan lepas dari Kristus. Bagi pikiran yang belum terpengaruh oleh doktrin manapun, surat Galatia ini jelas mengajarkan bahwa seseorang yang sedang berada dalam Kristus, dan sedang menerima berkat penebusan Kristus melalui iman, dapat lepas dari Kristus, dan kehilangan segala berkat dalam Kristus, jika ia meninggalkan iman sejatinya yang semula.


Tetapi, perhatikan apa yang diajarkan Galatia pasal 3 tentang Roh Kudus. Perhatikan penekanan pada kata "iman." Dalam 6 pasal kitab Galatia, kata "iman" atau "beriman" muncul 23 kali. Dalam Galatia 3:14, "oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu." Dalam Galatia 3:11, "orang yang benar akan hidup oleh iman." Jelas sekali, bahwa Roh Kudus diberikan kepada kita, oleh kasih karunia Allah, hanya jika kita memiliki iman. Lebih mengena lagi adalah pertanyaan ini oleh Paulus: "Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!" (Gal. 3:2-4) Jadi, orang yang mulai dengan Roh, waktu mereka beriman dan percaya pada Injil yang benar. Kini, ada bahaya mereka percaya Injil yang palsu, dan jika demikian mereka akan mengakhirinya dalam daging. Jadi, apa kesimpulan pengajaran Alkitab tentang Roh Kudus? Bahwa Roh Kudus adalah meterai bagi kita dengan syarat iman. Hal ini konsisten dengan semua aspek pengajaran tentang keselamatan lainnya.


ù "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." Ibrani 12:2.


Pendukung Jaminan Kekal Tak Bersyarat menunjuk pada ayat ini dan berkata, "Yesuslah yang membawa iman kita pada kesempurnaan." Jadi, menurut mereka, iman kita tidak tergantung pada diri kita sendiri, dan karenanya kita tidak bisa meninggalkan iman.


Pemikiran seperti ini sungguh salah. Jika kita menerapkan logika ini, maka sungguh berbahaya. Jika iman kita sungguh adalah urusan Yesus saja, dan tidak ada tanggung jawab kita, untuk apa dalam Alkitab ada begitu banyak ayat yang menyuruh kita untuk beriman? Ada begitu banyak ayat yang menyuruh kita tetap pada iman. Bukankah Yesus yang beriman untuk kita? Nah, disinilah terlihat kebodohan dari pemikiran seperti ini. Tidak ada orang lain yang dapat beriman untuk orang lain. Ayat ini mengajarkan doktrin bahwa Yesuslah yang memungkinkan adanya iman. Tanpa Yesus, manusia bahkan tidak dapat memilih antara percaya Yesus atau tidak. Tanpa Yesus, tidak ada objek yang dapat kita imani. Yesus pulalah yang memberikan kita kekuatan untuk terus beriman, dan memungkinkan iman kita bertumbuh. Jika kita memegang teguh iman kita, itu adalah karena Yesus! Tetapi tidak berarti kita tidak punya tanggung jawab untuk tinggal dalam iman. Juga tidak berarti kita tidak dapat memilih untuk keluar dari iman.


ù "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." Filipi 1:6.


Ini adalah argumen favorit lainnya dari pendukung Jaminan Kekal Tak Bersyarat yang sebenarnya gagal untuk berurusan dengan inti permasalahan. Keyakinan Paulus adalah bahwa Yesus akan menyelesaikan apa yang Ia mulai, dalam hal keselamatan. Tuhan Yesus telah memulai pekerjaan yang baik di antara orang Korintus. Tetapi apakah pekerjaan baik yang Yesus mulai itu dimulai dengan syarat tertentu? Ya, kesaksian Alkitab jelas, dan Filipi 1:5 juga membuatnya jelas, bahwa persekutuan orang Filipi dalam berita Injil adalah syarat pekerjaan baik yang telah mulai.


Nah, jika awal dari pekerjaan yang baik itu bersyarat (yaitu bahwa seseorang harus percaya untuk diselamatkan), maka tidak ada alasan untuk menolak bahwa penerusan keselamatan itu hingga pada hari Kristus Yesus juga bersyarat. Yang jelas, ayat ini tidak sedang berbicara masalah persyaratan. Ayat ini mengajarkan aspek bahwa Allah akan melakukan bagianNya. Janji Allah adalah: jika kamu percaya Kristus, kamu akan diselamatkan. Allah akan menepati janjiNya itu. Itulah yang diajarkan ayat ini, dan yang merupakan keyakinan Paulus. Allah tidak akan tiba-tiba berubah pikiran. Ia akan menyelamatkan mereka yang beriman. Ia akan meneruskan pekerjaan baik itu. Tetapi, tentunya, jika orang itu tidak beriman lagi, maka Allah sama sekali tidak terikat untuk menyelamatkan dia.


