Feed aggregator

Roadshow AI-4-GOD! di PESAT Salatiga dan STT Simpson Ungaran

Terbaru dari Blog SABDA - Mon, 14/04/2025 - 10:00

Shalom, Sahabat SABDA! Bersyukur saya berkesempatan untuk mengikuti roadshow AI-4-GOD! area Joglosemar pada 7 Maret 2025. Ada dua tempat yang kami layani, yaitu Yayasan PESAT Salatiga dan STT Simpson Ungaran. Karena ada dua tempat, tim yang berangkat dibagi menjadi dua kelompok: Tim 1 terdiri dari Pak Max, Nehemia, dan Rian yang pergi ke STT Simpson, sedangkan Tim 2 ada Ibu Yulia, Elan, dan saya yang melayani di Yayasan PESAT Salatiga. Roadshow ini sangat berkesan bagi saya karena melihat antusias dari para peserta yang berasal dari berbagai generasi, baik yang masih muda maupun yang sudah lanjut usia.

Saat tiba di Yayasan PESAT Salatiga, kami menghadapi tantangan dalam hal teknis. Saat itu, listrik sempat mati tiga kali. Namun, bersyukur ketika sesi presentasi materi berlangsung, listrik sudah menyala kembali sehingga acara tetap berjalan lancar. Dalam roadshow ini, saya berperan sebagai admin, dan sebagai presentator untuk materi F.O.K.U.S. Ketika menyampaikan materi F.O.K.U.S., awalnya saya ingin mempercepat sesi ini karena khawatir waktu tidak mencukupi. Namun, ketika melakukan hands on, ternyata waktunya menjadi lebih lama dari yang diperkirakan. Peserta belajar menggunakan teknologi AI dengan rumus prompt F.O.K.U.S. dan mereka begitu antusias untuk sharing. Saya merasa sesi ini menjadi lebih hidup karena mereka aktif.

Jumlah peserta yang awalnya sekitar 20 orang, lambat laun bertambah dengan kehadiran peserta dari gereja lain sehingga menjadi lebih ramai dan semangat hehe. Ada satu hal menarik dari peserta di Yayasan PESAT Salatiga bahwa mereka sedang dilatih untuk menjangkau orang non-Kristen. Dari data yang ada, hanya 2% lulusan STT yang benar-benar terjun ke pelayanan misi, dan nantinya akan membangun jemaat baru. Karena itu, Yayasan PESAT ingin memperlengkapi mereka dengan lebih baik agar semakin siap dalam melayani. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari proses ini. Bersyukur ada teknologi dan alat yang canggih untuk membantu pelayanan mereka.

Salah satu momen yang paling mengesankan adalah ketika Pak Agus, salah satu peserta, ikut sharing dalam sesi praktik membuat lagu rap dengan Suno. Bahkan, beliau ikut nge-rap saat membaca lirik lagunya. Setelah sesi berakhir, ada 1 bapak yang masih antusias untuk belajar terkait Suno dan Alkitab GPT sehingga saya mendampinginya sampai berhasil. Saya berharap para peserta dapat semakin diperlengkapi untuk melayani dan giat menjangkau jiwa bagi Kristus.

Terima kasih telah membaca tulisan ini. Silakan Sahabat SABDA mengakses arsip roadshow AI-4-GOD! di situs SABDA AI. Tuhan Yesus Memberkati.

Roadshow AI-4-GOD! di GKJ Samironobaru + Perkantas Yogyakarta

Terbaru dari Blog SABDA - Fri, 11/04/2025 - 10:00

Senang rasanya karena SABDA diundang untuk mengisi seminar Pengenalan AI di GKJ Samironobaru, Yogyakarta. Seminar ini merupakan bagian dari roadshow AI-4-GOD! area Joglosemar yang digiatkan oleh SABDA. Meski bertempat di GKJ Samironobaru, sebenarnya seminar ini diadakan oleh dua pihak yang lokasinya berdekatan, yaitu Perkantas Yogyakarta dan GKJ Samironobaru. Saya sangat bersyukur karena setelah beberapa kali berkomunikasi dengan Pak Johan Andreas (ketua Perkantas Yogyakarta) dan Pak Frans (perwakilan dari GKJ Samironobaru), akhirnya tercapai kesepakatan untuk pelaksanaan seminar ini, yaitu pada 22 Maret 2025, pkl. 17.00 - 20.00 WIB. Langsung saja ya, saya ceritakan tentang pelayanan kali ini.

Tim SABDA yang bertugas dalam roadshow kali ini ada Pak Max, Nehemia, Salomo, dan saya sendiri. Materi seminar yang kami sampaikan terdiri dari Apa Itu AI dan ManfaatnyaAI Prompting F.O.K.U.S.Biblical Foundation + Bahaya AIMetode AI Squared, serta AI dan Media (termasuk Alkitab GPT, BaDeNo). Bersyukur, sebanyak 27 peserta mengikuti seminar ini dengan antusias, mulai dari pemaparan materi hingga praktik langsung. Meski pesertanya terdiri dari anak muda hingga orang tua, bahkan lansia, setiap sesi tetap berlangsung dengan baik dan lancar karena peserta fokus menyimak materi dan memperhatikan instruksi dengan baik. Mereka juga aktif dan tidak ragu bertanya jika mengalami kesulitan. Bahkan, pada saat praktik menggunakan AI untuk belajar tentang doa, melakukan studi Alkitab, dan membuat lagu, mereka melakukannya dengan fun. Terlihat sekali ada kesungguhan untuk belajar yang terpancar dari cara mereka merespons dan beberapa peserta bisa dengan cepat mengikuti tahapannya dan hasilnya pun bagus. Puji Tuhan!

Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari roadshow kali ini adalah tentang persiapan, relasi, dan sikap mau berbagi. Persiapan materi presentasi sangat menolong saya untuk melihat lebih mendalam lagi terkait AI, khususnya dilihat dari perspektif Alkitab dan kegunaannya untuk memuliakan Tuhan. Selain itu, relasi baru yang terjalin sebelum dan selama roadshow membuat hidup saya lebih bersemangat. Dan, yang terakhir, saya sangat senang bisa berbagi materi ini kepada semua peserta. Ketika menyampaikan materi Apa Itu AI +Manfaatnya dan Metode AI Squared, saya seperti berbicara kepada diri sendiri juga untuk terus menggunakan teknologi (dan perkembangannya) dengan bijaksana dan untuk memuliakan nama-Nya. Saya berharap semua peserta mendapat banyak pelajaran berharga tentang AI-4-GOD! agar dapat menggunakan AI bagi hormat dan kemuliaan nama-Nya. Amin! Sekian blog dari saya kali ini, jangan lelah bekerja di ladang Tuhan, termasuk di dunia digital -- ladang Tuhan saat ini. Salam AI-4-GOD!

“Lent” pada Era Digital: Menemukan Kedekatan dengan Tuhan di Tengah Teknologi

Terbaru dari Blog SABDA - Tue, 08/04/2025 - 10:00

Lent selalu menjadi waktu yang istimewa bagi saya. Masa 40 hari sebelum Paskah ini bukan hanya tentang berpuasa atau sekadar tradisi, tetapi juga tentang waktu refleksi dan kedekatan dengan Tuhan. Namun, pada era digital/AI ini, tantangannya semakin besar. Notifikasi yang sering bermunculan, kebiasaan scrolling media sosial, dan kesibukan sehari-hari sering membuat momen refleksi spiritual terasa semakin sulit dilakukan.

Ketika mengikuti seminar #AITalksAI dan Lent, saya mendapat banyak wawasan baru. Salah satu poin yang sangat mengena adalah bagaimana teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi, termasuk AI, dapat menjadi alat yang luar biasa untuk mendukung pertumbuhan iman. Namun, di sisi lain, jika kita tidak bijaksana dalam menggunakannya, teknologi bisa menjauhkan kita dari Tuhan; menggantikan waktu-waktu berharga yang seharusnya kita gunakan untuk berdoa; membaca firman; dan bersekutu dengan-Nya.

Salah satu konsep menarik yang dibahas dalam acara ini adalah digital fasting (puasa digital). Sejujurnya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Saya sering merasa sulit untuk benar-benar lepas dari ponsel, terutama karena pekerjaan dan interaksi sosial banyak dilakukan secara digital. Meski begitu, sempat terpikir juga, "Bagaimana mungkin saya bisa mendekat kepada Tuhan jika saya terus-menerus terganggu oleh layar di depan saya?"

