Kehilangan Keselamatan

[?] Jika Kita telah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, tapi Kita masih sering jatuh dalam dosa, apakah Kita bisa kehilangan keselamatan Kita? Atau kalau Kita ternyata mengerti konsep keselamatan secara salah, apakah Kita masih diselamatkan?

Pertanyaan Doktrinal ini mengingatkan perdebatan yang tidak berkesudahan antara Arius dan Athanasius... Hingga terjadinya berbagai gejolak dan perpecahan hingga adanya Konsili Nicea yang menengahi... Kedua hipotesis Doktrin Keselamatan ini memiliki kekuatan dan prinsip yang sama-sama Alkitabiah. Jadi, tidak perlu diperdebatkan, namun perlu dipelajari, diuji dan direnungkan dalam lingkup anugerah Tuhan yang tidak terselami.

Tiga pendapat dominan. Seperti di bawah ini:

Pendapat Pertama: “Keselamatan itu Tidak Akan Hilang”

Jika seseorang yang jatuh ke dalam dosa karena kelemahan dan kealfaannya setelah percaya Kristus dan diselamatkan, maka dosa-dosanya itu tidak akan mengakibatkan ia kehilangan status keselamatan yang telah ia terima sebelumnya. Selain karena keselamatan orang-orang pilihan sudah ditetapkan sejak semula (‘pre-destinasi’), namun juga, karena anugerah Allah lebih besar dari pelanggaran-pelanggaran umat-Nya.

Tentunya, tidak berhenti sampai di sini saja. Jika karena berbagai faktor dan “ketidaksengajaan” atau karena ketidakberdayaan, yang mana orang percaya tidak sanggup menanggung sesuatu tekanan, sehingga “terjatuh” ke dalam dosa, segeralah bertobat dan memohon belas kasihan Tuhan dalam doa dan permohonan –- “Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” –- jika tidak, ia “menipu” dirinya sendiri (1 Yoh. 1:8). Jalan kemurahan, “minta pengampunan” ini tidak berlaku bagi “kambing-kambing” nakal yang sengaja menghianat anugerah Allah; sebaliknya, mereka akan digiring ke penghakiman.

Perlunya pertobatan setiap waktu bagi orang percaya, juga mengingatkan status keberadaannya yang sedang menjalani “proses ‘Sanctification’”. Orang percaya dituntut hidup kekudusan, semakin serupa Kristus dengan cara membenci Dosa dan hidup dalam kebenaran. Sebaliknya, jika seseorang yang "dinyatakan atau terlihat" telah bertobat dan lahir baru serta telah menerima segala "berkat rohani", tetapi jatuh dan terhilang (“tidak bertobat”); hal itu menunjukkan bahwa, memang sejak semula ia adalah seorang yang tidak percaya atau tidak termasuk dalam rencana keselamatan. Dengan demikian, Allah tidak berkenan menyelamatkannya..." Lagipula, di Yoh. 10:25-30, Yesus mengatakan, orang yang “bukan domba-Nya".

Pengertian “Tetap Selamat”, tidak berarti kondisi itu “melegalkan” dan “membenarkan” pelanggaran dan dosa serta sikap-sikap yang tidak bertanggungjawab untuk hidup semaunya bagi setiap orang percaya. Sebaliknya, justru semakin bersungguh-sungguh. Orang yang telah diselamatkan wajib melakukan segala sesuatu yang baik dan benar sebagai wujud “ucapan syukur” dan “kesakasian”. Jika tidak, maka, periksa diri masing-masing apakah sudah menjadi milik Allah?

Pendapat Kedua: “Keselamatan Bisa Hilang”

Alasannya: (1). Tuhan itu MAHA ADIL sekalipun Ia adalah Allah yang rahmani. Kekudusan-Nya tidak bisa dipisahkan dengan keadilan-Nya. Kasih Allah berbanding lurus dengan keadilan Allah. Allah tidak senang dengan manusia yang terus hidup dalam ketidakkudusan setelah diselamatkan. (2). Allah menyelidiki hati manusia. Apabila orang percaya “sengaja” hidup berdosa semaunya karena alasan sudah diselamatkan, maka Tuhan Yang Maha Kudus tidak akan tinggal di dalam hati manusia lagi! (3). Keselamatan bukan Jaminan ke Sorga! Sebab setiap manusia suatu hari akan menghadap Tahta Putih, Pengadilan yang jujur dan adil dimana semua orang akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama dalam “waktu anugerah” ini. Penghakiman inilah yang akan memutuskan apakah manusia “selamat” atau “dihukum”. (4). Selain itu, berdasarkan Kitab Suci: (a). Adanya orang yang murtad, yang “meninggalkan kepercayaan”. (b). Kemurahan Tuhan menuntut kekudusan dan kesempurnaan, tidak untuk dipermainkan. (c). Ibr. 10:26, 27, menyatakan, "...jika kita sengaja berbuat dosa, sedudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikankan, penghakiman dan api...” (d). Demikian juga, jika orang percaya melakukan dosa yang mendatangkan maut, ia tidak akan diampuni! (1 Yoh. 5:16-17).

Pendapat Ketiga: “Ragu-Ragu!”

Berikut, presentatif dari pernyataan yang menunjukkan suatu “keraguan” dalam menjawab pertanyaan: “Apakah keselamatan bisa hilang...?”

(1). Konsep keselamatan: “jika seseorang sudah menerima Kristus pasti diselamatkan.” Itu adalah yang keliru. Alasannya, meskipun seseorang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, tetapi hidupnya tidak mencerminkan kehidupan yang berkenan sesuai ajaran-Nya, “sepertinya” tidak akan diselamatkan? (2). Keselamatan itu adalah anugerah dari Tuhan, benar! Tetapi manusia juga harus mengusahakan perbuatan baik dan menaati perintah-Nya. (3). Keselamatan itu bisa hilang dan bisa tidak. Tidak! Jika kita tidak peduli terhadap dorongan Roh Kudus untuk bertobat. Ya! Karena Roh Kudus mempunyai banyak cara untuk membuat kita bertobat.

Akibat Pemahaman Konsep Keselamatan yang Salah

Jika seseorang memiliki konsep, bahwa “ada keselamatan” di luar Yesus, maka konsep itu “SALAH TOTAL” dan berakibat pada kebinasaan kekal. Allah telah menunjukkan cara yang ajaib namun sederhana untuk menyelamatkan orang yg dikasih-Nya melalui Yesus Kristus. Di luar itu, tidak!

Bila orang Kristen memiliki konsep keselamatan dalam pengertian doktrinal, yang salah! Ia tetap diselamatkan? Alasannya: Doktrin tidak menyelamatkan, hanya Yesus saja! Jika pernyataan ini meragukan, maka... “Biar Yesus yang mengadili!” Namun, alasan paling mendasar dalam pernyataan ini adalah, bahwa Allah tidak menghakimi karena “ketidaktahuan” manusia. Tetapi, Allah menghakimi berdasarkan Firman dan segala pernyataan tentang Dia yang telah diwahyukan sejak purba kala -– berdasarkan Kitab Suci.

Dalam hal ini, orang percaya tidak dibenarkan “melegalkan” dan “bertekun” dalam mempertahankan “Konsep yang Salah”, misalnya ajaran doktrin yang bersumber dari: filsafat-filsafat manusia, dongeng nenek-nenek tua, tradisi-tradisi kekafiran dan juga “kebenaran-kebenaran” yang bersumber dari yang tidak kudus (Iblis atau Antikritus). Sebaliknya, seseorang berpegang pada konsep yang benar atas dasar penyelidikan Kitab Suci dan kesaksian iman sepanjang zaman. Namun, hendaknya ia mengujinya dan mendapatkan kebenaran yang sejati berdasarkan bimbingan Firman Tuhan dan Roh Kudus saja. Di luar Kitab Suci, konsep iman adalah RELATIF, sebaliknya konsep iman yang Alkitabiah, secara MUTLAK membimbing pada keselamatan. Alkitab “CUKUP” untuk memberikan informasi untuk keselamatan. Jadi, ujilah konsep iman kita, selebihnya, “...bertekunlah, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan-Nya itu.”