Yang penting untuk diingat adalah, bahwa ayat seperti ini dan yang lainnya, tidak menghilangkan ayat-ayat lain yang mengajarkan bahwa kita harus tinggal dalam iman untuk diselamatkan. Kita harus membangun doktrin kita atas semua ayat, bukan hanya sebagian ayat Alkitab.


9. Keyakinan akan Keselamatan
Pendukung SSTS secara rutin menuduh apa yang saya percayai (Jaminan Kekal Bersyarat) sebagai posisi yang tidak menawarkan keamanan (jaminan) dan tidak ada keyakinan akan selamat. Hal ini tidak benar. Tentunya, jaminan dan keyakinan saya berbeda dengan yang dimiliki SSTS. SSTS mendapatkan jaminan dan keyakinan dari doktrin mereka, yang telah kita lihat adalah tidak Alkitabiah. Jadi, mereka mendapatkan jaminan dari doktrin buatan manusia. Saya sudah sering mendengar mereka berkata, "Saya tahu saya pasti ke Surga, karena saya sudah diselamatkan umur sekian (10 tahun misalnya) dan sekali selamat, tetap selamat."
Tetapi, ini adalah jaminan yang palsu. Dalam skenario terburuk, bisa saja orang itu suatu hari menyangkal Kristus dan menolakNya, sambil berpikir, "toh saya masih diselamatkan."


Jaminan yang Alkitabiah adalah seperti yang ada dalam 1 Yohanes 5:13. Bagaimanakah seseorang dapat tahu bahwa ia memiliki hidup yang kekal? Apakah karena "sekali selamat tetap selamat"? Tidak!!


Jaminan yang Alkitabiah berkata, "kamu yang percaya [sedang percaya, present tense] kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal." Jadi, rahasia jaminan Alkitabiah adalah percaya (saat ini, present tense). Jika saya menguji diri sendiri, dan saya sekarang adalah seorang yang beriman (bukan bahwa dulu saya pernah beriman), maka saya memiliki hidup yang kekal. Pendukung SSTS mungkin tidak suka jaminan yang seperti ini, tetapi inilah jaminan dan keyakinan yang kita dapatkan dalam Alkitab.


Untuk membandingkan: SSTS memiliki jaminan yang didasarkan pada doktrin mereka "sekali selamat tetap selamat." Saya, di lain sisi, memiliki jaminan karena posisi saya yang saat ini percaya dalam Kristus.


10. Argumen-Argumen Lain Melawan Jaminan Kekal Tak Bersyarat
A. Orang Kristen mula-mula, sebelum Agustinus yang sangat Kalvinistik, tidak percaya doktrin "jaminan kekal tak bersyarat."

Berikut ini ada beberapa kutipan dari Irenaeus, Cyprian, dan Tertullian:
Irenaeus (120-205 AD), Adv. Haer. 4,27,2 ,"Christ will not die again on behalf of those who now commit sin because death shall no more have dominion over Him.... Therefore we should not be puffed up.... But we should beware lest somehow, after [we have come to] the knowledge of Christ, if we do things displeasing to God, we obtain no further forgiveness of sins but rather be shut out from His kingdom" (Heb. 6:4-6).
"Kristus tidak akan mati lagi bagi merea yang sekarang melakukan dosa karena maut tidak akan lagi berkuasa atas Dia....oleh karena itu kita jangan sombong.....tetapi kita harus berjaga-jaga, agar jangan, setelah [kita memiliki] pengenalan akan Kristus, jika kita melakukan hal-hal yang mendukakan Allah, kita tidak mendapatkan pengampunan dosa, tetapi tertutup dari kerajaanNya." (Ibrani 6:4-6)
Cyprian (200-258 AD), Unity of the Church, sec. 21 , "It is written, 'He who endures to the end, the same shall be saved' [Matt. 10:22]. So whatever precedes the end is only a step by which we ascend to the summit of salvation. It is not the final point wherein we have already gained the full result of the ascent."
"Ada tertulis, `Ia yang bertahan sampai akhirnya, ia akan diselamatkan' [Mat. 10:22]. Jadi, apapun yang terjadi sebelum akhirnya hanyalah satu jenjang yang kita naiki untuk mencapai puncak keselamatan. Itu bukanlah titik akhir di mana kita telah mendapatkan hasil penuh dari pendakian."
Tertullian (140-230 AD), On Repentance ch. 6 , "Some people act as though God were under an obligation to bestow even on the unworthy His intended gift. They turn His liberality into slavery.... For do not many afterwards fall out of grace? Is not this gift taken away from many?"
"Ada orang yang bertindak seolah Allah wajib untuk memberikan KaruniaNya bahkan pada mereka yang tidak layak. Mereka mengubah kemurahanNya menjadi perbudakan...Karena bukankah banyak yang akhirnya jatuh dari kasih karunia? Bukankah anugerah ini diambil dari banyak orang?"