Saya pun mencoba mempraktikkan puasa digital dengan cara sederhana: menonaktifkan notifikasi, membatasi penggunaan media sosial, dan menyediakan waktu khusus untuk berdoa tanpa gangguan teknologi. Hasilnya sungguh mengejutkan. Puji Tuhan! Dalam ketenangan itu, saya merasa lebih mampu merenungkan firman Tuhan dengan lebih dalam. Saya sadar kalau selama ini sering membiarkan teknologi mengambil alih waktu-waktu terbaik saya, yang seharusnya bisa dipakai untuk bertumbuh dalam iman.

Oh ya, saya juga belajar bahwa teknologi bisa menjadi alat yang sangat membantu jika digunakan dengan bijak. Salah satu contoh yang menarik adalah penggunaan BaDeNo (Baca, Dengar, Nonton) yang membantu saya dalam membaca Alkitab secara lebih interaktif. Saya juga mencoba menggunakan Alkitab GPT, dan ternyata AI ini dapat membantu saya memahami ayat-ayat Alkitab dengan lebih mendalam serta memberikan refleksi yang menarik. Saya pun menyadari bahwa bukan teknologinya yang salah, tetapi bagaimana saya menggunakannya yang menentukan dampaknya dalam kehidupan rohani saya.

Pelajaran paling mengena yang saya dapat dari seminar ini adalah pentingnya keseimbangan antara disiplin rohani dan penggunaan teknologi. AI dan digital tools bisa sangat membantu, tetapi saya harus bijaksana dalam menggunakannya. Saya juga belajar bahwa relasi dengan Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa digantikan oleh teknologi. Meski AI bisa memberikan tafsiran Alkitab dan menjawab pertanyaan, tetapi pengalaman pribadi berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dan merenungkan firman-Nya secara pribadi tetap tidak bisa tergantikan.

Masa Lent ini memberi saya kesempatan untuk kembali menata ulang prioritas saya. Saya ingin lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi dan memanfaatkannya untuk bertumbuh dalam iman. Saya juga perlu menetapkan batasan agar teknologi tidak menjadi hambatan dalam perjalanan rohani saya. Saya ingin menggunakan waktu ini untuk semakin dekat dengan Tuhan, bukan hanya dengan cara-cara tradisional, tetapi juga dengan memanfaatkan teknologi secara bijaksana.

Bagaimana dengan Sahabat SABDA? Apakah Sahabat SABDA punya pengalaman terkait teknologi yang terkadang mengganggu waktu refleksi rohani Anda? Atau, justru Sahabat SABDA sudah menemukan cara untuk memanfaatkannya demi pertumbuhan iman? Mari jadikan masa Lent ini sebagai waktu untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan, mengurangi distraksi, dan menemukan makna sejati dalam persiapan menuju Paskah. Yuk, jangan lewatkan simak arsip video #AITalksAI dan Lent!

Mendapat Banyak Berkat Melalui Kelas “Identitasku Dalam Kristus”

Terbaru dari Blog SABDA - Thu, 03/04/2025 - 10:00

Shalom, Sahabat SABDA! Saya bersyukur karena kelas Identitasku Dalam Kristus (IDK) yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA berjalan baik pada 13 – 18 Februari 2025. Kelas ini menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk memperoleh pemahaman yang benar tentang identitas diri sesuai dengan kacamata Alkitab. Kelas IDK terdiri dari lima pelajaran utama:
1. Pengertian Identitas
2. Identitas dalam Kristus
3. Yang Lama dan yang Baru
4. Pemulihan dari Kerusakan
5. Kuasa Identitas

Dari total 65 peserta, 55 peserta berhasil menyelesaikan kelas dengan baik. Puji Tuhan! Ada tiga kelas yang berlangsung kali ini (IDK 1, IDK 2, IDK 3) yang dipandu oleh moderator dan admin yang bertugas untuk memastikan diskusi berjalan dengan lancar. Saya bertugas sebagai admin di kelas IDK 3, bersama Sdr. Rei sebagai moderator. Secara keseluruhan, dinamika diskusi berlangsung dengan baik. Banyak peserta aktif dan responsif dalam menjawab serta menanggapi diskusi. Meski demikian, masih ada beberapa peserta yang kurang aktif dan perlu diingatkan secara ekstra. Menariknya, saking serunya berdiskusi, kadang peserta kebablasan membahas materi dari pelajaran berikutnya. Inilah yang menunjukkan bahwa peserta antusias dan ingin belajar lebih dalam. Beberapa peserta juga menyoroti contoh tokoh dalam Alkitab yang mengalami krisis identitas.

Banyak berkat yang saya peroleh melalui kelas ini. Saya belajar bahwa krisis identitas sering terjadi akibat tekanan sosial, trauma, atau perubahan besar dalam hidup. Namun, identitas dalam Kristus memberikan dasar yang kokoh dan tujuan hidup yang sejati. Oleh karena itu, pertumbuhan rohani sangat diperlukan melalui pertobatan, doa, serta pengenalan akan Tuhan melalui firman-Nya. Identitas lama harus mati melalui proses pengudusan sehingga kita dapat hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Pemulihan terjadi ketika pola pikir yang salah digantikan dengan kebenaran Tuhan, dapat menangani emosi negatif, dan memiliki hati yang mau mengampuni. Percaya diri muncul dari identitas kita dalam Kristus, bukan dari kemampuan pribadi, sehingga kita dapat hidup sesuai kehendak-Nya.

Melalui kelas ini, saya berharap setiap peserta semakin memahami dan menghidupi identitas mereka dalam Kristus. Bagi Sahabat SABDA yang belum mengikuti kelas IDK, jangan khawatir .. hehe. Masih ada kesempatan untuk belajar dan menggali lebih dalam firman Tuhan melalui kelas-kelas MLC berikutnya. Kontak kami di 0821-3313-3315 dan follow media sosial sabda_mlc ya, biar nggak ketinggalan informasinya. Tuhan Yesus memberkati.

Pendalaman Alkitab (PA) dengan Buku “Hati Pemuridan”

Terbaru dari Blog SABDA - Thu, 27/03/2025 - 10:00

Oleh: Ryan

Halo Sahabat SABDA! Saya mau cerita nih tentang Pendalaman Alkitab (PA) yang dilakukan di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)! Pada awal Februari 2025, setiap Selasa sampai Jumat, kita menggali firman Tuhan supaya bisa mengerti apa yang Tuhan kehendaki. PA kali ini menggunakan bahan dari buku Hati Pemuridan: Menanggapi Panggilan Kasih karya Thomas T. Mathai. Melalui blog ini, saya akan menceritakan secara singkat pengalaman saya dalam melakukan PA ini. Selamat membaca!

PA kali ini mendiskusikan isi buku yang terdiri dari 7 bab. Setiap bab dibahas selama dua hari. Hari pertama, membagikan berkat dari bab yang dibaca, sedangkan hari kedua memperdalamnya dengan menggunakan pertanyaan observasi, interpretasi, dan aplikasi yang ada di setiap bab. Materi yang dibahas kali ini adalah mengenai KASIH. Dari sini, saya banyak mempelajari dan merenungkan kembali seberapa besar kasih yang sudah Tuhan berikan kepada saya sepanjang hidup. Diskusi berfokus pada Tuhan telah memberikan dan menjadikan kita individu yang baru dengan kasih yang luar biasa dari Dia. Saya dan kelompok PA saya, membahas peran-peran dalam menerapkan kasih kepada diri sendiri, sesama, lingkungan sekitar, bahkan kepada orang di luar sana yang membenci kita. Selain itu, kami juga membahas cara menghadapi tantangan yang terjadi ketika menerima kasih dari Tuhan atau ingin menerapkan kasih kepada sesama. Hal ini menyegarkan dan membuka kembali wawasan atau perspektif mengenai makna kasih dari Tuhan di tengah dunia yang dipenuhi ketidakpastian.

Pada setiap akhir dari diskusi bertanya bagaimana cara penerapan aplikasi kasih dalam kehidupan sehari-hari , hal ini membuat saya untuk berpikir lebih mendalam lagi terkait tindakan yang bisa saya lakukan. Contoh untuk mengasihi diri kita sendiri, kita bisa merawat tubuh fisik kita dengan mengatur pola makanan; kepada sesama, kita dapat terbuka dan menerima orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan. Saya juga belajar untuk tidak mengharapkan adanya timbal balik dari kasih yang telah diberikan kepada sesama, dan masih banyak yang lainnya.