JADI, Keselamatan adalah "pemberian sepihak" dari Allah. Meskipun "Allah tidak wajib atau harus menyelamatkan kita." Ia hanya menyelamatkan sesuai kesenangan-Nya. Keputusan Allah untuk menyelamatkan sebagian orang dan membiarkan sebagian lagi binasa bukan karena Allah tidak adil, tetapi untuk menunjukkan bahwa keputusan-Nya adalah di atas segala-galanya dan mutlak dan berdaulat -- keputusan keadilan tertinggi dan "tak terselami". Bukankah pada Hari Penghakiman, akan ada dua golongan manusia; golongan yang "diselamatkan" dan "yang dihukum"? Apakah kita bisa berdalih? Tidak! Karena kita memang "pantas" dihukum dan karena karena kita hanyalah "tanah liat" di tangan Penjunan, Allah sendiri. Indikator dua kelompok manusia itu adalah: "yang percaya diselamatkan dan yang tidak, akan dihukum." Selebihnya, untuk menilai apakah orang tersebut "sudah" masuk dalam hidup dan rencana keselamatan Allah? Lihatlah dari perbuatannya. Apakah ia berkenan kepada Allah atau tidak. "dari buah-buahnyalah engkau menilai, apakah pohon itu baik atau jelek."

Jika seseorang yang "dinyatakan atau terlihat" telah bertobat dan lahir baru serta telah menerima segala "berkat rohani", tetapi jatuh dan terhilang (bertekun dalam kejatuhannya!); hal itu menunjukkan bahwa, memang sejak semula ia adalah seorang yang tidak percaya atau tidak termasuk dalam rencana keselamatan. Artinya, kelihatannya saja, ia adalah orang percaya, tetapi pada dasarnya hatinya menjauh dari Allah dan hidup dalam dosa. Dengan demikian, Allah tidak berkenan menyelamatkannya. Dengan ini, "Hendaklah masing-masing orang [kita] menguji dirinya sendiri; apakah ia berkenan kepada Allah atau tidak."

Keselamatan yang kita responi berdasarkan dorongan Roh Kudus itu harus dikerjakan dengan benar. Karena sikap dan tindakan benar yang keluar dari hidup orang percaya seringkali menunjukkan bahwa ia “setuju” dengan kehendak Allah.

Kesulitan “orang Kristen” menerima “misteri” pengajaran tentang keselamatan Alkitab ini adalah karena "ia memang merasa tidak pantas untuk diselamatkan". Selain itu, "karena ada juga yang tidak mampu menyelami betapa murah hati-Nya Allah di satu pihak", ketika Ia menyelamatkan seseorang dari kerusakkan totalnya. Pengajaran ini seharusnya memotivasi kita untuk bersungguh-sungguh dengan keyakinan dan tanggungjawab kita di hadapan Allah, Pencipta kita. Apalagi setelah kita mengetahui kebenaran itu!

Demikian.

Kontributor:

Anton Priyadhi - Chatty Mintje - Christian Yanto - David Ho - Dedy Yanuar - Dwi Wong - Ivan Hariman – Iwan – Joshua - Lilik Sulistiawati - Loudy Rauan – Oktavianus - Victor Prahara - Yohanna Prita Amelia – Yuli - Yulien Djong - Yuli Rahayu - Evelyn Natalia - Gerard Binilang

Sola Gratia,
Riwon Alfrey

Kategori: Teologi

Keywords Artikel: Doktrin, Soteriologi

Topic Artikel: Teologi dan Alkitab

Comments

keselamatan bisa hilang dijamin

Pak.. saya langsung ke topik ya.. menurut pendapat saya keselamatan bisa hilang .
Keselamatan tidak bisa hilang adalah dasar dari doktrin calvinisme yang berpendapat sekali selamat sampai selamanya selamat.
John Calvin memiliki ide atau pendapat kemudian ia mencari ayat untuk mendukung pendapatnya.
Penalaran yang benar kita harus baca dulu kitab PB keseluruhan baru kita ambil kesimpulan akan isi hati Tuhan , bukan punya ide baru cari ayat2 untuk mendukung.
Contoh :
Ada ide : Orang Kristen tidak boleh bercerai tapi kalo nambah istri (kawin lagi) boleh asalkan tidak bercerai dgn pasangannya.
Dasar pendukung Karena tidak ada ayat dan larangan dalam kitab suci untuk punya istri lebih dari satu kecuali jika ia mau jadi penilik jemaat. Contoh hamba2 Tuhan yang punya istri lebih dari satu tapi dikenan Tuhan :
Abraham, Yakub, Daud. Jadi punya istri lebih dari satu sah sah saja.
Hal di atas adalah keliru kalau kita mengerti isi hati Tuhan, tapi kalo mau cari ayat ayat pendukung sih sah sah saja. Itu sebabnya Firman Tuhan mengajar untuk learning by heart not mind (belajar dengan hati untuk mengerti hati Allah)
Keselamatan bisa hilang
Dasar2 alkitab pendukungnya:
Ada sekitar 150 ayat berbicara ttg neraka
Mat 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Mat 5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Dari sini kita lihat tidak cukup dengan iman percaya saja kita diselamatkan.. harus ada perbuatan buah buah dari pertobatan
Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
kata pembuat kejahatan diambil dari kata Anomia yang berarti melanggar hukum, kekerasan.
Yang membuat mereka kehilangan keselamatan bukan karena sign and wonders yang mereka lakukan tapi perbuatan mereka.
Sebagian dari denominasi kristen tertentu sering mengecam para penginjil kesembuhan dengan mengutip sebagian ayat2 di atas, mereka sering mencela Benny Hin dan teman2nya termasuk Yesaya Pariadji. Saran saya lebih baik kalau mereka membaca sampai tuntas jangan dicomot separoh2.
Mat 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
kalo cuman cpot ayat separoh begini saja kasihan dong Petrus dan teman2nya seperti Paulus Filipus Stephanus. masa gara2 Markus 16 : 17 - 18 mereka masuk neraka. Jadi rekan2 harus bijak yah kalo baca ayat harus tuntas.
Jelas disini karena kejahatan perbuatan mereka bukan karena sign and wonders yang mereka lakukan.
Para pelaku sign and wonders ini adalah orang orang
percaya.. tidak semua orang bisa memakai nama Yesus.. contohnya 7 orang anak Skewa di Kis 19: 13-16 (orang di luar Tuhan tidak dapat menggunakan namaNya)
Kisah 26 : 21
Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
Yehezkiel 18:24
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
Wahyu 3:5
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya
kata dihapus (to delete, erase, blot out, take out, remove)itu berarti pernah ditulis terdahulu kemudian dikoreksi. satu satunya cara untuk menghapus nama kita dalam kitab kehidupan berarti harus ada dulu dalam nama kita dalam kitab kehidupan
orang orang yang tidak percaya dan orang orang yang tertipu tidak ada namanya dalam kitab kehidupan. ini berbicara tentang mereka yang ada 'dalam keluarga'
Ibrani 6 : 4-6
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
2 Petrus 2 : 20-22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
1 Kor 9:27
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Beberapa saya kutip dari bapa bapa gereja terdahulu.
1. Policarp (A.D. 69-156) uskup dari Smirna, rekan rasul Yohanes dan penulis injil Yohanes mengatakan oleh kasih karunia kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita, tapi ia juga menambahkan " Dia yang membangkitkan Yesus dari kematian juga akan membangkitkan kita - jika kita melakukan kehendaknya dan berjalan dalam perintahNya dan mengasihi apa yang dikasihiNya, menjaga diri kita dari segala kejahatan"
2. Clement dari Roma (A.D. 30-100) Marilah kita melakukan kebenaran sehingga kita bisa diselamatkan pada akhirnya.
3. Clement dari Alexandria (A.D. 150-200)meskipun dalam kasus seseorang telah melakukan perbuatan baik terbesar dlam hidupnya, tetapi pada akhirnya telah berlari kepada kejahatan tanpa berpikir panjang kembali, semua pengorbanannya tidak berguna baginya, karena pada puncak dari ceritanya , dia telah menyerahkan bagianNya.
Sebagian saya sadur dari tulisan John Bevere
(Driven Eternity)
Syalom
Budi

Konsep Keselamatan

"John Calvin memiliki ide atau pendapat kemudian ia mencari ayat untuk mendukung pendapatnya."(?)