Hal ini mendukung teori bahwa doktrin SSTS berasal dari pengaruh Kalvinis.


B. Ada begitu banyak ayat yang mengajarkan bahwa orang percaya harus memiliki iman hingga pada akhirnya. Mereka yang bertahan hingga akhir akan diselamatkan.
"Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." Mat. 10:22, lihat juga Mar. 13:13.
"Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." Mat. 24:13
"...Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." Wah. 2:10


C. Kemungkinan bahwa nama seseorang dapat dihapuskan dari buku kehidupan berarti orang itu dapat meninggalkan iman.
"Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan [dalam bahasa aslinya "buku kehidupan] dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini." (Wah. 22:19)
"Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya." (Wah. 3:5).
"Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis." Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku." (Kel. 32:32-33)


D. Yang mana yang lebih baik: Mengajarkan orang Kristen bahwa mereka harus memegang iman mereka dengan teguh (pengajaran yang Alkitabiah), atau mengajarkan orang Kristen bahwa tidak peduli apapun juga yang mereka lakukan, mereka akan masuk surga? Dalam hal ini, saya memperhatikan suatu dampak yang sudah dapat diperkirakan: gereja-gereja yang mengajarkan SSTS tidak menekankan pada anggota mereka untuk tetap beriman. Hal ini wajar, karena tidak ada motivasi bagi mereka untuk melakukan hal itu, karena mentalitasnya adalah "toh mereka tidak mungkin meninggalkan iman." Tetapi, para Penulis Alkitab memiliki pandangan yang berbeda. Banyak sekali ayat yang menghimbau kita untuk bertahan dalam iman, untuk bertahan hingga akhirnya, memegang teguh iman, dsb. Paulus beberapa kali khawatir, bahwa jika orang-orang yang dia menangkan meninggalkan iman, maka segala jerih payahnya menjadi sia-sia. Mentalitas para Penulis Alkitab berbeda jauh dari pada pengajar SSTS.


E. Kita tidak percaya Irresistible Grace (Kasih Karunia yang Tidak Dapat Ditolak). Istilah Kasih Karunia berkontradiksi dengan istilah "tidak dapat ditolak." Namun demikian, para pendukung SSTS, pada hakekatnya berkata, "Setelah seseorang diselamatkan, maka kasih karunia baginya menjadi tidak dapat ditolak." Ini adalah suatu ketidak-konsistenan!

(Dr. Steven Einstain Liauw, Purek Akademis Graphe International Theological Seminary, Gembala GBIA Graphe)

Kategori: Teologi

Comments

ferian's picture

mau nanya

Pak mau nanya..kalo kita diselamatkan bukan karena "melakukan" atau "tidak melakukan" sesuatu tapi karena kasih karunia, kenapa kita harus kehilangan keselamatan karena "melakukan" atau "tidak melakukan sesuatu"?

Sword of Spirit's picture

Ferian: Tetap Beriman

Tuhan sudah memberikan kasih karunianya melalui Yesus menebus Dosa seluruh umat manusia, Bagian kita adalah MERESPON Anugerah yg sudah diberikan itu, dengan cara BERIMAN kepada Yesus sbg Tuhan dan Juruselamat pribadi.

Jadi IMAN bukanlah "Perbuatan", Untuk tetap berada di dalam KASIH KARUNIA Tuhan, kita harus tetap beriman, sehingga kita tidak keluar dari KASIH KARUNIA Tuhan.
Jika kita beriman sampai mati, maka PASTI SELAMAT.