Pada akhir PA, dalam kelompok PA saling membagikan pokok doa, mendoakan pergumulan dari teman-teman dalam kelompok PA agar Tuhan menolong dan membantu dalam setiap kesulitan yang dihadapi, dan juga memohon agar kasih Tuhan terus hidup dalam setiap orang percaya.    

PA kali ini mengajarkan dan menguatkan kembali iman saya terkait kasih. Dalam setiap diskusi yang direnungkan, setiap sharing yang diberikan berdasarkan kejadian yang sudah pernah dialami, dan setiap ayat yang digunakan sebagai bukti atau dorongan terus bertumbuh mengenai KASIH, saya tidak hanya belajar bagaimana menerima kasih dari Tuhan, tetapi juga belajar bagaimana cara menumbuhkan dan memberikan kasih kita kepada setiap orang yang hadir dalam hidup saya.

Sekian sharing pengalaman dari saya. Saya harap ini dapat menjadi inspirasi untuk Sahabat SABDA agar mau hidup dalam kasih Tuhan. Kiranya Tuhan Yesus selalu memberkati kita semua, dan selamat menjalankan hidup baru dalam kasih Tuhan. Oh ya, Sahabat SABDA dapat mengakses buku Hati Pemuridan: Menanggapi Panggilan Kasih di situs Murid 21, Google Play Book, situs e-buku SABDA, dan tersedia juga dalam format PDF. Mari ber-PA menggunakan buku.

Alki-TOP Februari: “Kasih” Mudah Dikatakan, Sulit Dilakukan

Terbaru dari Blog SABDA - Mon, 24/03/2025 - 10:00

"Kasih" menjadi tema yang diangkat dalam Pendalaman Alkitab (PA) Online Bareng Seri Alki-TOP selama Februari 2025. Saya sangat bersyukur karena masih dapat mengambil bagian dalam Alki-TOP ini, khususnya belajar bersama semua guest terkait tema, yang juga menjadi tema Alkitab. Kita tahu bahwa semua bagian Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu berbicara tentang kasih Allah, yang menyatakan sifat dan karakter-Nya.

Banyak yang terlibat dalam Alki-TOP sepanjang Februari ini. Saya dan Kak Yudo masih sebagai host, dan ada 8 guests yang ikut ber-PA bersama, yaitu Berkat, Grace, Alfa, Aurel, Atma, Dessy, Dolfi, dan Jessica. Mereka adalah anak-anak muda dari banyak wilayah di Indonesia yang memberikan pandangan terhadap firman Tuhan. Selain mereka, ayat-ayat yang dibahas dalam tema "Kasih" ini terambil dari Matius 22:34-40; Yohanes 15:9-17; 1 Yohanes 3:14-17; 1 Petrus 4:7-11. Judul-judulnya adalah: Hukum yang Terutama, Perintah supaya Saling Mengasihi, Kasih kepada Saudara sebagai Tanda Hidup Baru, dan Kasih Menutupi Banyak Dosa. Jika kita melihat ayat dan judulnya sekilas mudah untuk dicerna, tetapi sangat sulit jika diaplikasikan. Kata "Kasih" memang hanya 5 huruf, tetapi maknanya sangat dalam. Sebagai orang percaya, kita harus menghidupi kasih itu sebagai tanda kita mengasihi Tuhan.

Bagi saya, Alki-TOP sepanjang Februari ini semua ayatnya berkesan. Namun, jika dikatakan mana yang paling membuat hati saya tertuduh dan merefleksikan bagaimana seharusnya saya hidup, yaitu dari 1 Yohanes 3:14-17 - Kasih kepada Saudara sebagai Tanda Hidup Baru. Ya, saya sendiri belajar bagaimana seharusnya bertindak dalam kasih kepada saudara-saudara kita yang mungkin tidak mengasihi kita. Bahkan ayat firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang tidak mengasihi adalah seorang pembunuh, dan hidupnya ada dalam maut. Jadi, standar dalam hidup diingatkan sekali lagi untuk mengasihi seperti Kristus yang sudah memberikan nyawa-Nya. Itulah kasih Agape, kasih tanpa syarat, kasih yang bertindak, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Kiranya ayat-ayat ini selalu menjadi reminder yang cepat dalam hidup saya.

Sahabat SABDA, itulah sedikit cerita dari saya ketika memandu sebagai host Alki-TOP. Pastinya,  setiap minggu menjadi minggu yang berharga karena saya dapat menggali dan belajar dari ayat-ayat yang di PA-kan, baik oleh Kak Yudo, para guests, maupun komentar-komentar ketika live. Kalau ingin melihat arsipnya, silakan berkunjung ke Instagram @ayo.pa.

Ketika AI Membantu Penerjemahan Alkitab: Insight dari AI Talks

Terbaru dari Blog SABDA - Fri, 21/03/2025 - 10:00

Shalom Sahabat SABDA! Senang sekali bisa berjumpa kembali dengan Sahabat SABDA semua. Beberapa Waktu lalu, saya berkesempatan untuk ikut berkontribusi dalam jalannya event #AITalks: AI dan Bible Translation sebagai tim teknis. Jadi, saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya sebagai tim teknis, dan hal-hal yang saya dapatkan dari materi seminar ini.

Alkitab pertama kali menggunakan bahasa Ibrani, Aramaik, dan Yunani. Tentu saja tidak semua orang bisa membaca bahasa-bahasa ini. Karena itu, Bible Translation atau Penerjemahan Alkitab ini dilakukan untuk menolong setiap orang di dunia bisa memahami firman Tuhan dalam bahasa mereka sendiri. Tentunya, ini menjadi hal yang luar biasa sulit dilakukan karena perlunya keakuratan makna dari bahasa aslinya dan membutuhkan Waktu yang cukup lama untuk menerjemahkan dari bahasa sumber/asli ke bahasa target, ditambah adanya banyak bahasa suku.

Adanya perkembangan teknologi, khususnya AI, tidak hanya mempermudah kegiatan sehari-hari saja, tetapi juga mempermudah dan mempercepat proses penerjemahan Alkitab yang sudah dilakukan oleh lembaga-lembaga penerjemah Alkitab, misalnya WyCliffe dan Yayasan Suluh Insan Lestari (SIL). Tidak hanya menerjemahkan, tetapi AI juga sangat membantu dalam proses pengecekan keakuratan makna bahasa dari bahasa sumber/asal ke bahasa target.

Sebagai tim teknis, saya bersyukur mendapatkan pengalaman dalam mengontrol sebagian besar jalannya acara, terutama di bagian device dan jaringan. Meski sempat terjadi beberapa kesalahan teknis dan human error, tetapi hal tersebut tidak membuat saya berkecil hati. Saya harus terus memperlengkapi diri agar dalam event berikutnya, saya lebih siap ketika diberi kepercayaan lagi untuk menjadi tim teknis agar jalannya acara dan penyampaian materi bisa disampaikan dengan baik ke seluruh audience.

Sekian sharing yang bisa saya bagikan melalui blog kali ini. Kiranya tulisan ini bisa menjadi berkat juga bagi para pembaca. Terima kasih. Salam AI-4-GOD!

Pengalaman Pertama Mengikuti Seminar Sehari “Penginjilan kepada Suku Digital/AI” di STT Intheos

Terbaru dari Blog SABDA - Tue, 18/03/2025 - 10:00

Oleh: Salomo

Halo Sahabat SABDA! Bertemu lagi dengan saya, Salomo, melalui tulisan ini. Saya ingin menceritakan pengalaman pertama saya mengikuti pelayanan SABDA di STT Intheos Surakarta berupa seminar sehari tentang Penginjilan kepada Suku Digital/AI. Pelayanan ini dilakukan pada 20 Februari 2025. Selain saya, ada Pak Max, Bu Yulia, Bu Evie, Pak Yudo, Kak Christian, Kak Nehemia, Kak Aurel, dan Kak Ryan yang ikut terlibat dalam pelayanan ini.

Seminar sehari di STT Intheos ini merupakan pengalaman pertama bagi saya mengikuti acara eksternal SABDA dan pertama kalinya juga saya mengunjungi STT. Awalnya, saya tidak memiliki ekspektasi terhadap bagaimana acara ini akan berlangsung dan seberapa banyak peserta yang akan ikut. Namun, ketika saya melihat banyaknya peserta dalam seminar ini, saya merasa senang dan kagum dengan keinginan mereka untuk belajar materi ini. Bahkan, sejak awal acara dimulai, ruangan sudah dipenuhi oleh peserta yang duduk dengan penuh semangat dan siap menyimak setiap materi yang disampaikan.