Respon:

Di satu pihak, sangat tidak wajar mengagungkan Calvin. Tatapi, sebaliknya, Calvinlah yang berhasil menegakkan Reformasi dalam hal konsep Teologi.

Dalam konsep keselamatan ini, peran Calvin, "tidak kurang atau tidak lebih" hanyalah sebagai 'penemu' saja mengenai Konsep Keselamatan dalam Alkitab, 'kebetulan' berbeda hampir 90 derajat dengan pengajaran Teologi yang diajarkan oleh Gereja Katolik Roma sebelumnya. Konsep 'temuan' Calvin yang paling terkenal adalah "Diselamatkan oleh Anugerah, 'Sola Gratia'". Motto ini milik Paulus, bukan milik Calvin. Calvin hanya merusmuskannya ulang dari "apa kata Alkitab" dan mengajarkannya "secara institusi" kepada jemaatnya. Begitu aja... Penelitian selanjutnya juga tidak bisa menyalahkan konsep temuan Calvin ini secara total. Para ahli selalu menemukan bahwa interpretasi Calvin lebih mutakhir daripada konsep sebelumnya.

Meskipun demikian, konsep ini hanyalah sebuah Teologi yang disusun berdasarkan Alkitab sebagai 'tesis' yang 'disintesa' dan menghasilkan 'anti tesis', yakni sebuah konsep tentang keselamatan yang lebih bisa diterima, karena alasan "Keselamatan adalah anugerah" saja. Selebihnya, kita yang percaya, mewarisinya. Dan Gereja secara umum, tidak juga menampikkan adanya pemahaman "semi Calvin" atau bahkan "yang lain", seperti Armenianisme, dll. Hingga kita mampu memahami bahwa masing-masing pengajaran Doktrin Keselamatan ini memiliki kekuatan dan prinsip yang (hampir) sama-sama Alkitabiah, perlu dipelajari, diuji dan direnungkan dalam lingkup anugerah Tuhan yang tidak terselami.

Dari semua konsep keselamatan dalam Teologia Kristen, jalan tengah di bawah ini adalah sebuah "penyadarannya" kita, yaitu:

(1). Keselamatan adalah "pemberian sepihak" dari Allah. Meskipun "Allah tidak wajib atau harus menyelamatkan kita." Ia hanya menyelamatkan sesuai kesenangan-Nya. Keputusan Allah untuk menyelamatkan sebagian orang dan membiarkan sebagian lagi binasa bukan karena Allah tidak adil, tetapi untuk menunjukkan bahwa keputusan-Nya adalah di atas segala-galanya dan mutlak dan berdaulat -- keputusan keadilan tertinggi dan "tak terselami". Bukankah pada Hari Penghakiman, akan ada dua golongan manusia; golongan yang "diselamatkan" dan "yang dihukum"? Apakah kita bisa berdalih? Tidak! Karena kita memang "pantas" dihukum dan karena karena kita hanyalah "tanah liat" di tangan Penjunan, Allah sendiri. Indikator dua kelompok manusia itu adalah: "yang percaya diselamatkan dan yang tidak, akan dihukum." Selebihnya, untuk menilai apakah orang tersebut "sudah" masuk dalam hidup dan rencana keselamatan Allah? Lihatlah dari perbuatannya. Apakah ia berkenan kepada Allah atau tidak. "dari buah-buahnyalah engkau menilai, apakah pohon itu baik atau jelek."

(2). Jika seseorang yang "dinyatakan atau terlihat" telah bertobat dan lahir baru serta telah menerima segala "berkat rohani", tetapi jatuh dan terhilang (bertekun dalam kejatuhannya!); hal itu menunjukkan bahwa, memang sejak semula ia adalah seorang yang tidak percaya atau tidak termasuk dalam rencana keselamatan. Artinya, kelihatannya saja, ia adalah orang percaya, tetapi pada dasarnya hatinya menjauh dari Allah dan hidup dalam dosa. Dengan demikian, Allah tidak berkenan menyelamatkannya. Dengan ini, "Hendaklah masing-masing orang [kita] menguji dirinya sendiri; apakah ia berkenan kepada Allah atau tidak."

(3). Keselamatan yang kita responi berdasarkan dorongan Roh Kudus itu harus dikerjakan dengan benar. Karena sikap dan tindakan benar yang keluar dari hidup orang percaya seringkali menunjukkan bahwa ia “setuju” dengan kehendak Allah.

(4). Kesulitan “orang Kristen” menerima “misteri” pengajaran tentang keselamatan Alkitab ini adalah karena "ia memang merasa tidak pantas untuk diselamatkan". Selain itu, "karena ada juga yang tidak mampu menyelami betapa murah hati-Nya Allah di satu pihak", ketika Ia menyelamatkan seseorang dari kerusakkan totalnya. Pengajaran ini seharusnya memotivasi kita untuk bersungguh-sungguh dengan keyakinan dan tanggungjawab kita di hadapan Allah, Pencipta kita. Apalagi setelah kita mengetahui kebenaran itu!