Orang yg bertahan sampai pada akhirnya akan DISELAMATKAN (yaitu yg tetap BERIMAN, tdk Murtad)
Kristen Fundamental

ferian's picture

batasan "tetap beriman"

Oh..tapi,

Apa ukuran seseorang dikatakan "tetap beriman" dan kapan seseorang mencapai titik dimana dia menjadi "tidak tetap beriman"? Apa ukurannya?

Saat seorang Kristen berdosa (dosa kecil sekalipun), apakah dia sedang dalam "tetap beriman" atau "tidak tetap beriman"?

Lalu, ketika seseorang yang "tidak tetap beriman" kemudian "kembali beriman", apa yang terjadi? Lalu apa pula yang terjadi ketika setelah "kembali beriman" dia jatuh lagi dalam "tidak tetap beriman?" Apakah keselamatan itu sst yang bisa dicopot dan diberikan lagi sesuai dengan ke"tetap beriman"an seseorang? Jika demikian, saya rasa itu bukan kabar baik, tapi kabar buruk.

julius tarigan's picture

Pandangan Kepastian Keselamatan yang "Fair"

Terus terang, selama ini saya cukup simpatik kepada posisi Calvinis, khususnya pada bidang soteriologinya (sekalipun, resminya saya ditahbiskan dan melayani di bawah sebuah organisasi gereja Pentakosta/Kharismatik, yang sebenarnya cenderung ke "Armenianisme") . Jadi, di awal saya membaca tulisan pak Liaw ini, saya agak meradang juga. Tetapi, kemudian saya malahan bisa excited dengan di-publish-nya tulisan yang seperti ini.
Mengapa? Sebab, memang, harus diakui, bahwa beberapa gelintir orang sekarang ini sedang menampilkan "Calvinisme murahan" (atau, anugerah murahan?). Mereka ini secara gegabah (sangat kurang kepekaan dan kebijaksanaan) menggunakan kata-kata (frasa dan kalimat) yang begitu vulgar dalam mengungkapkan kepastian keselamatan yang dimilikinya (versinya). Dengan cara, misalnya, mengutip ayat-ayat Alkitab yang tertentu lalu mengucapkan yang begini: "tidak perduli apapun yang kita lakukan, sekali sudah diselamatkan kita akan tetap selamat." Tentu saja, hal itu menyebabkan orang-orang tertentu (seperti yang diwakili oleh pak Liaw)menjadi meradang.
Komentar saya ini memang ditujukan untuk tulisannya pak Liaw, tetapi sekaligus juga saya tujukan untuk mereka yang merasa sudah nyaman di posisi Calvinisme. Ada kebiasaan yang nampaknya sudah umum di antara kita, yaitu "kutip-mengutip ayat" ketika menyampaikan sesuatu atau untuk mendukung suatu pernyataan yang dilontarkan. Akhirnya, yang terjadi ialah: kita "perang ayat". Saya hanya mau katakan bahwa hal itu hanya akan menjerumuskan kita (kedua-belah pihak) ke dalam "debat kusir". Mengapa? Sebab, ayat-ayat Alkitab itu tidaklah selalu jelas makna atau maksudnya. Karenanya akan diperlukan penafsiran. Dan, karena itu, arti yang sesungguhnya dari ayat-ayat itu selalu masih terbuka untuk diperdebatkan (debatable). Balik-baliknya nanti pasti kita akan ke "kubu" masing-masing juga -- ntah "Calvinisme", ntah "Armenianisme". Mereka yang dari kubu Calvinisme akan selalu dan ngotot melihat ayat-ayat itu dari "kaca-mata" Calvinisme dan begitu pun mereka yang dari kubu Armenianisme akan selalu dan ngotot melihat ayat-ayat yang dimaksud dari "kaca-mata" Armenianisme.
Jadi, usul saya, sebaiknya cara (yang sudah "mentok" itu) kita tinggalkan saja. Kalau boleh, saya mau usulkan hal yang berikut ini sebagai salah satu alternatif untuk mendekati persoalan "soteriologi" di atas tadi.
Tahukah Anda bahwa sebenarnya selama ini (ataukah pada akhir-akhir ini saja?) kita, pada umumnya, telah mengabaikan (atau melompati) satu fakta dasar mengenai keselamatan kita, ketika kita terjun dalam pembicaraan tentangnya? Yang saya maksudkan itu ialah bahwa kepastian tentang keselamatan atau kelahiran baru itu bukanlah kepastian yang final dan real (seperti yang diyakini kebanyakan penganut Calvinis sekarang ini) dan juga bukanlah kepastian yang "bersyarat" (seperti yang diyakini oleh pak Liaw, Cs.), tetapi hanya bisa disebut sebagai kepastian yang (harus) diandaikan saja(atau suatu hal yang harus dilihat seperti itu). Sebab, sebenarnya, kalau kita semua mau bersikap "fair", yang bisa kita katakan dengan pasti hanyalah begini: Di dalam Kristus, semua orang Kristen itu sudah diselamatkan. Itu berarti, siapapun yang mengaku sebagai orang Kristen atau bahwa dia percaya kepada Allah di dalam Yesus Kristus, harus kita perhitungkan sebagai orang yang sudah diselamatkan. Tetapi, apakah seseorang tertentu itu sudah benar-benar (secara real dan final) diselamatkan, tidak ada seorangpun di antara kita yang bisa mengetahui atau memastikannya. Sebab, di dunia ini mustahil bisa dibedakan mana "gandum" dan mana pula "lalang". Sebab, ketika dikatakan "bukan setiap orang yang berseru-seru kepada-Ku akan masuk ke dalam kerajaan surga..." dan "enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan..." penghakiman itu dilakukan nanti "pada hari terakhir", bukan sekarang. Dan, yang melakukannya (penghakiman itu) adalah Yesus, bukan siapapun di antara kita. Demikianlah.