Dalam acara ini, saya membantu hal teknis dan perlengkapan. Jadi, bersama Kak Christian dan Kak Nehemia, saya menyiapkan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk merekam acara. Saya terpukau dengan lengkapnya alat-alat multimedia di gedung STT Intheos. Gedung tempat kami melaksanakan acara terbilang cukup luas dan menampung banyak peserta. Selain itu, pencahayaan dalam gedung juga sangat bagus sehingga menunjang acara berjalan dengan baik dan nyaman.

Saat sesi materi dimulai, saya melihat peserta bersemangat dan memperhatikan materi yang disampaikan. Ketika melakukan praktik menggunakan AI dengan prompt F.O.K.U.S. dan praktik melakukan Pemahaman Alkitab (PA) dengan metode AI Squared, peserta dengan aktif mengetikkan prompt sesuai contoh yang diberikan dan membagikan hasil/jawaban yang mereka. Setelah semua sesi selesai, peserta memberi testimoni bahwa mereka berkomitmen menggunakan AI sebagai asisten untuk membantu pendalaman Alkitab dan pelayanan.

Saya sangat bersyukur karena bisa menjadi bagian dalam pelayanan ini. Saya berharap, ke depannya juga bisa selalu membantu kegiatan SABDA lainnya. Apabila Sahabat SABDA ingin mengakses arsip-arsip roadshow SABDA, silakan kunjungi situs SABDA AI. Apabila gereja atau komunitas Anda rindu untuk mendapatkan seminar AI-4-GOD!, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp di 0821-3313-3315. Sekian pengalaman yang dapat saya ceritakan hari ini. Sampai jumpa pada waktu lainnya. Tuhan Yesus Memberkati kita semua!

AI dan SeBangsa

Terbaru dari Blog SABDA - Mon, 17/03/2025 - 10:00

Pada 23 Januari 2025, saya berkesempatan untuk mengikuti acara #AITalksAI dan SeBangsa, sebuah seminar yang membahas tentang peran kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan seBangsa. Acara yang dilakukan melalui Zoom ini sangat menarik karena membahas bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk mendukung berbagai aspek kehidupan, terutama dalam konteks kekristenan dan masyarakat luas. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang membuka wawasan baru mengenai perkembangan AI dan dampaknya bagi masa depan.

Dalam seminar #AITalks kali ini, panelis membahas bagaimana AI bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga alat yang dapat dimanfaatkan untuk melayani Tuhan dan sesama. Beberapa poin yang dibahas mencakup penggunaan AI dalam penyebaran firman Tuhan, pendidikan Kristen, serta pengelolaan data dan informasi untuk kepentingan pelayanan. Saya pribadi cukup terkejut melihat AI telah banyak berkembang dan bagaimana teknologi ini dapat menjadi alat yang berdampak positif jika digunakan dengan bijak.

Selain dalam pelayanan, AI juga memiliki dampak besar dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan perkembangan AI, berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan komunikasi, juga mengalami transformasi yang signifikan. Saya menyadari bahwa AI bukan lagi sekadar konsep futuristik, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat menggunakannya dengan bertanggung jawab dan tetap berpegang pada nilai-nilai kekristenan.

Menyimak #AITalks ini membuat saya semakin sadar bahwa AI adalah teknologi yang berpotensi besar, tetapi juga menuntut kebijaksanaan dalam penggunaannya. AI dapat membantu dalam banyak hal, tetapi tetap harus ada pengawasan dan kebijaksanaan dalam pemanfaatannya agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip iman Kristen. Salah satu hal yang menarik bagi saya adalah bagaimana AI bisa digunakan untuk mendukung pelayanan, misalnya dalam pembuatan konten Alkitab digital atau membantu menerjemahkan firman Tuhan ke berbagai bahasa dengan lebih cepat dan akurat.

Jika sahabat SABDA ingin menyimak arsipnya, silakan kunjungi situs SABDA AI. Apabila ingin mendapat informasi seputar kegiatan YLSA, silakan mengontak kami di: 0821-3313-3315 atau 0881-2979-100. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.

Roadshow AI-4-GOD! di Bandung: Pengalaman Memperkenalkan AI untuk Pelayanan

Terbaru dari Blog SABDA - Wed, 12/03/2025 - 10:00

Shalom Sahabat SABDA! Jumpa lagi dengan tulisan saya. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman terkait roadshow SABDA di Bandung yang dilaksanakan pada 7-9 Februari 2025.

Tim SABDA yang terlibat dalam roadshow ini terdiri dari 4 orang, yaitu Bu Yulia, Bu Evie, Nehemia, dan saya. Kami dibagi menjadi 2 tim untuk meningkatkan efektivitas pelayanan di 3 STT, yaitu STT Baptis Bandung, STT INTI, dan STT Tiranus; dan 6 gereja, yaitu GUP Bandung, Immanuel Baptist Church (IBC), GPIB Sejahtera Bandung, GSPDI Bandung, GKKK Bandung, dan GKKI Pengharapan Bandung. Topik-topik yang kami sampaikan meliputi AI BasicMetode Prompting F.O.K.U.S.Bahaya AI dan Fondasi AlkitabMetode PA dengan AI SquaredAlkitab GPTBaDeNo AIAI Media, dan Panduan Memakai AI dengan Benar.

Saya berkesempatan untuk menyampaikan beberapa topik, antara lain metode prompting F.O.K.U.S., Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI Media. Selain itu, dalam roadshow kali ini, saya juga bertanggung jawab untuk urusan teknis, seperti menyiapkan rekaman video dan audio, presentasi PPT, serta dokumentasi foto jalannya seminar.

Pada awalnya, saya memang perlu penyesuaian untuk mengerjakan beberapa tugas sekaligus, seperti mengurus hal teknis ketika roadshow, mempersiapkan materi presentasi, dan mendokumentasikan setiap sesi dalam roadshow. Namun, setelah melewati hari pertama dan mengikuti sesi debriefing/evaluasi, saya menerima masukan yang membuat saya dapat mengatur tugas-tugas dengan lebih baik selama roadshow berlangsung.

Tentu banyak hal yang saya pelajari, mulai dari bagaimana menyampaikan presentasi dengan baik dan menyesuaikannya dengan peserta, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat saat menghadapi kendala, sampai membangun komunikasi dan relasi dengan orang lain. Setiap tempat memiliki kesan tersendiri. Bagi saya, yang paling berkesan adalah di GSPDI Bandung, soalnya setelah acara, saya sempat berbincang cukup banyak dengan beberapa peserta seminar.

Saya sangat bersyukur karena Tuhan Yesus selalu menolong ketika roadshow AI-4-GOD! di Bandung. Jika Sahabat SABDA ingin melihat semua materi roadshow, silakan mengunjungi situs SABDA AI. Untuk testimoni para peserta, Sahabat SABDA bisa menemukannya di IG @sabda_ylsa. Terima kasih. Salam AI-4-GOD!

Yuk, Kenali SABDA Youth Learning Center!

Terbaru dari Blog SABDA - Tue, 11/02/2025 - 10:00

Hai Sahabat SABDA! Kali ini, saya akan menceritakan tentang seminar New Strategy for Youth pada 13 Januari 2025. Melalui seminar ini, banyak hal yang bisa kita pelajari untuk menjangkau generasi muda saat ini. Bersyukur melalui seminar ini, saya dipercaya untuk menjadi salah satu pembicara bersama Ibu Evie, Roma, Aldo, Elan, Aurel, Reza, Nehe, Melisa, Tian, dan Yoes. Yuk, baca blog ini sampai selesai ya untuk tahu keseruannya.

Ada pelajaran penting yang saya dapatkan dari seminar ini, yaitu bagaimana orang tua dan gereja harus melayani anak muda dengan serius. Perkembangan teknologi bisa menjadi peluang besar bagi gereja untuk menarik anak muda. Dengan begitu, anak muda tidak lagi merasa bahwa gereja sudah tidak relevan lagi atau "kuno".