Demikian,

Gracias,
Riwon Alfrey

konsep keselamatan

Dear Brother Riwon Alfrey..
Syallom
Saya sama sekali tdk bermaksud berdebat dalam hal ini..
ini yang saya dapatkan di dlm
Yehezkiel 18:24
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.(dalam kondisi ia tdk bertobat sampai akhirnya)
Orang Benar di sini diambil dari kata Ibrani tsad-deek'
yang berarti: - just, lawful, righteous (man).
Kebenaran di sini diambil dari kata Ibrani tsed-aw-kaw'
yang berart rightness (abstractly), subjectively (rectitude), objectively (justice), morally (virtue) or figuratively (prosperity): - justice, moderately, right (-eous) (act, -ly, -ness).
orang benar dan kebenarannya memiliki akar kata yang sama dengan saat Allah memperhitungkan kepercayaan Abram sebagai kebenaran)Kej 15 : 6
Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Tuhan menyebut orang yang dimaksud dalam Yeh 18 : 24 sebagai orang benar, bukan orang itu sendiri yang mengaku atau ngaku2 sebagai orang benar atau juga orang2 lain yang mengatakan bahwa dia orang benar, tapi dari mulut Tuhan sendiri yang mengatakannya langsung bahwa dia adalah orang benar, tapi karena murtad akhirnya binasa.
Salomo adalah orang yang dipilih Allah secara langsung, Tuhan sangat mengasihi anak ini sejak masa kecilnya (2 Sam 12:24).
Dua kali Tuhan menampakkan diri kepadanya. Ia bertumbuh dengan kasih karunia Allah yang luar biasa, tangan Tuhan ada di atasnya, dengan hikmat yang luar biasa ia membangun Bait Allah,
dan dengan karunia (gift) yang sama ia juga membangun kuil2 penyembahan berhala. Salomo tahu dan tahu dan tahu bahwa ia tidak boleh mengambil istri2 dari 7 suku yang dilarang Tuhan, karena pengaruh mereka. Tapi dengan penuh kesadaran ia lakukan hal2 kekejian dihadapan Tuhan. Ketiga kali Tuhan memberi peringatan tapi tidak digubris oleh Salomo, dan alkitab tidak pernah mencatat Salomo bertobat dan berbalik kepada Allah, walau ia menulis di akhir kitab pengkotbah 12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Kalau menurut Calvinisme, Salomo adalah contoh orang yang tidak pernah diselamatkan dari awalnya walau apa pun yang diperbuatnya demi Allah, ia tidak pernah masuk dalam rancangan keselamatan Allah, karena Allah tahu pada endingnya Salomo akan murtad.
ia adalah orang percaya, tetapi pada dasarnya hatinya menjauh dari Allah dan hidup dalam dosa. Dengan demikian, Allah tidak berkenan menyelamatkannya.
Dalam pandangan saya pribadi, saya keberatan dengan pendapat yang mengatakan bahwa orang ini tidak pernah diselamatkan. Kasihan sekali orang-orang yang mengira dirinya selamat tapi kenyataannya ia tdk pernah diselamatkan, tapi itulah yang harus digenapi di dalm
(Mat 7: 21-23) para pelaku kejahatan, dari kata anomia yang kalau diterjemahkan ke bhs Inggrisnya
illegality, that is, violation of law or (generally) wickedness: - iniquity, X transgress (-ion of) the law, unrighteousness.
Manusia mempunyai kemampuan untuk memilih (free will) jelas dalam Ulangan 30 : 19, Yosua 24: 15 dan pilihannya itu yang akan menentukan destinynya. Kalau kita melihat dalam sejarah raja2 Yehuda, jelas free will mereka lah yang menentukan destiny mereka. Tuhan beri mereka kesempatan, petunjuk tapi banyak yang berubah setia. (Apakah ini karena mereka ditetapkan untuk dibinasakan /tidak dapat diselamatkan atau kah karena free will mereka yang membuat mereka binasa?)
Salomo berubah setia di tengah kejayaan oleh karena free willnya sendiri
Yerobeam raja Israel berubah setia padahal Tuhan sudah menjanjikan kepada ia untuk membangunkan suatu keluarga yang teguh sdeperti raja Daud bila ia setia dan mendengarkan segala perintah dan ketetapan Tuhan , tapi pilihan dia yang akhirnya menentukan destiny-nya. (Sipakah yang menyebabkan Yerobeam murtad ? Allah yang sudah memilih ia dan yang memberikan janji untuk memlihara ketetapan dan perintah2Nya atau kah pilihan Yerobeam sendiri???
Rehabeam bin Salomo membiarkan rakyatnya jatuh dalam penyembahan berhala dan terlibat dalam perbuatan keji bangsa2 yang dihalau Tuhan dari orang Israel.
(apakah ia juga ditetapkan untuk dibinasakan atau kah karena pilihannya??
Abiam bin Rehabeam juga melakukan hal yang sama seperti ayahnya.(apakah karena kelakuan itu diturunkan atau kah pilihan manusia itu)
Asa bin Abiam pada akhir hidupnya mengalami kutuk (Yer 17 : 5) ia tdk mengandalkan Tuhan dan mati sia sia.
Yoram bin Yosafat melakukan kekejian di hadapan Tuhan
Ahazia bin Yoram melakukan hal yang sama dengan yang diperbuat ayahnya.
Yoas bin Ahasia berubah setia terhadap Tuhan dengan membunuh Zakharia bin Yoyada.
Amazia bin Yoas berubah setia dengan mendirikan para allah orang Seir
Uzia bin Amazia berubah setia terhadap Tuhan
Ahaz bin Yotam melakukan hal yang jahat di mata Tuhan tidak seperti ayahnya Yotam yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan.
Manasye bin Hizkia jatuh dalam penyembahan berhala dan terlibat dalam perbuatan keji bangsa2 yang dihalau Tuhan dari orang Israel.
Amon bin Manasye melakukan apa yang jahat di mata Tuhan
Yoyakim bin Yoahas bin Yosia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan
Zedekia bin Yoyakhin bin Yoyakim melakukan apa yang jahat di mata Tuhan
Semua raja2 ini memilih jalan hidupnya yang akhirnya menentukan destiny mereka.
Berkali2 nabi Allah memperingatkan mereka untuk berbalik kepada Allah tapi atas kesadaran mereka mereka memilih jalan hidupnya.
keselamatan itu adalah anugrah Allah kepada semua manusia tapi respon manusia yang menentukan keselamatan mereka masing masing.
Penebusan tidak bersifat partial atau sebagian tapi universal. Belum ada di akitab yang bilang pengorbanan Tuhan Yesus untuk orang2 yang telah ditentukan untuk selamat saja. Dia juru selamat dunia bukan juruselamat sebagian dunia. Neraka tidak diciptakan khusus buat manusia (wahyu 20:10)
Ia hanya menyelamatkan sesuai kesenangan-Nya. Keputusan Allah untuk menyelamatkan sebagian orang dan membiarkan sebagian lagi binasa bukan karena Allah tidak adil, tetapi untuk menunjukkan bahwa keputusan-Nya adalah di atas segala-galanya dan mutlak dan berdaulat -- keputusan keadilan tertinggi dan "tak terselami". sorry brother we love you but your statement is unbiblical
Jadi pendapat suka suka Tuhan dong yang menentukan siapa yang ditentukan binasa dan dan siapa yang ditentukan akan selamat itu kejam sekali. ada orang pingin masuk surga tapi tidak bisa karena sudah ditetapkan untuk binasa jadi biar bagaimana pun ia bertobat pasti tidak bisa karena ia sudah di He has predestined for Hell, unable to repent.
di bawah ini ada ayat yang tidak sependapat limited atonement (penebusan bukan untuk semua orang), mohon dibaca dengan hati yang terbuka apakah Allah emang 'kejam' sesuai kesenangan hatiNya menciptakan manusia buat dibuang ke neraka bersama2 dengan Iblis dan nabi2 palsu (Wahyu 20 : 10)
The Bible shows clearly that God wants everyone to be saved, and that He has not predestined anyone for damnation.
1 Timothy 2.3-4: This is good, and it is acceptable in the sight of God our Saviour, who desires ALL men to be saved and to come to the knowledge of the truth.
2 Peter 3; 9 The Lord is not slow in keeping his promise, as some understand slowness. He is patient with you, not wanting anyone to perish, but everyone to come to repentance. (NIV).
1 John 2: 2 He is the atoning sacrifice for our sins, and not only for ours but also for the sins of the whole world. (NIV).
"God... now commandeth all men every where to repent" (Acts 17:30).
The apostle said, after hearing of Cornelius' conversion, "Then hath God also to the Gentiles granted repentance unto life" (Acts 11:18).
In John 1:9 we are told about Jesus, "That was the true Light, which lighteth every man that cometh into the world." So every man in the world has light from God and from Christ, and so could be saved.
In John 12:32,33, Jesus said, "And I, if I be lifted up from the earth, will draw all men unto me. This he said, signifying what death he should die." When Jesus draws "all men" unto Him, then any one of "all men" could be saved.
Romans 2:11-16 says:
"For there is no respect of persons with God. For as many as have sinned without law shall also perish without law: and as many as have sinned in the law shall be judged by the law;
John 3:16 says that "God so loved THE WORLD, that he gave his only begotten Son" -- that it was so that "whosoever" could believe on Him and be saved. No limited love or atonement in John 3:16
In John 1:29 we read the inspired statenent of John the Baptist about Jesus, "Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world," Since Christ atoned for "the sin of the world," not just part of the sin of the world, it could not be a limited atonement.
First John 2:2 plainly says, "And he is the propitiation for our sins: and not for our's only, but also for the sins of the whole world." No limited atonement there!
First Timothy 4:10 tells of "the living God, who is the Saviour of all men, specially of those that believe." To those who believe, Christ is a special, personal, accepted Saviour. But to all who have not believed He is potentially and intentionally a Saviour. When God says in the Bible that He has provided a "Saviour of all men," what an arrogant wresting of Scriptures it is to say He did not provide and offer salvation for all!
Colossians 1:20 tells us that Christ, "having made peace through the blood of his cross, by him to reconcile all things unto himself, by him, I say, whether they be things in earth, or things in heaven."
Kita tidak dapat menentukan berapa lama kita hidup tapi kita dapat menentukan apa yang akan kita isi di dalam kehidupan kita ini, siapa yang menjadi Tuhan kita, siapa yang akan kita layani, itu dalam pilihan kita.
Syallom
Budi

Keselamatan 'Effectively'

“Rahmat Allah Menaungi Anda.”