Calvin vs Armenian sama-2 kalah. Pemenang: ALKITAB !

Sungguh sgt menyedihkan kl Grj terpecah gara-2 si C & A. Tindakan yg sgt Bodoh!! Apa memang Grj sdh tdk faham Kebenaran Yg Hakiki? Kl ngomong ktnya dsr Firman Tuhan, nyatanya gak sesuai ! Apa ya memang ada Alkitab ver Calvin & Armenian? Tuhan Yesus ver Calvin & Armenian. Yg BENAR Ya Hanya ada 1 Alkitab & 1 Tuhan Yesus toh?! Gimana nih para Hamba Tuhan (Pdt, Ev dll) yg jadi kubu ke 2 nya, Ngerti Kebenaran gak? Atau hanya u/ saling membenarkan diri/kubu masing-2? Ngapain susah-2 Sklh Teologi kl akhirnya yg jadi pegangan bukan Firman Tuhan! malah Teologinya si C & A (apa mereka lbh benar dr FT). Spy seru tarung aja di Ring Tinju, sy dan anda yg jadi Jurinya, he he heee ...

Keselamatan memang tdk bisa hilang (dr pihak Tuhan), tapi Mns punya kehendak bebas u/ percaya, menerima & memelihara serta menyimpannya dgn baik. Sama spt kita menerima Surat Wasiat

Hanya Orang Super Bebal yg gegabah, apalagi Membuangnya dengan Sengaja!

Agar dpt mengerti lebih jelas (khususnya bagi ke 2 Kubu yg keblinger) ada baiknya Belajar secara khusus mengenai "Tabernakel/Kemah Suci". Biar tdk jadi Ekstrim Kanan dan Kiri, tetapi jadi "Bible Minded"

WARNING !! : Jangan ambil ayat sepotong-sepotong lalu ditafsirkan dan diterjemahkan menurut pikirannya sendiri tanpa mau mendengar pendapat/melihat Konteks keseluruhan.

Kalau Daging Sapi memang hrs dipotong potong baru diolah.

Sekedar Merenung : Tanyakan pd diri sendiri, mana yg lebih penting ? Keyakinan Pasti Selamat atau Apakah Tuhan Benar-2 Mengenal & Mau Menerima Kita?