Dalam seminar ini, saya sangat setuju bahwa pelayanan untuk anak muda sangat urgen untuk dikerjakan. Mengapa? Karena saat ini gereja mulai kehilangan generasi muda. Melayani anak muda bukan sekadar rutinitas, tetapi harus memiliki hati dan motivasi yang selaras dengan kebenaran firman Tuhan. Alkitab memberi fondasi untuk melayani anak muda karena ini merupakan perintah/amanat dari Tuhan. Dalam Alkitab, banyak cerita tentang tokoh-tokoh muda yang masih dipakai Tuhan untuk pekerjaan-Nya.

Seminar ini juga memberi kesempatan bagi kaum muda untuk menyampaikan harapan dan point of view anak muda tentang pelayanan di gereja. Salah satunya adalah ketika melayani anak muda tidak bisa menggunakan cara yang jadul, harus ada “new strategy”. Karena itu, SABDA sangat concern untuk mengajak semua peserta memiliki strategi baru dalam melayani anak muda.

Strategi baru SABDA untuk menjangkau anak muda bisa dilakukan dengan empat hal ini, yaitu audio visual, multimedia dan media sosial, AI, dan Sharing/Conversational. Empat strategi ini diterapkan dalam program baru yang akan SABDA lakukan untuk anak muda, yaitu SABDA Youth Learning Center. Singkatnya, SABDA Youth Learning Center merupakan pengembangan dari kelas MLC yang sudah ada. Program ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak muda dengan pengajaran Kristen, pendalaman Alkitab, dan topik-topik teologi yang relevan.

Untuk menjangkau anak muda, SABDA tidak bisa bergerak sendiri. Kami perlu dukungan dari Sahabat SABDA. Mari kita bergerak bersama untuk menjangkau anak muda dan membimbing mereka untuk cinta Alkitab dan mengenal Kristus lebih dalam. Sekian cerita dari saya, kiranya Sahabat SABDA mendapat berkat melalui blog ini. God Bless!

GSJA Wilayah 1 Bogor Belajar Mengenal AI untuk Tuhan

Terbaru dari Blog SABDA - Tue, 04/02/2025 - 10:00

Halo Sahabat SABDA. Senang sekali dapat berbagi cerita tentang pelayanan SABDA lagi. Saya bersyukur karena awal tahun ini, SABDA kembali berkesempatan untuk memberi pelatihan AI di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Wilayah I Bogor. Pelatihan ini berlangsung pada Selasa, 14 Januari 2025, pkl. 09.00 - 12.00 WIB, melalui Zoom. Sebelumnya, SABDA sudah pernah memberi pelatihan di GSJA tentang Penginjilan kepada Suku Digital (PkSD).

Acara dimulai tepat pkl. 09.00 WIB. Setelah doa pembukaan, tim SABDA langsung menyampaikan pelatihan. Beberapa staf SABDA menjadi narasumber untuk menyampaikan materi terkait AI untuk pelayanan. Diawali oleh Bu Evie yang menyampaikan Biblical Foundation untuk AI. Disusul saya menyampaikan materi F.O.K.U.S. (cara berbicara dengan AI), Bapak Yudo menyampaikan materi AI Squared (Metode AI untuk ber-PA), dan Sdr. Nehemia beserta Sdr. Aldo menyampaikan materi tentang Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI Media.

Ada beberapa hal yang SABDA tekankan dalam pelatihan ini. Salah satunya dan yang paling penting adalah bagaimana hamba Tuhan (yang mendapatkan pelatihan) harus memakai teknologi AI untuk Tuhan dan pelayanan. Sebab, Tuhan yang berhak memakai setiap teknologi yang tercanggih untuk kemuliaan-Nya. Saya bersyukur karena melalui pelatihan ini, peserta belajar sekaligus berlatih melakukan conversational dengan AI dengan prompt yang memakai formula F.O.K.U.S.. Meskipun nuansanya berbeda dengan pelatihan on site, tetapi antusiasme peserta tetap terasa ketika praktik bersama dan membagikan hasilnya di live chat.

Pelajaran yang saya dapat dari pelatihan ini pastinya berkaitan dengan AI. Saat ini, AI memang sangat canggih. Beberapa alat yang populer sudah menambah dan meng-upgrade beberapa fiturnya. Jadi, saya dan Sahabat SABDA perlu nih untuk terus belajar agar dapat mengikuti perkembangan teknologi AI dan memanfaatkannya dengan bijaksana untuk memajukan pelayanan. Kiranya apa yang sudah SABDA berikan kepada GSJA Bogor dapat diterapkan dalam pelayanan mereka.

Oh ya, jika Sahabat SABDA rindu mendapatkan pelatihan dari SABDA, silakan menghubungi kami di 0881-2979-100. Atau, jika Anda ingin belajar secara mandiri, silakan berkunjung ke situs SABDA AI. Salam AI-4-GOD!

Pendalaman Alkitab (PA) YLSA Awal Tahun: Kitab Kejadian

Terbaru dari Blog SABDA - Thu, 23/01/2025 - 10:00

Halo Sahabat SABDA! Saya akan bercerita tentang Pendalaman Alkitab (PA) yang dilakukan di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) lagi nih! Awal tahun 2025 ini, kami dengan penuh semangat baru, terus menggali firman Tuhan secara lebih mendalam. Kami memulai pelayanan kami dengan PA dari kitab Kejadian pasal 1 hingga 12a. Dengan menggunakan Metode S.A.B.D.A., kami diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenungkan, menggali, dan membagikan pelajaran yang Tuhan taruh dalam hati kami. Melalui blog ini, saya akan menceritakan secara singkat pengalaman saya dalam melakukan PA ini ya. Baca sampai akhir ya!

PA kitab Kejadian ini kami lakukan selama 12 hari, dengan membahas satu pasal setiap hari. Salah satu alat yang sangat membantu adalah penggunaan teknologi, seperti aplikasi Alkitab digital dan AI. Kombinasi alat ini memperkaya pemahaman kami tentang konteks sejarah, makna kata, dan pesan yang relevan bagi kehidupan modern. Ketika mempelajari Kejadian 1, kami melihat keindahan Allah sebagai Pencipta. Diskusi kami berpusat pada bagaimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya melalui penciptaan dunia yang teratur dan baik. Kami juga membahas peran manusia sebagai gambar Allah yang diberi tanggung jawab untuk memelihara dunia. Hal ini memberi kami perspektif baru tentang pentingnya menjaga ciptaan di tengah tantangan dunia saat ini.

Setiap pasal membawa pelajaran yang mendalam tentang Tuhan, manusia, dan dunia:

- Tentang Tuhan: Kami belajar tentang karakter Allah yang kreatif, penuh kasih, dan berdaulat. Contohnya, dalam Kejadian 6, kami melihat kesedihan Allah terhadap dosa manusia, tetapi juga anugerah-Nya yang besar melalui Nuh.
- Tentang Manusia: Kami diingatkan akan kelemahan manusia yang cenderung memberontak, seperti yang terlihat dalam kisah Menara Babel (Kejadian 11), tetapi juga potensi besar manusia untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
- Tentang Dunia: Dunia yang Tuhan ciptakan dengan baik telah dirusak oleh dosa, tetapi ada harapan pemulihan yang dijanjikan Tuhan melalui keturunan Abraham (Kejadian 12).

Pada setiap diskusi, kami mengakhirinya dengan pertanyaan, “Bagaimana firman Tuhan tersebut berbicara untuk hidup kami pada 2025?” Dari Kejadian 1, kami diingatkan untuk menjalani hidup dengan rasa syukur sebagai penjaga ciptaan Tuhan. Dari Kejadian 12, kami terinspirasi untuk melangkah dalam iman seperti Abraham, yang meninggalkan zona nyamannya demi panggilan Tuhan. Dari pelajaran yang kami dapatkan, kami juga membagikan aplikasi pribadi yang akan kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

- “Saya akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di sekitar saya.”
- “Saya akan melatih iman saya untuk taat seperti Abraham, khususnya dalam mengambil keputusan besar tahun ini.”
- “Saya akan lebih menghargai karya Tuhan dalam hidup saya, termasuk hal-hal kecil yang sering saya abaikan.”
- Dll..

Kami juga mengakhiri setiap sesi dengan doa, menyerahkan hidup kami kepada Tuhan, dan memohon agar firman Tuhan terus hidup dalam hati kami. Salah satu pokok doa utama kami adalah agar Tuhan memberikan hikmat dan keberanian untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya pada 2025 ini.