Terima kasih mau berdiskusi denganku. Saya sangat senang. Aku bukanlah ‘teolog’ atau ‘ahli Kitab Suci’, tetapi aku mau belajar. Selain itu, saya tidak ‘anti’ terhadap pandangan teologi apapun, sebaliknya saya mau mempelajarinya; menguji dan mengujinya secara cerdas dalam lingkup ‘Anugerah Allah’. Asumsiku dalam belajar teologi adalah “Sola Scriptura”, membaca Alkitab dulu sebelum “Interpretasi”. Lagi pula, teologi hanya ‘science’, ya, paling hebat disebut “the prince of sciences”.

Komentar Anda:

“Di bawah ini ada ayat yang tidak sependapat ‘limited atonement’ (penebusan bukan untuk semua orang), mohon dibaca dengan hati yang terbuka, apakah Allah memang 'kejam' sesuai kesenangan hati-Nya menciptakan manusia buat dibuang ke neraka bersama-sama dengan Iblis dan nabi-nabi palsu (Wah. 20:10)?

The Bible shows clearly that “God wants everyone to be saved, and that He has not predestined anyone for damnation.”

(1). 1 Timothy 2.3-4, “God our Saviour, who desire all men to be save…”. (2). 2 Peter 3; 9 The Lord is …wanting anyone to perish.. ”. (3). 1 John 2:2 He is the atoning sacrifice for our sins of the whole world.”. (4). Acts 17:30, "God... now commandeth all men every where to repent.”. (5). Acts 11:18, "Then hath God also to the Gentiles granted repentance unto life.". (6). John 1:9 “…So every man in the world has light from God and from Christ, and so could be saved.”. (7). John 12:32,33, “When Jesus draws "all men" unto Him, then any one of "all men" could be saved.”. (8). John 3:16, "God so loved THE WORLD, … "whosoever" could believe on Him and be saved. (9). John 1:29, "Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world,". (10). 1 John 2:2, "And he is the propitiation for our sins; but also for the sins of the whole world.". (11). 1 Timothy 4:10, "…the living God, who is the Saviour of all men, specially of those that believe.". (12). Colossians 1:20, “Christ to reconcile all things unto himself..”

Anda Juga telah mengatakan, “…apakah Allah memang 'kejam' sesuai kesenangan hati-Nya menciptakan manusia buat dibuang ke neraka bersama-sama dengan Iblis dan nabi-nabi palsu (Wah. 20:10)?

Selanjutnya, “Penebusan tidak bersifat partial atau sebagian tapi universal. Belum ada di Alkitab yang bilang pengorbanan Tuhan Yesus untuk orang-orang yang telah ditentukan untuk selamat saja. Dia juru selamat dunia bukan juruselamat sebagian dunia.”

Respon:

Kutipan Anda ‘berbicara’ tentang, Kehendak Allah agar semua orang selamat, tetapi keputusan di pihak Manusia, apakah mau percaya, bertobat dan hidup sebagai manusia baru?

Teks-teks ini ‘hanya’ membicarakan “Kehendak Allah” yang ingin agar ‘semua orang selamat’, tetapi tidak atau belum memberikan ‘kepastian’ mengenai ‘siapa’ yang akan selamat.

Teks-teks yang Anda kutip, memiliki ‘messages’ utama, sebagai berikut

(1). “KERINDUAN Allah agar SEMUA orang selamat.” (1 Tim. 2:3-4). (2). “Tuhan TIDAK MENGHENDAKI semua orang binasa.” (2 Petr. 3:9). (3). “Tuhan menghapus dosa, tetapi EFEKTIF untuk yang percaya saja.” (1 Yoh. 2:2, Yoh. 1:22, 29). (4). “Allah MENGHENDAKI semua orang bertobat.” (Kis. 17:30 dan 11:18). (5). “Semua orang yang MENERIMA Yesus di selamatkan.” (Yoh. 1:9). (6). “Semua orang YANG DATANG kepada Yesus, di selamatkan.” (Yoh. 12:32, 33). (7). "Semua orang YANG PERCAYA, diselamatkan.” (Yoh. 3:16). (8). “Allah menyalematkan semua orang, secara SPESIFIK, ORANG YANG PERCAYA." (1 Tim. 4:10). (9). “Di pihak Allah ada PERDAMAIAN, tetapi di pihak Manusia, PEMBERONTAKAN.” (Kol. 1:20).

Singkatnya, di Yohanes 1:10-13,

“YESUS telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi DUNIA TIDAK mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu TIDAK MENERIMA-NYA. Tetapi semua orang yang MENERIMA-NYA diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu MEREKA YANG PERCAYA DALAM NAMANYA; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah atau REGENERASI.

Demikian,

Gracias,
Riwon Alfrey

Renungan 'Predestinasi'

Sejumlah orang mengatakan bahwa hidup berarti membuat pilihan-pilihan. Setiap orang senang memilih, dan Alkitab juga mengatakan bahwa Allah juga memilih. Ia menyeleksi atau memilih sesuatu untuk diri-Nya sendiri.

Alkitab tidak mengajarkan bahwa pemilihan sebagai pengikat, tetapi untuk memperkuat atau memperjelas kebesaran Anugerah Allah dan untuk mengaggungkan Dia.

Pengajaran tentang pemilihan seharusnya menjadi penghiburan bagi kita, karena “yakin sepenuhnya…yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya….” (Fil. 1:6). Dalam penghiburan ini, kita tidak pernah dibuat terlena, sebaliknya Allah menghendaki agar “berusaha sungguh-sugguh, supaya panggilan dan pilihanmu menjadi teguh” (2 Petr. 1:10).

Demikian

Gracias,
Riwon Alfrey

Renungan 'Predestinasi'

Syallom brother Riwon,

Good Day

Straight to the point

Sejumlah orang mengatakan bahwa hidup berarti membuat pilihan-pilihan. Setiap orang senang memilih, dan Alkitab juga mengatakan bahwa Allah juga memilih. Ia menyeleksi atau memilih sesuatu untuk diri-Nya sendiri.

Dalam hal tertentu ada benarnya tapi tidak dalam hal keselamatan, respon manusia itu juga penting lho..

Eze 18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live?

kata berkenan diambil dari bahasa Ibrani khaw-fates'

A primitive root; properly to incline to; by implication (literally but rarely) to bend; figuratively to be pleased with, desire: - X any at all, (have, take) delight, desire, favour, like, move, be (well) pleased, have pleasure, will, would.

Eze 18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya. (Apakah ini sudah merupakan kehendak Tuhan untuk mebinasakan orang benar yang murtad ini atau kah pilihan ia sendiri untuk menuju kebinasaan ? )

Eze 18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?

Eze 18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Eze 18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.

Eze 18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Eze 18:29 Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?

Eze 18:30 Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.