Hidup Reformasi !! Laughing

crx

The air jordan 2015 cheap barbour jackets ray ban new balance polo ralph lauren ralph lauren uk rolex watches oakley kate spade outlet Buddhist air max 90 michael kors outlet online nike air max northface burberry christian louboutin michael kors pandora uggs association star wars vans shoes ray ban hermes birkin christian louboutin shoes moncler jackets sale tory burch sale coach outlet store nike store louboutin shoes said eyeglasses frames hollister michael kors nike shoes for women true religion jeans outlet chanel handbags michael kors ray ban outlet longchamp outlet the burberry p90x workout schedule hilfiger outlet easton bats calvin klein underwear mizuno wave longchamp outlet polo ralph lauren outlet online michael kors outlet religion burberry hollisterco longchamp handbags adidas superstar baseball jerseys north face jackets abercrombie.com tommy hilfiger canada burberry outlet online would burberry omega north face canada hollister lululemon australia prada shoes converse outlet michael kors bags bottega veneta accept insanity workout calendar juicy couture outlet coach outlet online coach outlet store online reebok michael kors outlet online northface indoor soccer shoes ralph lauren outlet online charity coach outlet store tory burch sandals rayban bebe dresses beats by dr dre toms shoes outlet air huarache michael kors outlet online true religion outlet events mercurial superfly swarovski raybans.com ralph lauren australia adidas sneakers uggs outlet moncler women jackets nike outlet swarovski that oakley mac cosmetics converse sneakers nike store new balance maccosmetics.com uggs outlet longchamp true religion outlet use gucci handbags abercrombie and fitch tiffany and co jewelry michael kors outlet online new balance canada designer bags bcbg max abercrombie timberland outlet auctioning oakley outlet louis vuitton outlet puma baseball bats knockoff handbags pandora jewellery australia pandora uggs nike to clothing websites chanel outlet toms shoes outlet beats audio oakley sunglasses cheap michael kors outlet burberry adidas hollister canada gather michael kors abercrombie and fitch harrods london prom dresses oakley sunglasses cheap louis vuitton swarovski horloges gucci uk donations, abercrombie and fitch cheap jordan shoes tommy hilfiger ugg boots ray-ban sunglasses gucci swarovski uk jordan release rolex replica but northface thomas sabo polo ralph michael kors outlet online louis vuitton polo ralph pandora bracelet tommy hilfiger online oakley sunglasses cheap the woolrich jackets outlet swarovski canada replica watches supra shoes nike coach handbags factory barbour mens jackets ralph lauren uk juicy couture auctioning louboutin polo ralph lauren outlet nike air max nike air max hermes belt tommy hilfiger outlet stores jordans air max uhren of nike shoes michael kors outlet online sale michael kors canada rolex watches for sale coach bags wedding dresses uk beats by dr dre toms shoes outlet ralph lauren outlet privileged mcm bags tommy hilfiger outlet uggs outlet burberry tiffany and co burberry michael kors outlet online sale instyler ionic styler converse access uggs outlet abercrombie uggs jordans for sale tommy hilfiger online shop coach factory store nike air max 2014 prada shoes for men iphone 6 case to nike roshe prada outlet polo ralph lauren ralph lauren uk nike free hogan gucci outlet coach factory outlet store louis vuitton temples jordan retro 11 ray ban outlet p90x workout nike roshe run kate spade outlet louboutin shoes giuseppe zanotti new balance mcm handbags could glasses online ugg boots hermes birkin nike factory store ferragamo shoes christian louboutin salvatore ferragamo omega watches vans damage gucci outlet basketball shoes free run asics north face outlet store oakley sunglasses cheap kate spade adidas louis vuitton the coach factory longchamp handbags hollister lululemon prada replica watches lululemon michael kors outlet online sale chanel religion's tory burch sandals huarache gucci outlet burberry outlet online wholesale handbags ray ban michael kors outlet online polo ralph lauren outlet michael kors outlet online sale social ugg boots air jordan shoes gucci sale louis vuitton outlet online salomon ugg australia north face adidas timberland outlet image babyliss pro bcbg max azria adidas superstar chanel sunglasses louis vuitton outlet online lululemon canada gucci outlet prada outlet cheap boots of true religion jeans outlet mont blanc ferragamo cheap nfl jerseys nike new balance celine handbags tiffany michael kors being louboutin shoes oakley sunglasses cheap nike nike outlet store pandora ray ban nike running michael kors outlet online air max "tranquil nike roshe christian louboutin michael kors pandora tiffany and co hollister online vans marc jacobs handbags ed hardy and uggs outlet chi flat iron louis vuitton outlet online toms outlet tiffany ralph lauren outlet louis vuitton outlet online north face outlet tory burch sandals solemn".

nike roshe run swarovski crystals louis vuitton bags louis vuitton levis jeans north face outlet nike roshe air max thea nike free run 5.0 adidas online air jordan retro ray bans oakley michael kors handbags clearance air force michael kors oakley sunglasses roshe run straightener lululemon thomas sabo uk nike air max ray ban sunglasses jimmy choo shoes oakley canada nfl jerseys michael kors purses beats by dr dre c