PA dengan kitab Kejadian ini memberikan kami fondasi yang kuat untuk memulai tahun 2025. Melalui setiap pasal, kami tidak hanya belajar tentang Tuhan, manusia, dan dunia, tetapi juga diajak untuk merespons firman-Nya secara nyata. Dengan bantuan teknologi dan semangat kebersamaan, kami merasakan betapa hidup dan relevannya firman Tuhan bagi setiap aspek kehidupan kami. Kami berharap pengalaman ini tidak hanya menjadi berkat bagi kami, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk menggali firman Tuhan lebih dalam. Sebab, seperti yang kami pelajari, firman Tuhan itu hidup, berkuasa, dan mampu mengubah hidup kita setiap hari.

Kiranya melalui sedikit cerita saya ini, Sahabat SABDA juga rindu menggali kitab Kejadian lebih dalam. PA ini bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Selamat mencoba dan selamat menjalani kehidupan pada 2025 ini bersama dengan Tuhan.

#AITalks “AI dan 2025”: Masa Depan Pelayanan

Terbaru dari Blog SABDA - Tue, 14/01/2025 - 10:00

Halo, Sahabat SABDA! Pada Senin, 6 Januari 2025, saya mengikuti acara#AITalksberjudul AI dan 2025 yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari acara ini. Baca blognya sampai akhir ya karena saya juga rindu Anda mendapatkan pelajaran yang dapat diadaptasi untuk pelayanan yang sedang dikerjakan. Selamat membaca!

Pernahkah Anda membayangkan teknologi membantu kita menyebarkan Injil dengan lebih efektif? Atau, Alkitab dapat diakses secara lebih personal? Inilah yang menjadi visi dari seminar #AITalks kali ini. Acara ini membawa kita dalam perjalanan memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi pelayanan gereja, lembaga, dan yayasan Kristen lainnya jika dimanfaatkan secara bijaksana.

Seminar #AITalks -- AI dan 2025 ini dimulai dengan pemaparan mengenai perkembangan pesat AI dan bagaimana YLSA telah memanfaatkan teknologi ini untuk pelayanan. Berbagai inovasi, seperti Alkitab GPT, AI Academy, dan aplikasi berbasis AI lainnya, menjadi bukti nyata bagaimana teknologi ini telah menjadi bagian integral dari pelayanan YLSA, yang tentunya akan semakin berkembang. AI telah mengubah dunia dengan sangat cepat. Sebagai orang percaya, kita tidak boleh tertinggal. Acara ini menginspirasi kita untuk berpikir lebih kreatif tentang pemanfaatan AI dalam pelayanan. Apakah Anda siap menjadi bagian dari generasi yang memanfaatkan teknologi demi memajukan Kerajaan Allah? Bergabunglah bersama kami dan jadilah pelopor dalam penggunaan AI untuk pelayanan.

Materi dalam seminar ini membuka mata saya akan potensi besar AI dalam pelayanan. Acara ini juga mengingatkan saya tentang pentingnya kolaborasi untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Meskipun perjalanan belajar AI masih panjang, saya yakin bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa. Mari kita bersama-sama menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan Kerajaan Allah. Oh ya, jika Sahabat SABDA belum sempat mengikuti acara ini, silakan simak siaran tundanya di situs AI. Mari kita gunakan teknologi AI untuk memuliakan nama Tuhan!

Mengenal Yesus Kristus Melalui Kelas SYK

Terbaru dari Blog SABDA - Mon, 13/01/2025 - 10:00

Tim MLC, yang mengatur setiap kelas di SABDA, sudah menjadwalkan akan ada kelas Yesus Anak Allah (YAA) untuk memperlengkapi Sahabat SABDA pada masa Natal. Namun, setelah dicek, modul YAA tidak hanya berisi tentang pribadi Yesus yang adalah Anak Allah, sehingga diputuskan diubah menjadi modul Siapakah YesusKristus (SYK). Modul SYK terdiri dari 5 pelajaran, yaitu "Yesus Adalah Anak Allah", "Yesus Adalah Penggenapan Nubuat Perjanjian Lama", "Yesus Adalah Manusia Sejati", "Yesus Adalah Allah dan Tuhan", dan "Yesus Adalah Firman Allah". Sahabat SABDA bisa ikut mempelajari modulnya secara mandiri melalui situs PESTA.

Kelas SYK disambut antusias oleh Sahabat SABDA. Namun sayangnya, ada beberapa peserta yang izin tidak bisa bergabung karena kesibukan persiapan pelayanan Natal. Sebanyak 68 peserta mengikuti salah satu kelas doktrin Kristologi dari SABDA ini, dan dibagi menjadi 3 kelas. Saya terlibat sebagai admin untuk satu-satunya kelas malam di kelas SYK ini. Kelas ini diawali dengan pemaparan materi SYK yang disampaikan oleh Ibu Yulia melalui Zoom pada Rabu, 4 Desember 2024, dalam 2 kali sesi, yaitu pagi dan malam, dan tidak hanya diikuti oleh peserta SYK, tetapi Sahabat SABDA yang tidak mendaftar kelas. Di akhir acara, juga ada breakout rooms kelas masing-masing. Dalam breakout rooms, selain berkenalan, peserta juga menyampaikan pertanyaan terkait Yesus Kristus, dan pertanyaannya lainnya yang cukup beragam, di antaranya terkait masa kanak-kanak Yesus, cara menjelaskan tentang Yesus kepada orang yang berbeda iman dan anak-anak, dst..

Salah satu momen yang ditunggu peserta dalam kelas diskusi modul adalah adanya Office Hour via Zoom atau diskusi langsung. Biasanya Office Hour dilaksanakan pada Jumat, tetapi karena bertepatan dengan Rapat Kerja/RaKer YLSA, maka diadakan pada Senin, 9 Desember 2024. Dalam acara ini, peserta saling memberikan pertanyaan dan menanggapi seputar materi dalam modul SYK maupun melanjutkan diskusi yang sudah dilakukan dalam WAG kelas masing-masing. Selain itu, beberapa pertanyaan yang diajukan peserta dalam breakoutrooms saat Pembukaan Kelas/pemaparan materi SYK juga dibahas sehingga peserta semakin memahami topik ini. Simak rekamannya melalui YouTube SABDA Alkitab.

Sebagai admin kelas malam, saya tidak mengalami kendala karena sebagian besar peserta yang ikut adalah peserta lama yang sudah memahami aturan kelas. Namun, yang menjadi PR admin dan moderator adalah meluruskan peserta yang masih menjawab dengan copy paste dari artikel atau AI. Namun, setelah diingatkan beberapa kali, peserta semakin bisa mengolah jawaban AI dengan bahasa sendiri. Diskusi di kelas SYK 3 (malam) cukup ramai dari awal kelas dibuka pukul 15.00 WIB sampai akhir diskusi, pkl. 23.00 WIB, bahkan sering melebihi waktu saking serunya diskusi mereka. Di kelas ini, semua peserta juga mengerjakan tugas tertulis sebanyak 25 soal titik-titik/jawaban singkat. Namun, sangat disayangkan, beberapa peserta tidak bisa lulus kelas ini karena nilai tugas tertulis kurang dari nilai minimal 60. Harapan saya, di kelas selanjutnya peserta bisa lebih teliti dalam membaca soal dan melihat kembali modulnya karena sebenarnya semua jawaban sudah ada di modul SYK. Di penghujung kelas, diadakan live Zoom evaluasi. Peserta menyampaikan satu fakta baru yang mereka dapatkan tentang Yesus dari mengikuti kelas SYK ini, juga menyimak evaluasi yang disampaikan moderator kelas di breakout rooms kelas masing-masing dan evaluasi keseluruhan dalam main room. Rata-rata peserta sangat terberkati dengan kelas ini, semakin mengenal pribadi Yesus, mengucap syukur atas kehadiran-Nya di dunia, dan dapat menghayati makna Natal yang sejati dengan lebih baik. Hal itu mereka sampaikan dalam sharing berkat, yang juga dapat Sahabat SABDA simak melalui situs PESTA.

Saya pribadi juga diberkati dari modul yang ada dan diskusi para peserta. Walaupun sudah pernah membaca modulnya dan mengikuti diskusi terkait materi ini di kelas MLC sebelumnya, tetapi ada insight baru yang saya dapatkan dan beberapa hal yang kembali diingatkan dan disegarkan melalui kelas ini. Saya juga bisa menyambut Natal dengan lebih sukacita dengan semangat kesederhanaan Natal seperti Natal pertama di Betlehem. Sahabat SABDA juga bisa menyimak info lain terkait kelas SYK melalui situs SABDA Live dan yuk, bergabung dan belajar bersama di kelas-kelas diskusi selanjutnya. Simak situs SABDA Info supaya nggak ketinggalan jadwalnya. Sampai jumpa.