Eze 18:31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

Eze 18:32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

Dari sini kita melihat bukan karena pilihan atau kehendak Allah untuk membinasakan orang2 fasik.. tapi pilihan orang itu sendiri karena mereka menolak keselamatan yang ditawarkan Allah.

Dalam PL cuma ada beberapa catatan Tuhan mengeraskan hati manusia.. Firaun dan anak2 imam Eli. Dalam kasus Firaun anak2 Imam Eli, mereka melakukannya berkali2... dan satu hal yang saya pelajari.. hati manusia bisa menjadi keras sama seperti otot bisa menjadi keras.. but how....
dengan cara melatihnya terus menerus.

Orang bodoh memandang remeh dosa sebagai suatu hal yang biasa karena ia begitu terbiasa dengannya. Jika kita mempercayai kebohongan untuk waktu yang cukup lama maka akhirnya kebohongan itu akan tampak sebagai suatu kebenaran bagi kita. Hal yang sama berlaku bagi kebiasaan dan dosa. Jika kita melakukan dosa untuk rentang waktu yang cukup lama, pada akhirnya itu akan menggeser hati nurani kita dan menyesatkan gagasan kita tentang apa yang benar dan apa yang salah.

Hati Tuhan dan Bapa di surga selalu merindukan keselamatan semua umat manusia.. bagaimana mungkin Ia punya niat untuk menetapkan sebagian umat manusia dibinasakan dan sebagian lagi diselamatkan...

Bangsa Niniwe, bukankah Tuhan sudah merancangkan kebinasaan untuk bangsa ini..? Tapi waktu mereka berbalik dan bertobat apa yang Tuhan lakukan

Jon 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

Kata dirancangkan (terjemahan bhs Indonesia) diambil dari bhs Ibrani, akar kata 'daw-bar'

A primitive root; perhaps properly to arrange; but used figuratively (of words) to speak; rarely (in a destructive sense) to subdue: - answer, appoint, bid, command, commune, declare, destroy, give, name, promise, pronounce, rehearse, say, speak, be spokesman, subdue, talk, teach, tell, think, use [entreaties], utter, X well, X work.

Allah yang merancang tapi waktu hati mereka mereka berbalik, di situ kita melihat hati Allah sesungguhnya
Jon 4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

Jon 4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.

Jon 4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Brother.. mari kita lihat disini hati Bapa surgawi... apakah benar Ia Bapa yang kita sembah dalam Kristus Yesus memang seperti yang statement ini

Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign. All Humans were "totally depraved" and unable to do anything to help themselves. God's salvation was a gift of Grace that He bestowed on who He chose. Christ died, not to save everyone, but only to save a chosen, predestined "elect."

Brother Riwon, meskipun kita memiliki perbedaan pandangan dalam hal ini but please don't be offended yahh. Tetap harus satu dalam kasih Kristus. perbedaan pendapatmu tidak pernah membuat kamu berhenti menjadi saudaraku
dlm Kristus Yesus
Smile

Syallom.. Tuhan Yesus memberkati

Budi

Konsistensi Predestinasi

Salam,

"Rahmat Allah Menaungi Kita."

Ya, Anda telah mengutip ringkasan konsep Predestinasi dengan baik,
 
"...Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign. All Humans were "totally depraved" and unable to do anything to help themselves. God's salvation was a gift of Grace that He bestowed on who He chose. Christ died, not to save everyone, but only to save a chosen, predestined "elect."

Pernyataan ini memang terasa tidak adil, dan Anda mungkin telah menolaknya. Namun, Anda juga telah melemahkan penolakan Anda dengan pernyataan, seperti ini:

(1). "...Dalam hal tertentu ada benarnya tapi tidak dalam hal keselamatan, respon manusia itu juga penting lho..."

(2). Hati Tuhan dan Bapa di surga selalu merindukan keselamatan semua umat manusia.. bagaimana mungkin Ia punya niat untuk menetapkan sebagian umat manusia dibinasakan dan sebagian lagi diselamatkan...

Respon:

(1). Allah hanya menawarkan keselamatan, tidak memaksakannya. Bahkankah, kemampuan untuk merespon dari pihak manusia, adalah kekuatan kehendak Allah?

(2). Allah tidak pernah merencanakan kebinasaan semua manusia, baik sekelompok atau tidak. Manusia sendirilah yang memilih untuk berdosa ketika dalam presentatif Adam yang memilih tidak taat dan jatuh. Dosa harus dihukum dan hukumannya adalah kematian kekal. Jika Allah berkenan menyelamatkan siapa pun, itu hanya anugerah saja. Tidak ada usaha apapun dari pihak manusia yang layak diberi imbalan keselamatan kekal.

-----

Pertanyaan saya, (1). Siapa yang memampukan manusia untuk meresponi panggilan keselamatan itu? (2). Apakah manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri? (3). Apakah konsekuensi dosa warisan Adam dan dosa pribadi masing-masing manusia adalah sebuah kepalsuan, sehingga keputusan penghukuman Allah bisa dipermainkan? (4). Apakah manusia pantas menuntut untuk diselamatkan ketika ia sudah berdosa? (4). Menurut Anda, apakah keselamatan itu sebuah tawaran atau sebuah pemaksaan? (5). Bagaimana jika karena 'free will'nya, manusia yang sengaja menolak keselamatan, apakah Allah akan memaksakan keselamatan itu? (6). Lalu, bagaimana dengan problem keselamatan orang-orang di luar Yesus Kristus, yang terang-terangan menolak anugerah itu? (7). Apakah ada keselamatan di Luar Yesus? (8). Siapa yang seharusnya dipersalahakan, jika manusia binasa?

Pertanyaan ini menjadi pengarah diskusi kita. Agar kita memiliki konsep yang jelas, dimana perbedaan dan persamaannya, karena secara "tidak disadari?", Anda malah berada di pihak yang mengakui Predestinasi?

Be... continued...