Pengalaman Pertama Melayani di SABDA

Terbaru dari Blog SABDA - Fri, 10/01/2025 - 10:00

Oleh: Aurel

Shalom, Sahabat SABDA! Apa kabar? Perkenalkan, nama saya Ni Putu Aurelia Putri Wiguna, biasa dipanggil Aurel. Nama yang cukup unik untuk seseorang yang lahir dan besar di Pulau Jawa. Setelah lulus dari Telkom University Bandung, saya diberi kesempatan untuk melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), tepatnya di tim SABDA Labs. Meskipun belum genap satu minggu, banyak pengalaman baru yang saya dapatkan di sini.

Pada hari pertama, saya dikejutkan dengan kegiatan persekutuan pagi. Kami saling berbagi pengalaman selama libur Natal dan Tahun Baru. Saya belajar banyak dari cerita-cerita yang teman-teman bagikan. Sebelum bergabung di YLSA, khususnya saat kuliah, saya hanya mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan desain grafis, seperti membuat logo, ilustrasi, hingga rebranding suatu produk. Namun, di sini, saya mendapat tugas baru, yaitu belajar menjadi admin di tim SABDA Labs. Bagi saya, ini adalah pengalaman besar, karena saya sama sekali tidak tahu seperti apa tugas seorang admin. Banyak ketakutan yang muncul saat itu, terutama karena saya sedikit pemalu untuk berinteraksi. Meski begitu, saya memutuskan untuk terus belajar. Setelah mencoba beberapa hari, ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan. Memang ada banyak tugas yang harus dikerjakan, tetapi saya selalu bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Dalam proses belajar menjadi admin di tim SABDA Labs, saya dibantu oleh Mbak There. Hal baru lainnya yang saya dapatkan selama beberapa hari melayani di YLSA adalah bahwa saya semakin diingatkan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Sebelum bekerja di sini, saya sering mengutamakan kebutuhan kedagingan dibandingkan kebutuhan rohani. Sekarang, saya berusaha untuk mengubah prioritas itu.

Saya sangat bersyukur atas segala kesempatan yang Tuhan berikan selama beberapa hari ini di YLSA. Semoga pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan ini bisa semakin membekali kehidupan saya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog ini. God bless you! 

Menyelami Janji Natal yang Sejati Bersama Growing Together

Terbaru dari Blog SABDA - Thu, 09/01/2025 - 10:00

Halo teman-teman, jumpa lagi dengan tulisan saya di Blog SABDA ini. Kali ini, saya akan membagikan terkait Growing Together November - Desember 2024. Growing Together kali ini spesial karena diskusi dilakukan selama 6 minggu. Wow! Selain karena durasi diskusi, format diskusinya juga sedikit berbeda, seperti apa? Yuk lanjut membaca ya.

Dalam Growing Together, saya tidak hanya terlibat sebagai fasilitator, tetapi juga terlibat dalam persiapannya. Ketika menentukan topik diskusi November - Desember, tim Growing Together membuat beberapa usulan topik, salah satunya adalah mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati karya Michael Ross-Watson. Melalui beberapa pertimbangan, salah satunya adalah karena waktu diskusinya menjelang Natal, maka diputuskan bahwa Growing Together (GT) November - Desember akan mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati. Harapannya, peserta dan fasilitator dapat sama-sama mempersiapkan Natal.

Diskusi GT kali ini cukup unik, selain menggunakan buku sebagai referensi utama, diskusi ini dilakukan cukup lama, yaitu 6 minggu, biasanya diskusi GT dilakukan selama 4 minggu. Format diskusinya juga sedikit berbeda, yaitu setiap hari akan membaca 1 renungan dan fasilitator akan mengirimkan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab oleh peserta dan didiskusikan dalam grup. Diskusi berakhir pada 20 Desember 2024 dan ditutup dengan Natal bersama peserta Growing Together via Zoom.  
Saya sangat terberkati ketika menjadi fasilitator dalam diskusi ini. Saya semakin mengerti bahwa banyak "janji-janji" Tuhan yang terjadi dalam hidup saya. Buku yang terdiri dari 28 renungan ini meneguhkan setiap peserta juga dan dapat mengevaluasi kehidupan kita dalam Tuhan.

Bagi Sahabat SABDA yang ingin menyimak arsip GT November - Desember, silakan diakses di situs Murid21. Buku Janji - Makna Natal yang Sejati ini dapat diakses di situs Natal, Google Play Book, situs GUBUK.
Sampai jumpa dalam tulisan saya selanjutnya. Yuk gabung dalam Growing Together, hubungi kami di: 0821-3313-3315.

Akan Ada Server Baru! Puji Tuhan!

Terbaru dari Blog SABDA - Tue, 07/01/2025 - 10:00

Bersyukur atas pertolongan Tuhan, SABDA dapat terus melayani di dunia digital. Selama lebih dari sepuluh tahun, dua komputer server kami telah beroperasi, melayani, dan menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Kami memuji Tuhan karena komputer server ini telah bekerja dengan sangat baik, tanpa lelah, dan menyediakan bahan-bahan Alkitab dan Kekristenan bagi siapa pun yang membutuhkan.

Namun, dalam kurun waktu tersebut, server kami juga beberapa kali mengalami masalah (down) sehingga memerlukan penanganan cepat agar bisa kembali berfungsi (up). Terlebih lagi, dalam satu tahun terakhir, server sering menghadapi tantangan, salah satunya karena banyaknya request dari beberapa bot AI. Di satu sisi, kami bersyukur situs-situs SABDA dikunjungi sehingga AI dapat belajar dari konten-konten yang ada. Namun, di sisi lain, hal ini menuntut kami untuk meningkatkan performa server agar dapat melayani, baik manusia maupun bot AI, dengan optimal.

Puji Tuhan! Pada akhir November 2024, kami memutuskan untuk mencari komputer server baru. Saat ini, kami sedang memilih spesifikasi yang sesuai untuk mendistribusikan bahan-bahan SABDA yang sangat melimpah. Lebih dari itu, kami juga ingin memastikan bahwa teknologi pendukungnya memadai untuk mengakomodasi perkembangan teknologi pada masa depan. Dalam proses ini, kami berkonsultasi dengan sahabat-sahabat kami, Kalpin dan Yochan, untuk memastikan semua kebutuhan server dapat terpenuhi.

Perpindahan ke server baru ini bukan hanya soal hardware. Ada banyak aspek yang perlu ditingkatkan, seperti sistem operasi, library, bahasa pemrograman, database, dan tim yang mengerjakannya. Selain itu, situs-situs SABDA juga perlu di-upgrade agar kompatibel dengan server baru. Saat ini, kami tengah memastikan bahwa semua layanan dapat berjalan lancar di server baru sebelum dirilis ke fase produksi.

Kami sangat membutuhkan pertolongan Tuhan untuk menyelesaikan semua ini. Namun, dengan penuh iman, kami percaya Tuhan menyertai kami. Seperti firman Tuhan dalam Mazmur 40:11, "Kasih setia-Mu dan kebenaran-Mu selalu menjagaku." Kami yakin Tuhan akan memakai server baru ini sebagai alat untuk menyebarkan Kabar Baik ke seluruh bangsa. Tuhan mempersiapkan semuanya ini untuk generasi sekarang dan mendatang agar mereka semakin mengenal dan mengasihi-Nya. Terpujilah Tuhan!

Natal pada Era Digital/AI yang Berpusat pada Kristus

Terbaru dari Blog SABDA - Mon, 06/01/2025 - 10:00

Seiring berjalannya waktu, perayaan Natal kadang semakin jauh dari makna Natal yang sejati. Pohon Natal, Santa Claus, dan hadiah-hadiah yang menarik menjadi sorotan utama, sementara kisah kelahiran Kristus terkadang terlupakan dalam gemerlapnya komersialisasi Natal. Namun, ketika saya mengikuti acara #AITalks: AI dan Galeri Natal, saya diingatkan akan hal yang lebih penting — bagaimana kita merayakan Natal dengan cara yang lebih bermakna dan tetap setia pada Kristus sebagai pusat perayaan ini.