Gracias,
Riwon Alfrey

Konsistensi Predestinasi

Salam damai sejahtera dalam Kristus Yesus
menanggapi Pertanyaan saudara Riwon
(1). Siapa yang memampukan manusia untuk meresponi panggilan keselamatan itu?
Jawaban saya Kemampuan merespon dalam ‘hal apa’ dulu
Panggilan untuk datang mendekat itu berasal dari Allah.. dasar alkitabnya:
Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Yoh 6: 44,
Juga di dalam Yoh 16:8
Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; inisiatif selalu datang dari Allah, bukan dari manusia, karena semenjak kejatuhannya tidak ada lagi yang benar
tetapi keputusan final yang paling signifikan,yang paling menentukan ada di tangan manusia..bukan di tangan Tuhan mau terima anugrahNya atau tidak… manusia memiliki kemampuan untuk memilih, ia memiliki free will atau kehendak bebas karena manusia diciptakan sesuai gambar dan rupa Allah, dan manusia bukan robot atau pun sejenis cyborg yang segala kehendaknya diatur dan dikontrol oleh sang pembuatnya.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, (Ul 30:19)
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Josua 24:15)
Dan masih banyak lagi bila dikutip seperti Ulangan 8, Ulangan 28,dst tentang pilihan2 dalam kehidupan yang berada di tangan manusia bukan di pihak Allah
Saya akan memulainya dari awal penciptaan manusia
Mari kita mulai dari kisah manusia pertama Adam dan Hawa
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."..(Kej 2:16-17),
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu (Kej 3:17)
Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." (Kej 3:22)
Pilihan di tangan manusia. Waktu Adam jatuh dalam dosa, apakah hal itu sudah ditentukan oleh Allah, dirancangkan oleh Allah, or had him been predestined to fall in sin before? atau kah karena pilihan mereka berdua untuk tidak taat…? Bukan kah Tuhan sudah memperingatkan mereka sebelumnya???
Kisah tentang Kain. Sewaktu persembahannya tidak diterima Tuhan
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kej 4:5-7)
Perhatikan lagi kata tetapi…
Apakah Kain memang ditetapkan untuk untuk binasa mengingat tidak ada pembunuh yang memiliki hidup kekal (1 Yoh 3:15)…? Atau kah karena pilihannya dan kesadarannya sendiri…mengingat Tuhan sendiri berkata kamu harus berkuasa atas iri hati
(Kej 6: 5-6) kejahatan merajalela di bumi sebelum air bah.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Apakah memang manusia ditetapkan sebagian binasa dan yang lain diselamatkan seperti teori predestination???
Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign. All Humans were "totally depraved" and unable to do anything to help themselves. God's salvation was a gift of Grace that He bestowed on who He chose. Christ died, not to save everyone, but only to save a chosen, predestined "elect."
Kalau memang sesuai teori ini , maka demikian seharusnya ayat ini akan berkata demikian
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
maka bersyukurlah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu menyenangkan hati-Nya. Karena rencana Ia pada awalnya menetapkan untuk membinasakan sebagian umat manusia, telah berhasil dengan sempurna
Kalau mereka harus dibinasakan bukan karena Tuhan tidak adil tapi karena keputusan mereka.
Rom 1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Rom 1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Rom 1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Rom 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Daftar terus berlanjut…
Terus kita lihat raja saul.. Apakah raja saul memang di pilih Allah, atau kah manusia yang memilihnya… siapakah yang mengurapinya Allah atau manusia… raja Saul termasuk orang pilihan Allah atau bukan…
1Sa 9:16 "Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku."
1Sa 9:17 Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."
1Sa 10:1 Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:
1Sa 10:24 Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih (diambil dari bhs ibrani baw-khar' A primitive root; properly to try, that is, (by implication) select: - acceptable, appoint, choose (choice), excellent, join, be rather, require. TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup raja!"
Kata dipilih memiliki akar kata yang juga sama digunakan ketika Allah memilih Daud
Lantas apa yang membedakan Saul dan Daud ? bukan kah karena pilihan yang diambil mereka masing masing
Tetapi waktu Saul jatuh dalam ketidaktaatan apakah hal itu pilihan dia atau memang allah telah merancangkan atau menetapkan atau menentukan jalan yang dipilihnya??
1Sa 13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
1Sa 13:14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Kemampuan untuk merespon hal yang baik atau pun yang jahat itu ada di tangan manusia
Manusia punya kemampuan untuk mengeraskan hati dan juga sebaliknya. Tuhan tidak dapat disalahkan dalam hal ini
Heb 3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
Heb 3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
Heb 3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
Kedua manusia juga punya kemampuan membuat kasih karunia menjadi sia sia
2Co 6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
Pertanyaan ke 2. Apakah manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri?
Sudah dijawab dalam Yoh 6: 44, dan
Joh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
(3). Apakah konsekuensi dosa warisan Adam dan dosa pribadi masing-masing manusia adalah sebuah kepalsuan, sehingga keputusan penghukuman Allah bisa dipermainkan?
Jawaban baca kitab Roma
(4). Apakah manusia pantas menuntut untuk diselamatkan ketika ia sudah berdosa? (4). Menurut Anda, apakah keselamatan itu sebuah tawaran atau sebuah pemaksaan? (5). Bagaimana jika karena 'free will'nya, manusia yang sengaja menolak keselamatan, apakah Allah akan memaksakan keselamatan itu?
Jawaban saya baca kitab Roma dan kitab PB yang lain
(6). Lalu, bagaimana dengan problem keselamatan orang-orang di luar Yesus Kristus, yang terang-terangan menolak anugerah itu?
(7). Apakah ada keselamatan di Luar Yesus?
Jawaban saya sederhana..
apa maksud kedatangan Yesus datang ke dunia kalau manusia memang punya jalan keluar ?
Apakah ada juruslamat atau jalan lain yang atasnya kita beroleh selamat?
(8). Siapa yang seharusnya dipersalahakan, jika manusia binasa?
Sudah dijawab melalui sekian banyak kutipan di atas.
Demikian jawaban saya.
Syallom Tuhan Yesus memberkati

Keselamatan: Belaskasihan Allah

Salam Kenal,
Ang Che Chen

Saya pikir, ada dipihakku?
Jadi, nggak ada tanggapan karena saya anggap sudah konsisten!

Adapun pertanyaan yang dilontarkan di atas, ditujukan kepada Bung Budi atau yang menolak Predestinasi.

Bagiku, teori itu relatif; bisa benar tetapi juga beresiko salah. Saya hanya menyadari, bahwa keselamatan adalah sikap belaskasihan Allah saja. Apalagi, aku sendiri tidak pantas menerimanya. Nggak ada yang baik yang keluar dri diriku, jika bukan oleh kebaikan dan belaskasihan Allah. Apakah saya harus menyalahkan Allah? Tidak! Sebab aku hanya ‘bejana tanah liat” saja yang tidak mungkin melawan keinginan di Si Penjunan, Allah saja.

Nah, sebagai awal diskusi kita, saya mereferensikan cerita ini:

“Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.” (Roma 9:11-16).

Demikian.

Gracias,
Riwon Alfrey

Keselamatan: Belaskasihan Allah (tanggapan)

Salam juga Saudara Riwon,
Perkataan perkataan rasul Paulus sering kali menggunakan gaya bahasa retorikal, jadi kita harus bisa mengerti gaya penulisan Paulus, demikian pendapat saya.
Di satu sisi Paulus pernah mengatakan bahwa manusia diselamatkan melalui iman, tapi di dalam 1 Tim 2:15 ia mengatakan Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan. dan tidak ada doktrin yang dibangun atas dasar melahirkan anak ini.
Kalau kita perhatikan kata diselamatkan sozo, sama persis dalam Rom 10:9, tapi seperti saya katakan tidak ada doktrin yang dibuat atas dasar ini.
Dan kalau kita baca kitab Galatia, Paulus bolak balik menyapa orang Yahudi di Galatia dan juga orang Galatia non Yahudi. Orang Yahudi mengerti akan hukum oleh karena itu Paulus menyatakan oleh anugrah mereka diselamatkan bukan berdasarkan hukum, tapi untuk orang2 di luar Yahudi, Paulus banyak sekali menggunakan daftar apa yang harus dan tidak boleh dilakukan orang percaya.
Di Roma 10: 9-10, keselamatan diperoleh melalui faith and confession, tapi di Roma 2: 6-7 PAulus menekankan pentingnya perbuatan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
di satu sisi ia mengatakan tanpa perbuatan tapi di sisi lain ia mengutip harus tekun berbuat baik.
Dasar pengajaran keselamatan menurut Paulus secara umum adalah dengan iman tanpa perbuatan , sedang dalam menurut Yakobus iman saja tidak cukup tapi harus ada perbuatan , itu sebabnya untuk menarik kesimpulan kita harus belajar apa yang dikatakan dalam keempat injil.
Saya mau berbagi sedikit tentang Roma 10:9-10,
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Is it enough to be saved from Hell? only by saying a sinner prayer then we are going to be saved?
kalau menurut Mat 7:21-23, keselamatan tidak cukup hanya dengan profess/pengakuan tapi bagaimana melakukan kehendak Allah (ada unsur deed(perbuatan), pengakuan kita tidak membuat kita dikenal oleh Allah tapi perbuatan kita yang menetukan apakah seseorang dikenal Allah atau tidak.
Peribahasa Inggris : talk is cheap,
dan juga saya menambahkan bahwa perbuatan kita berbicara jauh lebih 'nyaring dan keras' di hadapan Allah dari pada pengakuan atau perkataan kita.
dan juga dalam Luk 6:46 "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
Jadi harus ada deed(perbuatan).
Mat 25:31-46, perumpamaan domba dan kambing.. (apakah keselamatan cukup hanya dengan pengakuan tanpa perbuatan)
Mat 22:1-13, perumpamaan perjamuan kawin raja, di situ ada seseorang mengalami kebinasaan dicampakkan ke neraka hanya karena tidak memakai 'baju pesta'..
Masakan gara gara tidak memakai 'baju pesta' saja dicampakkan ke neraka. Apakah pengertian 'baju pesta'
Saya menyelidiki ternyata 'baju pesta' yang dimaksud benar2 ada. Saya kutipkan yah..
Perjamuan kawin Anak Domba
Wahyu 19 : 6-9
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Nah kalau kita baca semua ini, teori keselamatan Paulus bisa gugur...
Itu sebabnya Saudara Riwon saya mencari dalam bahasa Gerika nya apa arti iman dan pengakuan yang dimaksud dalam
Roma 10: 9-10 untuk beroleh keselamatan,
ternyata arti pengakuan/profess or confess memiliki akar kata sumpah atau perjanjian (covenant) antara Allah dengan manusia dalam bentuk pertukaran kehidupan. Kalau kita belajar tentang covenant dalam perjanjian lama dan tradisi Yahudi itu memiliki arti yang dalam, salah satunya adalah pertukaran kehidupan dan saling menopang satu dengan yang lain.
Allah berkata..Aku beri kehidupan kekal buat kamu dan kamu juga harus memberikan hidupmu bagiku.. ini yang terjadi dalam covenant Allah dan orang percaya dalam Roma 10:9-10.
Pada saat Roma 10:9-10 ditulis, ada suatu kebiasaan di Roma, setiap orang Roma bertemu dengan teman dan kerabatnya mereka mengucapkan salam : Caesar curios..artinya kaisarlah yang menjadi Tuanku, the supreme authority, the highest in rank. Tapi waktu mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dan menjadi orang percaya, setiap kali mereka bertemu dan disapa caesar curios, orang percaya ini menjawab..tidak Yesus lah curios ku. dan untuk itu mereka mempertaruhkan hidup dan nyawa mereka.
Sangat berbeda bukan dibanding dalam penginjilan dewasa ini, para penginjil atau pendeta dengan mudah mengatakan untuk diselamatkan cukup dengan doa / pengakuan orang berdosa, menerima Yesus sebagai juru selamat, terus mungkin ditambah dengan sedikit emosi, orang2 ini dinyatakan selamat...
Agak panjang sedikit.. dalam Yakobus 2:17-20
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Perhatikan kata percaya di sini. Kata percaya/faith di sini diambil dari bahasa gerika Pistis,pistyo, dan kata ini juga yang muncul dalam Roma 10:9-10
kalau kita cuman sekedar percaya tanpa perbuatan kita tidak beda dengan..maaf setan setan..bahkan dikatakan mereka gemetar.
When we receive Jesus for God's forginess and mercy we pay nothing..but when we follow Him we pay all things.
Lukas 9:23
Tadi dikutip ayat Roma 9:11-16, Allah memilih..
tapi pernahkah kita baca dalam
Kisah 15:8-9, Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Kis 10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
God's is no respecter no one.
Demikian kalau menurut saya untuk bisa mengerti akan hati Allah harus baca kitab suci keseluruhan dulu.
Salam Tuhan memberkati
Ang Che Chen

Diselamatkan karena Melahirkan

Salam,

“Rahmat Allah Menaungi kita.”

Topik I. Diselamatkan Karena Melahirkan Anak?

“…Di satu sisi Paulus pernah mengatakan bahwa manusia diselamatkan melalui iman, tapi di dalam 1 Tim 2:15 ia mengatakan Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan. dan tidak ada doktrin yang dibangun atas dasar melahirkan anak ini.”

-----

“…Perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.” (1 Tim. 2:15)

Tidak ada doktrin yang dibangun atas dasar melahirkan anak ini.

Alasannya:

(1). Problem teks muncul di teks ini. Manakah yang menjadi  predikat utama dalam kalimat ini? Apakah ibu "melahirkan" anak atau ibu "bertekun" dalam iman dan kasih dan pengudusan?"


(2). Interpretasi yang meyakinkan bahwa, “ketekunan dalam iman dan kasih dan kekudusan dengan segala kesederhanaan” adalah faktor penting untuk diselamatkan. Adapaun melahirkan anak, adalah kewajiban seorang ibu secara natural yang menunjukkan sikap ketaatan pada kehendak Allah. Tafsiran ini mengingatkan pada konteks, bahwa ada perempuan yang ingin mendominasi, mengambil tugas laki-laki.

(3). Tidak ada teks yang mendukung konsep ini di bagian lain Alkitab.

(4). Muncul masalah moral yang menggangu. Bagaimana dengan perempuan yang tidak dapat melahirkan anak? Atau mandul? Apakah ia diselamatkan juga?

Topik II. Iman atau Perbuatan?

“…Di Roma 10: 9-10, keselamatan diperoleh melalui faith and confession, tapi di Roma 2: 6-7 Paulus menekankan pentingnya perbuatan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, di satu sisi ia mengatakan tanpa perbuatan tapi di sisi lain ia mengutip harus tekun berbuat baik. Dasar pengajaran keselamatan menurut Paulus secara umum adalah dengan iman tanpa perbuatan, sedang dalam menurut Yakobus iman saja tidak cukup tapi harus ada perbuatan, itu sebabnya untuk menarik kesimpulan kita harus belajar apa yang dikatakan dalam keempat injil…”

Respon untuk topik ini, silahkan baca di http://www.in-christ.net/iman_perbuatan_baik_dan_pembenaran

Demikian dulu…,

Gracias,
Riwon Alfrey

Love casts out all fears (predestination in God's love )

From: rud CHRISTson
To: Riwon Alfrey
Subjek: Love casts out all fears ( predestination in God's love )
Tanggal: Kam, 01/05/2008 - 18:58
the point is very simple :
- all human being is sinned since Adam fall in sin, and all of us inherited their natural sin ...the image of GOD has been broken by Human sin.
- nothing can save us, not even our good deeds, because God has the highest standard, nobody can fullfil HIS standard by doing their own good deeds to be accepted by HIM as our Creator. ...nothing and no one
- Predestination in God's love is much more talking about HIS heart to love us and save us before the world through JESUS CHRIST (john 3:16)
- nothing and noone ...except through Jesus Christ as God Himself, all of us can be saved by HIS mercy, love and grace....
Predestination of God’s love for all of us before the world.
so that all of us really deeply understand that all of us, HIS creation, were made to worship HIM….worship can be explained more to having deeply relationship and walk day by day with HIM, so that we will be always in His amazing and great Love, and His strength, and His wisdom…
- if we know Father's heart...no one will be presdestined to be perished .. HE has the holly way that our salvation is through Himself in Jesus Christ...but some people do not believe that salvation is just through JESUS CHRIST...and GOD is GOD, through HIMSELF we can be saved, by HIS grace, mercy and Love.
- I do not like to talk about salvation can be lost or not...but I tell you the truth that if we love God with all our heart, soul and mind...to know HIS heart is much more important for us... then why we are still afraid as if we can lost our salvation .... love cast out our fear...indeed if you really love God, Father in Jesus Christ...you will know the truth.
- please remember as simple as John 3 : 16 that HE loves all of us, all of HIS creation...so that HE decided that the salvation is only through Himself in Jesus Christ.
people born in christian family sometimes admit that they believe in Jesus Christ as God, salvation...only God Himself can judge whether it's true or not from their heart.
and unbeliever has abundant time right now to have a chance to receive the good news of salvation through Jesus Christ
only God can judge our heart whether we believe and trust HIM as the only savior for our eternal life.
when you know the truth and the truth will set you free, we will be free from any fears not to be loved by HIM as our creator....why..because Love casts out all fears
grace, love and peace to you in our Father, Jesus Christ
call me Rud