Salah satu pesan yang saya tangkap dengan jelas dari narasumber adalah betapa pentingnya menjaga makna Natal yang sejati dalam dunia yang semakin sibuk dengan segala bentuk konsumerisme. Dunia mungkin lebih bersemangat merayakan Natal dalam konteks komersial, tetapi sebagai umat percaya, kita memiliki kesempatan untuk mengembalikan esensi Natal itu kepada Kristus. Dan yang menarik, kita dapat melakukannya dengan cara yang sangat kreatif, yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital/AI.

Saya terinspirasi dengan peran teknologi AI dalam membuat perayaan Natal menjadi lebih kreatif, segar, dan menarik. Dalam acara ini, saya melihat berbagai sumber digital yang sangat berguna untuk mendukung pelayanan Natal, seperti FreeBibleImages.org, Crossway.org, dan Situs Natal SABDA yang menyediakan berbagai bahan berkualitas berupa ilustrasi, renungan Natal, dll. yang dapat digunakan oleh gereja dan individu untuk menggali makna Natal lebih dalam.

Namun, yang paling menarik bagi saya adalah penggunaan AI dalam menciptakan bahan Natal. Dalam acara ini, kami diberi kesempatan untuk melihat bagaimana alat, seperti ChatGPT, DALL-E, dan Suno AI bisa digunakan untuk menghasilkan gambar, video, bahkan lagu-lagu bertema Natal. Wah, pasti akan seru ya kalau kita mengubah cerita kelahiran Yesus ke dalam gaya animasi Lego atau Disney yang nantinya dapat menarik perhatian anak-anak di gereja. Bahkan, saya pun merasa terdorong untuk mencoba membuat bahan-bahan Natal sendiri, seperti renungan dan aktivitas anak-anak, menggunakan alat AI ini.

Apa yang membuat acara ini semakin berkesan adalah semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh para peserta. Melalui grup WhatsApp AI-4-GOD!, saya belajar banyak dari ide-ide kreatif yang dibagikan oleh rekan-rekan sepelayanan. Di sana, kami tidak hanya belajar cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana memperkaya pelayanan Natal dengan berbagi dan bekerja sama. Saya semakin yakin bahwa dalam dunia yang terus berkembang, kita sebagai gereja juga harus terus berinovasi agar pesan Kristus tetap hidup dan relevan bagi setiap generasi.

Salah satu hal yang membuat saya terharu adalah kesadaran bahwa teknologi bukanlah penghalang untuk menjaga integritas dan nilai-nilai alkitabiah. Dalam acara ini, kami diajarkan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan kreatif, dengan tetap berpegang pada pesan Natal yang sejati. Ini mengingatkan saya bahwa Natal bukan hanya soal perayaan, tetapi tentang bagaimana kita berbagi kabar baik kelahiran Kristus dengan cara yang sesuai dengan zaman tanpa melupakan inti dari perayaan tersebut.

Mengikuti #AITalks: AI dan Galeri Natal benar-benar memberi saya banyak wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkaya perayaan Natal kita. Saya semakin yakin bahwa dengan kreativitas dan inovasi, kita bisa merayakan Natal dengan cara yang lebih relevan dan bermakna, tanpa mengesampingkan inti dari pesan Kristus yang lahir bagi kita.

Mari pelajari lebih banyak tentang bagaimana teknologi, khususnya AI, dapat digunakan untuk mendukung perayaan Natal melalui video #AITalks: AI dan Galeri Natal di YouTube. Kiranya kita semakin diperlengkapi untuk membawa pesan Natal yang sejati kepada lebih banyak hati pada zaman yang terus berkembang ini.

Selamat merayakan Natal dengan penuh sukacita dan bermakna. Pakailah teknologi AI sebagai alat untuk semakin bertumbuh dalam iman!

Network Misi

Wiki Misi - Wed, 28/04/2010 - 00:25
Daftar isi if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "tampilkan"; var tocHideText = "sembunyikan"; showTocToggle(); } Situs
  1. (id)e-Misi
  2. (id)ICW
  3. (id)CARM
  4. (id)Kalender Jaringan Doa Nasional (KJDN)
  5. (id)Sejarah Alkitab Indonesia (SAI)
  6. (id)Christian Answers
  7. (id)Isa dan Islam
  8. (id)Pelajaran tentang Misi
  9. (id)The Good Way
  10. (en)Soon Ministries
  11. (en)Open Doors
  12. (en)Brigada
  13. (en)Voice of the Martyrs
  14. (en)Wyclife Bible Translator
  15. (en)International Day of Prayer (IDOP)
  16. (en)SIL International
  17. (en)Every Home for Christ (EHC)
  18. (en)Far East Broadcasting Company (FEBC)
  19. (en)Gospel Discording (GNR)
  20. (en)Mission Aviation Fellowship (MAF)
  21. (en)New Tribes Mission (NTM)
  22. (en)Youth with a Mission (YWAM)
  • Access Research Network: www.arn.org
  • Apologetics Index: www.apologeticsindex.org
  • Bible Query: www.biblequery.org
  • Christian Answers Network: www.christiananswers.net
  • Christian Research Institute: www.equip.org
  • Leadership University: www.leaderu.com
  • William Lane Craig: www.leaderu.com/offices/billcraig
  • Evangelism Toolbox: www.evangelismtoolbox.com
  • Norman Geisler: www.normgeisler.com
  • Meekness and Truth (David Geisler): www.meeknessandtruth.org
  • Probe Ministries: www.probe.org
  • Reasons to Believe: www.reason.org
  • Stand to Reason: www.str.org
  • Watchman Fellowship, Inc.: www.watchman.org
  • The Ravi Zacharias International Ministries: www.rzim.org
  • For Moslems: www.answeringislam.org www.gnfcw.com
  • For Hindus: www.karma2grace.org
Biografi Misionaris Milis Blog Forum Artikel
  1. (id)Bagaimana Mendoakan Misionaris
  2. (id)Berdoa untuk Mereka yang Belum Terjangkau
  3. (id)Diciptakan untuk Sebuah Misi
  4. (id)Gerakan Doa Dunia
  5. (id)Gereja dan Misi
  6. (id)Hal-hal Besar Terjadi Ketika Anak-anak Berdoa
  7. (id)Ladang Misi yang Tersembunyi di Gereja Kita
  8. (id)Mempersiapkan Diri Menjadi Penginjil Pribadi
  9. (id)Mengabarkan Injil Tanggung Jawab Siapa
  10. (id)Pentingnya Misi di Hati Allah
  11. (id)Pelayan Doa Seorang Pengabar Injil
  12. (id)Sifat Amanat Agung
Publikasi Elektronik
  1. (id)E-JEMMI
  2. (id)Open Doors
  3. (id)40 Hari Doa
RSS IN-CHRIST.NET - Network Misi
BELAJAR DARI KOTA MAKEDONIA

Apa yang terjadi akhir-akhir ini, kita percaya bahwa tangan Tuhan luar biasa tetap menyertai kita. Dalam masa-masa krisis seperti ini, saya justru melihat penyertaan Tuhan yang luar biasa yang senantiasa memimpin umat-Nya untuk tetap kuat dan bertindak.  ... selengkapnya »

BAGAIMANA GEREJA ANDA MENJADI GEREJA YANG MISIONER

Semua kekristenan, apalagi para hamba Tuhan mengharapkan bahwa gereja mereka adalah gereja yang misioner, yaitu gereja sebuah gereja yang berkembang, bertumbuh dan memiliki wawasan yang luas. Untuk mencapai target ini kita sebagai orang Kristen harus mengerti misi.  ... selengkapnya »

LANGKAH IMANKU BAGI PEKERJAAN MISI DUNIA

Apa Itu Janji Iman Misi?  ... selengkapnya »

Menabur Bagi Kota Dunia

"Saya melihat Tuhan tetap memelihara kehidupan kita 'hidup irit' tetapi justru pada saat kita menabur, disitulah kita menuai."  ... selengkapnya »

ROH KUDUS DAN MISI

Jika kita memikirkan misi, sering kita mengaitkan misi dengan kasih Allah yang begitu besar, sehingga dia mengutus Putra-Nya untuk menyelamatkan dunia ini. Hal ini memang benar, tetapi kita sering kurang memperhatikan karya Roh Kudus dalam misi sedunia.

Roh Kudus adalah penggerak Misi  ... selengkapnya »

Syndicate content